11
2. Berpuasa paling sedikit 8 jam mulai malam hari sebelum pemeriksaan,
minum air putih tanpa gula tetap diperbolehkan. 3.
Diperiksa kadar glukosa darah puasa. 4.
Diberikan glukosa 75 gram orang dewasa, atau 1,75 gramkgBB anak- anak, dilarutkan dalam air 250 mL dan diminum dalam waktu 5 menit.
5. Berpuasa kembali sampai pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan 2
jam setelah minum larutan glukosa selesai. 6.
Diperiksa kadar glukosa darah 2 dua jam sesudah beban glukosa. 7.
Selama proses pemeriksaan, subjek yang diperiksa tetap istirahat dan tidak merokok PERKENI, 2011.
2.1.7 Penatalaksanaan Diabetes Melitus
Tujuan penatalaksanaan secara umum menurut PERKENI 2011 adalah meningkatkannya kualitas hidup penderita DM. Untuk mencapai tujuan tersebut
perlu dilakukan pengendalian glukosa darah, tekanan darah, berat badan, dan profil lipid, melalui pengelolaan pasien secara holistik dengan mengajarkan
perawatan mandiri dan perubahan perilaku. Penatalaksanaan dikenal dengan empat pilar utama pengelolaan DM, yang meliputi edukasi, terapi gizi medis,
latihan jasmani dan intervensi farmakologis. Pengelolaan DM dimulai dengan pengaturan makan dan latihan jasmani selama beberapa waktu 2-4 minggu.
Apabila kadar glukosa darah belum mencapai sasaran, dilakukan intervensi farmakologis dengan obat hipoglikemik oral OHO dan atau suntikan insulin.
Pada keadaan tertentu, OHO dapat segera diberikan secara tunggal atau langsung kombinasi, sesuai indikasi. Dalam keadaan dekompensasi metabolik berat,
misalnya ketoasidosis, stres berat, berat badan yang menurun dengan cepat, adanya ketonuria, insulin dapat segera diberikan PERKENI, 2011.
2.1.7.1 Edukasi
DM umumnya terjadi pada saat pola gaya hidup dan perilaku telah terbentuk dengan mapan. Pemberdayaan penyandang diabetes memerlukan
partisipasi aktif pasien, keluarga dan masyarakat. Tim kesehatan mendampingi
12
pasien menuju perubahan perilaku sehat. Untuk mencapai keberhasilan perubahan perilaku, dibutuhkan edukasi yang komprehensif dan upaya peningkatan motivasi.
Pengetahuan tentang pemantauan glukosa darah mandiri, tanda dan gejala hipoglikemia serta cara mengatasinya harus diberikan kepada pasien. Pemantauan
kadar glukosa darah dapat dilakukan secara mandiri, setelah mendapat pelatihan khusus PERKENI, 2011.
2.1.7.2 Terapi medis gizi
Terapi Nutrisi Medis TNM merupakan bagian dari penatalaksanaan diabetes secara total. Kunci keberhasilan TNM adalah keterlibatan secara
menyeluruh dari anggota tim dokter, ahli gizi, petugas kesehatan yang lain serta pasien dan keluarganya. Setiap penyandang diabetes sebaiknya mendapat TNM
sesuai dengan kebutuhannya guna mencapai sasaran terapi. Prinsip pengaturan makan pada penyandang diabetes hampir sama dengan anjuran makan untuk
masyarakat umum yaitu makanan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing individu. Pada penyandang diabetes perlu
ditekankan pentingnya keteraturan makan dalam hal jadwal makan, jenis, dan jumlah makanan, terutama pada mereka yang menggunakan obat penurun glukosa
darah atau insulin. Standar yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi yang seimbang
dalam hal kabohidrat, protein, lemak, natrium, serat, dan pemanis alternatif sesuai dengan kecukupan gizi baik sebagai berikut:
1. Karbohidrat
: 45-65 2.
Protein : 10-20
3. Lemak
: 20 – 25
4. Natrium
: 3000 mg atau sama dengan 6-7 g 5.
Serat : ±25 ghari
6. Pemanis alternative
: Accepted Daily Intake ADI Ada beberapa cara untuk menentukan jumlah kalori yang dibutuhkan
penyandang diabetes. Di antaranya adalah dengan memperhitungkan kebutuhan kalori basal yang besarnya 25-30 kalorikgBB ideal, ditambah atau dikurangi