Jenis-Jenis Bullying Bullying di Tempat Kerja

27 Ryan Deci, 2001. Upaya dalam mencapai keberfungsian yang positif memiliki prinsip dasar bahwa dengan meningkatkan kekuatan-kekuatan dan potensi yang dimiliki oleh individu, dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis individu Moe, 2012. Penelitian yang dilakukan oleh Ryff dan Keyes 1995 menjelaskan mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi kesejahteraan psikologis, antara lain usia dan jenis kelamin. Selanjutnya, penelitian lainnya oleh Ryff, Magee, Kling dan Wing 1999 juga menemukan faktor lainnya yang mempengaruhi kesejahteraan psikologis, seperti status sosial-ekonomi dan tingkat pendidikan. Sedangkan Ryan dan Deci 2001 menemukan bahwa kepribadian, kesehatan fisik, kelekatan attachment dan relatedness merupakan faktor penting lainnya yang dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis. Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Sood dan Bakhshi 2012, menemukan bahwa dukungan sosial memiliki pengaruh terhadap kesejahteraan psikologis seseorang. Di dalam konteks organisasi, kesejahteraan psikologis pekerja sangat dipengaruhi oleh lingkungan kerjanya Briner, 2000. Kualitas kehidupan kerja seseorang merupakan hasil dari apa yang dirasakan pekerja terhadap seluruh situasi kerja Jewell, 1998. Peneliti yang meneliti tentang kesejahteraan psikologis setuju bahwa kehadiran dari perasaan emosi yang positif, penilaian yang juga positif terhadap pekerja dan hubungan pekerja dengan tempat kerja yang baik akan meningkatkan performa dan kualitas hidup dari pekerja Harter, Schmidt, Keyes, 28 2002. Hal ini berhubungan dengan faktor relatedness yang merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis. Relatedness erat hubungannya dengan hubungan interpersonal dan merupakan salah satu kebutuhan dasar untuk dapat mencapai kesejahteraan Ryan Deci, 2001. Baumeister dan Leary 1995 membuktikan bahwa individu-individu cenderung memilih interaksi yang dapat menciptakan hubungan yang positif dan bertahan lama, serta saling peduli. Selanjutnya, hubungan interpersonal dapat dikaitkan dengan berbagai hal di dalam kehidupan, seperti reaksi terhadap stress, kepuasan hidup, dan kesehatan psikologis Reis Collins, 2004. Hubungan positif dengan orang lain juga merupakan salah satu dimensi yang terdapat di dalam kesejahteraan psikologis Ryff, 1989. Ryff dan Singer 2000 mengidentifikasikan dimensi hubungan positif dengan orang lain sebagai dimensi yang paling penting dalam perkembangan manusia. Selanjutnya, Diener dan Seligman 2002 menemukan bahwa individu yang bahagia adalah individu yang dapat mengembangkan hubungan interpersonal yang baik dengan orang lain. Hubungan interpersonal yang baik dapat menyebabkan peningkatan kepuasan hidup Park, Peterson, Seligman, 2005 dan dapat meningkatkan kesejahteraan Lansford, 2000. Akan tetapi, pada kondisi yang kompetitif pada hubungan interpersonal, seperti pada konteks kerja, hubungan yang terbentuk kebanyakan bersifat lebih negatif daripada positif Johnson Johnson,