56
Berdasarkan tabel 16, dapat diketahui bahwa sebanyak 158 subjek penelitian 98.75 memiliki tingkat bullying yang
rendah di tempat kerja, sebanyak 2 subjek penelitian 1.25 memiliki tingkat bullying yang sedang dan tidak ada subjek
penelitian yang memiliki tingkat bullying tinggi.
3. Tambahan Hasil Penelitian
Sebagai tambahan dari hasil penelitian, peneliti ingin melihat pengaruh dari dimensi-dimensi bullying terhadap kesejahteraan psikologis
para karyawan perbankan. Kedua dimensi tersebut adalah work-related bullying dan personal bullying. Pengolahan data juga menggunakan
analisa regresi sederhana. Hasil dari pengaruh dari dimensi work-related bullying dan personal bullying terhadap kesejahteraan psikologis subjek
dapat dilihat di tabel berikut ini.
Tabel 17. Hasil Analisis Regresi Sederhana antara Dimensi Bullying
dengan Kesejahteraan Psikologis Dimensi
Bullying Kesejahteraan Psikologis
R R square
Sig. 1-tailed N
Work-related bullying -.633
0.400 0.000
160
Personal bullying -.612
0.375 0.000
160
Hasil analisis menunjukkan bahwa kedua dimensi bullying juga berkorelasi dan berpengaruh negatif dengan kesejahteraan psikologis.
Dimensi work-related bullying memiliki korelasi sebesar -0.633 dan
57
berpengaruh sebanyak 40 terhadap kesejahteraan psikologis, sedangkan dimensi personal bullying memiliki korelasi -0.612 dan berpengaruh
sebanyak 37.5 terhadap kesejahteraan psikologis.
C. Pembahasan
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa bullying di tempat kerja terbukti memiliki pengaruh yang negatif dengan kesejahteraan psikologis
pekerja sebanyak 46.1. Hal ini menunjukkan adanya bullying di tempat kerja dapat menurunkan kesejahteraan psikologis pekerja.
Hasil yang didapatkan ini sejalan dan mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Einarsen, Matthiesen, dan Skogstad 1998 yang
menunjukkan bahwa pekerja yang lebih sering di-bully memiliki tingkat burnout yang lebih tinggi, kepuasan kerja yang lebih rendah, dan
kesejahteraan psikologis yang lebih rendah juga apabila dibandingkan dengan rekan kerja tidak mengalami bullying di tempat kerja. Begitu pula dengan
penelitian yang dilakukan oleh Golparvar dan Rafizadeh 2014 bahwa bullying pada perawat memiliki hubungan yang negatif dengan kesejahteraan
psikologis dan juga kesejahteraan spiritual. Ada beberapa alasan yang dapat menjelaskan pengaruh negatif antara
bullying dan kesejahteraan psikologis. Pertama, bullying di tempat kerja berpengaruh negatif dengan kesejahteraan psikologis melalui salah satu
dimensi di dalam kesejahteraan psikologis, yaitu hubungan yang positif dengan orang lain. Bullying menandakan bahwa target tidak memiliki