Bab I - Pendahuluan Bab II - Landasan Teoritis

9

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Kesejahteraan Psikologis

1. Definisi Kesejahteraan Psikologis

Kesejahteraan psikologis merupakan pembahasan yang penting dalam kesehatan mental manusia Huppert, 2009. Kesejahteraan psikologis merupakan konsep yang terdapat di dalam Positive Psychology dan telah terbukti di dalam dua dekade belakangan ini bahwa keadaan psikologis seseorang yang positif bukan hanya penting bagi kesehatan seseorang, melainkan juga dapat mempengaruhi proses penyembuhan maupun onset dari suatu penyakit atau permasalahan fisik Vazquez, Hervas, Rahona, Gomez, 2009. Secara tradisional, kesejahteraan psikologis didefinisikan sebagai suatu kondisi yang bebas dari rasa cemas, depresi, dan simtom distres lainnya. Namun seiring dengan berjalannya waktu, kesejahteraan psikologis sudah didefinisikan dengan lebih positif, yaitu meliputi kualitas positif yang dimiliki oleh seorang individu sehingga dapat mencapai kesehatan mental yang baik Keyes Magyar-Moe, 2003. Secara umum, kesejahteraan psikologis didefinisikan sebagai kebahagiaan, kepuasan hidup, dan pertumbuhan pribadi Jarden, 2012. 10 Menurut Huppert 2009, kesejahteraan psikologis merupakan perpaduan antara feeling good dengan keberfungsian yang efektif. Kesejahteraan psikologis juga merujuk kepada bagaimana individu mengevaluasi diri mereka sendiri dan juga mengevaluasi kemampuan mereka untuk memenuhi aspek-aspek tertentu di dalam kehidupan mereka, seperti hubungan dengan orang lain, dukungan, maupun pekerjaan Flouri Buchanan, 2003; Wilkinson 2004. Ryff 1989 mendefinisikan kesejahteraan psikologis sebagai suatu usaha individu untuk menemukan kemampuan atau potensi yang dimilikinya secara keseluruhan. Usaha tersebut bisa menyebabkan individu untuk menyerah pada keadaan sehingga kesejahteraan psikologisnya menjadi lebih rendah atau bisa pula menyebabkan individu tersebut berusaha mengubah hidupnya sehingga kesejahteraan psikologisnya meningkat Ryff Keyes, 1995. Individu yang memiliki tingkat kesejahteraan psikologis yang tinggi merupakan individu yang merasa puas dengan hidupnya, memiliki kondisi emosional yang positif, mampu membuat keputusan sendiri dan mengatur kehidupannya sendiri, mampu melewati pengalaman-pengalaman buruk dengan baik, mampu membangun hubungan yang positif dengan orang lain, mengendalikan lingkungan, memiliki tujuan hidup yang jelas, serta mampu mengembangkan dirinya sendiri Ryff, 1989. Kesejahteraan 11 psikologis merupakan inti dari teori positive functioning psychology yang dikemukakan oleh Ryff Ryff Keyes, 1995. Berdasarkan uraian di atas, maka kesejahteraan psikologis adalah suatu kondisi dimana individu yang dapat berfungsi secara efektif sesuai dengan potensi yang dimilikinya, mau mengevaluasi dirinya sendiri, mampu mengembangkan dirinya sendiri, puas terhadap kehidupannya, merasa bahagia, dan mampu memenuhi aspek-aspek di dalam kehidupannya.

2. Konsep Kesejahteraan

Dalam perkembangannya, konsep mengenai kesejahteraan terbagi menjadi dua perspektif besar yang saling berlawanan satu dengan lainnya Ryan Deci, 2001. Menurut Ryan dan Deci 2001, kesejahteraan merupakan suatu konstruk yang kompleks yang melibatkan pengalaman dan keberfungsian yang optimal. Pada kenyataannya, bahkan semenjak awal permulaan perkembangannya, terdapat banyak sekali perdebatan mengenai definisi keberfungsian optimal yang sebenarnya dan apa saja terdapat di dalam lingkaran “good life”. Perspektif yang pertama disebut juga dengan hedonism. Hedonism memandang bahwa kesejahteraan terdiri dari komponen yang berupa kebahagiaan dan kesenangan. Asal muasal perspektif ini dari seorang filsuf asal Yunani yang bernama Aristippus yang mengajarkan bahwa tujuan utama dari hidup manusia adalah untuk mendapatkan kesenangan dan kebahagiaan yang tidak terhitung Ryan Deci, 2011. Setelah masa itu,