Karakter Disiplin Siswa Di Sekolah

Sebagian besar siswa yang melanggar misalnya, banyak baju siswa yang keluar baik putra maupun putri, banyak siswa putri memakai rok menggantung, dan pemakaian baju yang tidak sesuai dengan harinya dan sebagian kecil siswa yang melanggar, biasanya karena belum mendapatkan baju muslim saja di hari jum’at. Selain penggunaan seragam yang tidak sesuai dengan ketentuan dari sekolah, pelanggaran terhadap siswa yang mewarnai rambutnya terjadi pada sebagian kecil siswa. Dimana hal tersebut dilakukan pada siswa putra dan putri, ada yang berwarna pirang dan ada pula yang sedikit dimerahin. Siswa tersebut sebenarnya sudah mendapat teguran dari guru piket, tetapi siswa tidak menghiraukannya dan tidak merubah warna rambut mereka. Tabel. 4.17 Mencat rambut No Alternatif Jawaban F 3 a. Seluruhnya b. Sebagian Besar c. Sebagian Kecil 6 d. Tidak Satupun Jumlah 6 Untuk memberikan ciri kepada seluruh siswa SMK, maka sekolah memberikan badge khusus SMK berwarna biru segi lima agar para guru dapat membedakan antara siswa SMA dengan siswa SMK. Tetapi pada penerapannya masih terdapat siswa yang belum menggunakan badge khusus tersebut, terlihat dalam tabel pengamatan di bawah ini: Tabel. 4.18 Tidak menggunakan badge No Alternatif Jawaban F 4 a. Seluruhnya b. Sebagian Besar 4 c. Sebagian Kecil 1 d. Tidak Satupun 1 Jumlah 6 Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar yang tidak menggunakan badge pada seragamnya dilakukan pada hari senin, selasa, rabu dan sabtu. Sebab pada hari tersebut khususnya hari senin, selasa dan rabu seluruh siswa SMK menggunakan badge berwarna biru yang mencirikan bahwa badge tersebut khusus siswa SMK Sumpah Pemuda dan pada hari sabtu menggunakan badge pramuka. Banyak siswa yang masih menggunakan badge OSIS pada hari senin, selasa dan rabu dan tidak menggunakan badge pramuka pada hari sabtu. Pada hari kamis dan jum’at badge khusus SMK sudah dipasang d ari sekolah. Tetapi pada hari jum’at sebagian kecil siswa yang melanggar pemakaian badge adalah siswa yang melanggar seragam tidak sesuai dengan ketentuan. Biasanya mereka menggunakan baju kemeja panjang yang tidak berbadge. Seharusnya pada hari jum’at siswa menggunakan baju muslim. Guru piketpun tidak banyak mengambil tindakan terhadap pelanggaran ini, hanya melakukan peneguran sesekali dan sesuka hati guru piket, tentu saja siswa merasa bebas untuk melanggarnya. Baju seragam yang dibagikan dari sekolah adalah baju batik, baju muslim, baju pramuka dan baju olahraga. Pembagian baju tersebut telah disesuaikan dengan ukuran badan setiap siswa, meskipun terdapat siswa yang mengecilkan baju seragam tersebut. Hal ini terlihat dalam tabel pengamatan di bawah ini: Tabel. 4.19 Memakai baju ketat No Alternatif Jawaban F 5 a. Seluruhnya b. Sebagian Besar c. Sebagian Kecil 6 d. Tidak Satupun Jumlah 6 Siswa yang memakai baju ketat selama seminggu ini hanya sebagian kecil saja baik dari siswa putra maupun putri. Dimana baju siswa tersebut terlihat jangkis pada bagian lengan dan pinggang sehingga baju siswa selalu keluar. Biasanya siswa putri yang melanggar adalah mereka yang tidak menggunakan jilbab dan non muslim. Tidak banyak guru piket yang melakukan peneguran, hanya saat siswa terlambat saja yang diperiksa seragamnya. Begitu pula dengan pemakaian tali sepatu yang seharusnya berwarna hitam dan putih, masih terdapat siswa yang menggunakan tali sepatu selain warna tersebut, misalnya hijau, merah, orange, biru, kuning dan warna lainnya yang dilarang oleh pihak sekolah. Selama seminggu terdapat beberapa siswa yang melakukan pelanggaran ini, terlihat dalam tabel pengamatan di bawah ini: Tabel. 4.20 Memakai tali sepatu warna-warni No Alternatif Jawaban F 6 a. Seluruhnya b. Sebagian Besar 1 c. Sebagian Kecil 5 d. Tidak Satupun Jumlah 6 Lemahnya peneguran dan pemberian hukuman dari guru piket dan guru lainnya terhadap pelanggaran ini menyebabkan pada hari tertentu masih terdapat sebagian besar siswa yang memakai tali sepatu warna- warni. Selain tali sepatu yang berwarna, penggunaan gesper yang diwajibkan untuk siswa putra seringkali diacuhkan dan disepelakan. Banyak diantara siswa putra yang terlihat berantakan dan urakan saat tidak menggunakan gesper. Tabel. 4.21 Tidak menggunakan gesper No Alternatif Jawaban F 7 a. Seluruhnya b. Sebagian Besar c. Sebagian Kecil 6 d. Tidak Satupun Jumlah 6 Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa yang tidak menggunakan gesper selama seminggu ini hanya sebagian kecil. Dimana hal ini terlihat saat siswa putra yang terlambat disuruh untuk memasukkan bajunya. Hampir diantara siswa yang terlambat tidak menggunakan gesper, begitupun dengan siswa lainnya pada saat jam istirahat berlangsung. Tabel. 4.22 Tidak menggunakan dasi No Alternatif Jawaban F 8 a. Seluruhnya b. Sebagian Besar c. Sebagian Kecil 3 d. Tidak Satupun Jumlah 3 Kemudian, tabel di atas menunjukkan bahwa penggunaan dasi yang dikhususkan oleh siswa putra pada hari senin, selasa dan rabu sebagian kecil masih melanggar. Selain itu, bagi siswa putri yang tidak menggunakan jilbab wajib untuk menggunakan dasi. Hal ini dapat dilihat saat siswa yang terlambat datang ke sekolah dan saat jam istirihat tiba. Guru piket hanya melakukan peneguran saat siswa datang terlambat, belum adanya dilakukan pencatatan terhadap siswa yang tidak menggunakan dasi sehingga masih terdapat siswa yang melanggar pelanggaran ini. Pemakaian celana ketat khusus bagi siswa putra adalah hal yang tidak boleh dilakukan, tetapi tetap saja siswa yang bandel dan susah diatur masih menggunakan celana tersebut. Hal ini dibuktikan dengan tabel pengamatan di bawah ini: Tabel. 4.23 Memakai celana ketat No Alternatif Jawaban F 9 a. Seluruhnya b. Sebagian Besar c. Sebagian Kecil 6 d. Tidak Satupun Banyak alasan yang siswa ucapkan saat ditegur oleh guru piket maupun guru lainnya. Oleh karena itu, tindakan atau hukuman yang tegas harus dilakukan agar siswa tidak mengulangi pelanggaran tersebut. Selama seminggu ini, siswa yang menggunakan celana ketat atau celana pensil masih dalam kategori sebagian kecil dan belum diberikan tindakan khusus. Selanjutnya, hal yang tidak boleh dilakukan oleh siswa putra adalah penggunaan perhiasan seperti gelang ataupun kalung. Tabel. 4.24 Memakai perhiasan No Alternatif Jawaban F 10 a. Seluruhnya b. Sebagian Besar c. Sebagian Kecil 6 d. Tidak Satupun Jumlah 6 Tabel di atas menunjukkan bahwa penggunaan perhiasan bagi siswa putra sebagian kecil masih ada yang melanggar peraturan tersebut dan saat siswa yang datang terlambat akan disita gelangnya tetapi tidak dilakukan pencatatan, hanya berupa peneguran dan penyitaan barang. Begitupun dengan siswa yang berambut gondrong maupun jabrik. Tabel. 4.25 Rambut gondrong No Alternatif Jawaban F 11 a. Seluruhnya b. Sebagian Besar c. Sebagian Kecil 6 d. Tidak Satupun Jumlah 6 Tabel di atas menunjukkan bahwa khusus bagi siswa putra, rambut tidak boleh melebihi kerah dan jabrik. Selama seminggu ini masih ditemukan siswa yang berambut gondrong, misalnya saja kejadian pada hari rabu dimana terdapat siswa putra yang telat dengan rambut gondrong, tanpa diberi peringatan guru piket langsung mencukur rambut siswa tersebut. Hanya saja tindakan guru piket tersebut hanya sebagian kecil yang melakukannya sebagian besar guru piket hanya memberi peneguran. Pemakaian rok bagi siswa putri semestinya memakai rok di atas pinggang dengan panjang rok sampai mata kaki, tetapi pada kenyataannya siswa putri lebih banyak yang memakai rok diperut dengan baju dimasukkan sehingga panjang rok sampai dibetis kaki siswa. Ada pula yang menggunakan rok pendek hingga dengkul, peraturan yang sebenarnya bagi siswa putri muslim maupun non muslim wajib menggunakan rok panjang. Tabel. 4.26 Penggunaan rok yang tidak sesuai No Alternatif Jawaban F 12 a. Seluruhnya b. Sebagian Besar 5 c. Sebagian Kecil 1 d. Tidak Satupun Jumlah 6 Tabel di atas menunjukkan bahwa pemakaian rok yang tidak sesuai dengan ketentuan sebagian besar masih dilanggar oleh siswa putri. Selama seminggu ini belum terlihat peneguran dan pemberian hukuman bagi siswa putri yang memakai rok tidak sesuai ketentuan sehingga mengakibatkan makin banyaknya siswa putri yang melanggar. Tidak lain dengan pelanggaran rok bagi siswa putri, pemakaian make up yang berlebihan juga terlihat di lingkungan sekolah. Tabel. 4.27 Make up berlebihan No Alternatif Jawaban F 13 a. Seluruhnya b. Sebagian Besar c. Sebagian Kecil 6 d. Tidak Satupun Jumlah 6 Dari tabel di atas terlihat bahwa sebagian kecil siswa putri masih ada yang menggunakan make up berlebihan, misalnya penggunaan bedak yang tebal, penggunaan bulu mata, lipstick hingga penggunaan lensa untuk trend semata. Hal tersebut belum pantas untuk digunakan siswa putri mengingat tujuan siswa bersekolah bukan untuk trendy dan style, tetapi untuk mendapatkan ilmu dan keterampilan. Guru piket dan guru lain belum ada yang menegur dalam hal pelanggaran ini. Lain halnya dengan siswa yang tidak memakai kerudung disaat hari wajib berkerudung. Tabel. 4.28 Tidak memakai jilbab sesuai hari No Alternatif Jawaban F 14 a. Seluruhnya b. Sebagian Besar c. Sebagian Kecil 3 d. Tidak Satupun 3 Jumlah 6 Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa khusus siswa putri wajib berjilbab pada hari senin, kamis dan jum’at. Pada hari senin dan kamis, baju siswa putri adalah kemeja panjang dan pada hari jum’at adalah abaya atau baju muslim. Meskipun baju siswa panjang dan muslim, masih terdapat sebagian kecil siswa yang tidak menggunakan kerudung saat jam pelajaran dan saat jam istirahat. Pada hari lainnya, siswa tidak diwajibkan untuk berjilbab selain siswa yang memang sudah berjilbab setiap hari. Guru piket atau guru lain biasanya melakukan peneguran terhadap siswi yang tidak menggunakan kerudung saat jam pelajaran. Kemudian saat kelas telah memulai jam pelajaran, masih terdapat guru yang datang terlambat sehingga membuat para siswa silih berganti untuk keluar kelas dengan alasan yang beragam. Tabel. 4.29 Berada di luar kelas saat KBM No Alternatif Jawaban F 2 a. Seluruhnya b. Sebagian Besar c. Sebagian Kecil 6 d. Tidak Satupun Jumlah 6 Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian kecil siswa masih suka berada di luar kelas saat kegiatan belajar berlangsung. Terkadang siswa ke toilet, ke kantin maupun sekedar berkeliling kelas. Alasan siswa berada di luar kelas saat kegiatan belajar biasanya karena guru belum datang dan tidak masuk. Ada pula siswa yang makan dan minum di kantin saat kegiatan belajar sedang berjalan. Tabel. 4.30 Makan dan minum di kantin saat KBM No Alternatif Jawaban F 3 a. Seluruhnya b. Sebagian Besar c. Sebagian Kecil 6 d. Tidak Satupun Jumlah 6 Dari tabel di atas terlihat bahwa sebagian kecil siswa, makan dan minum di kantin saat KBM berlangsung. Biasanya siswa tersebut di kelasnya tidak ada guru. Dengan alasan ke toilet, siswa pun mampir ke kantin untuk makan dan minum di sana ataupun dibawa ke kelas. Jarangnya guru piket yang menjaga sekitar kantin menyebabkan masih ada siswa yang berani ke kantin saat KBM berlangsung. Disinilah tugas guru piket untuk menertibkan kelas yang kosong dengan memberikan tugas agar tidak ada lagi siswa yang berada di luar kelas saat proses pembelajaran yang dapat mengganggu kelas lainnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan guru piket “saat guru tidak masuk, maka guru piket akan memberi tugas”. 26 Selain itu, ada pula guru piket yang menegur saat siswa keluar kelas, tetapi ada pula guru piket yang cuek. Jika di kelas ada guru, masih saja terdapat siswa yang bercanda dan berani mengaktifkan handphone. Tabel. 4.31 Mengaktifkan HP saat KBM No Alternatif Jawaban F 5 a. Seluruhnya b. Sebagian Besar 6 c. Sebagian Kecil 26 Indriani, Guru Piket, Senin 11 Agustus 2014, 15.30-16.10 WIB d. Tidak Satupun Jumlah 6 Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa yang mengaktifkan handphone saat KBM berlangsung terjadi hampir di seluruh kelas. Dibolehkannya siswa membawa hp ke sekolah dan semakin canggihnya hp saat ini, membuat siswa selalu memainkan hpnya meskipun proses pembelajaran sedang berlangsung. Rendahnya ketegasan guru dalam menindak siswa yang melanggar mengakibatkan masih ada siswa yang mencuri-curi waktu untuk bermain hp saat kegiatan belajar. Meskipun ada beberapa guru tegas yang menyita hp siswa saat dimainkan saat kegiatan belajar mengajar. Tabel. 4.32 Bercanda di kelas saat KBM No Alternatif Jawaban F 6 a. Seluruhnya b. Sebagian Besar 6 c. Sebagian Kecil d. Tidak Satupun Jumlah 6 Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa bercanda di kelas saat KBM berlangsung. Masih adanya guru yang terlambat dan tidak hadir, membuat siswa lebih memilih untuk bercanda dibandingkan dengan mengerjakan tugas. Selain itu, jikalau ada guru sedang menerangkan terdapat sebagian kecil siswa yang asik bercanda. Perlu adanya pengontrolan dan penertiban kelas dari guru piket untuk menghindari adanya pelanggaran ini dan ketegasan seorang guru dalam memberi hukuman sehingga siswa tidak berani untuk mengulangi kesalahannya kembali dan tidak mengganggu kelas lain yang sedang belajar. Meskipun ada guru yang langsung menegurnya dan ada pula yang cuek. Seperti ungkapan wali kelas XII : “Saat di kelas, tergantung dari masing-masing guru. Ada guru yang tegas dan ada pula yang cuek atau bosan dengan tingkah laku anak yang selalu melanggar. Kalau saya tegas dan membuat peraturan sendiri. Bahwasannya tidak boleh memakai behel, cutex, menonaktifkan HP, dan tidak mengobrol saat belajar”. 27 Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat ibu Indriani selaku wali kelas XII, bahwa beliau akan menegur siswa yang mengobrol saat beliau sedang menerangkan pelajaran. Saat bel istirahat tiba, guru piket menghimbau seluruh siswa untuk segera melaksanakan shalat ashar melalui speaker di ruang guru. Selain itu, keadaan kelas juga harus dikontrol guru piket untuk menghindari pelanggaran tata tertib seperti merokok di lingkungan sekolah saat istirahat tiba. Tabel. 4.33 Merokok di lingkungan sekolah No Alternatif Jawaban F 9 a. Seluruhnya b. Sebagian Besar c. Sebagian Kecil d. Tidak Satupun 6 Jumlah 6 Tabel di atas menunjukkan bahwa selama seminggu ini tidak ada satupun siswa yang merokok di lingkungan sekolah. Meskipun pada tahun lalu pernah terjadi siswa yang merokok dilingkungan sekolah, tahun ini penambahan guru piket menjadi 3 orang guru dalam sehari membuat gerak siswa semakin sempit untuk merokok di lingkungan sekolah. Tetapi pada jam tertentu saja guru piket melakukan pengontrolan kelas, dan selama seminggu ini tidak ada satupun siswa yang merokok di lingkungan sekolah. Meskipun memang sulit untuk melakukan pengawasan saat istirahat tiba, tidak jarang guru piket tidak mengontrol siswa saat istirahat. Sebagaimana pernyataan wali kelas bahwa “dengan begitu banyaknya siswa, sulit sekali mengontrol tingkah laku siswa saat jam istirahat. Tetapi 27 Riwi Indarti, Wali Kelas XII AK4, Selasa 10 Juni 2014, 14.30-15.22 WIB saya tetap menghimbau siswa untuk melaksanakan shalat berjamaah dan saya biasanya menanyakan siswa saat di kelas, “siapa yang sudah shalat atau belu m shalat?”. 28 Sejalan dengan pernyataan ibu wali kelas, guru piketpun mengutarakan bahwa : “Karakter siswa saat istirahat adalah banyaknya siswa yang seragamnya keluar, sebagian siswa ada yang shalat ashar dan sebagian lainnya bermain bola, jajan dan bercengkrama. Guru piket dan guru lainnya telah menghimbau kepada siswa untuk segera shalat, tetapi masih terdapat siswa yang tidak shalat. Tergantung da ri guru piket yang menanganinya”. 29 Tabel. 4.34 Tidak melaksanakan shalat ashar No Alternatif Jawaban F 5 a. Seluruhnya b. Sebagian Besar c. Sebagian Kecil 6 d. Tidak Satupun Jumlah 6 Tabel di atas terlihat bahwa siswa yang tidak melaksanakan shalat ashar saat jam istirahat masih termasuk kategori baik. Sebagian besar siswa melaksanakan shalat ashar, baik di mushola gedung A maupun mushola gedung B. Sebagian siswa lainnya atau sebagian kecil siswa bermain bola dan jajan, sehingga waktu mereka untuk melaksanakan shalat ashar tidak mencukupi dikarenakan asik dalam bermain bola dan jajan. Selain adanya siswa yang tidak melaksanakan shalat ashar, banyak pula siswa yang seragamnya tidak beraturan, banyaknya rok siswi yang menggantung, pemakaian sepatu warna-warni begitu pula dengan penggunaan badge yang tidak sesuai. Guru piket dan guru lainpun terlihat cuek dan tidak peduli terhadap kelakuan siswa yang berantakan. Sikap dan tingkah laku siswa saat bertemu dengan gurupun terlihat cuek dan tidak 28 Riwi Indarti, Wali Kelas XII AK4, Selasa 10 Juni 2014, 14.30-15.22 WIB 29 Indriani, Guru Piket, Senin 11 Agustus 2014, 15.30-16.10 WIB menyapa kecuali kepada guru yang mereka kenal dan takuti. Rasa cuek dan acuh siswa terhadap guru bukanlah hal yang patut untuk dibiarkan. Harus ada peneguran dan nasihat dari guru jika menemui siswa seperti itu. Tabel. 4.35 Tidak sopan terhadap guru No Alternatif Jawaban F 1 a. Seluruhnya b. Sebagian Besar c. Sebagian Kecil 6 d. Tidak Satupun Jumlah 6 Terlihat dari tabel di atas bahwa ketidaksopanan siswa terhadap guru masih dilakukan oleh sebagian kecil siswa selama seminggu ini. Ketidaksopanan siswa terhadap guru disini meliputi tidak adanya senyum, salam dan sapa ketika siswa melewati dan berpas-pasan dengan guru. Siswa terlihat cuek dan acuh begitu pula dengan sikap guru, kecuali untuk guru yang siswa kenal dan ditakuti. Tabel. 4.36 Mengeluarkan kata tidak sopan No Alternatif Jawaban F 4 a. Seluruhnya b. Sebagian Besar c. Sebagian Kecil 6 d. Tidak Satupun Jumlah 6 Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian kecil siswa dalam berkomunikasi masih ada yang mengeluarkan kata tidak sopan. Biasanya hal itu terjadi saat komunikasi antara siswa di kelas, pada jam istirahat dan pulang sekolah kecuali berkomunikasi dengan guru yang masih sopan. Guru piket atau guru lain ada sebagian yang menegur dan adapula yang cuek atau membiarkan. Jika berkomunikasi dengan mengeluarkan kata tidak sopan dibiarkan begitu saja, akan menjadi kebiasaan buruk bagi siswa dalam berkomunikasi sehingga tidak bisa dikontrol saat berkomunikasi dengan yang lebih tua dari siswa. Selain itu, hal yang tidak terjangkau dari guru atau guru piket saat istirahat adalah adanya siswa yang membuang sampah sembarangan. Tabel. 4.37 Membuang sampah sembarangan No Alternatif Jawaban F 7 a. Seluruhnya b. Sebagian Besar c. Sebagian Kecil 6 d. Tidak Satupun Jumlah 6 Dilihat dari tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian kecil siswa masih ada yang membuang sampah sembarangan. Terlihat dari pojok- pojokan kelas, sisi lapangan dan area parkir terdapat sampah besar yang berserakan seperti, kertas, aqua gelas dan plastic. Meskipun telah ada jadwal piket kelas tetapi saat jam istirahat tiba, ada saja siswa yang membuang sampah disekitar lingkungan sekolah. Pengawasan yang kurang dalam menertibkan siswa yang membuang sampah sembarangan membuat siswa bebas meletakkan sampah di mana saja. Kemudian, saat bel pulang sekolah berbunyi. Setiap guru mata pelajaran terakhir menunggu seluruh siswanya untuk keluar kelas agar tidak ada yang masih di kelas dan guru piketpun menunggu seluruh siswa dan guru turun dari kelas di ruang piket. Guru piket tidak berkeliling kelas untuk mengecek karena begitu banyaknya ruang kelas di SMK Sumpah Pemuda, cukup memantau dari ruang piket saja. Sebagaimana yang diutarakan guru piket hari sabtu yaitu Ibu Amanah, bahwa saat pulang sekolah guru piket telah menghimbau kepada guru mata pelajaran terakhir untuk mengajak siswa segera keluar kelas dan pulang tanpa harus berlama- lama di sekolah dan guru piket memantau di ruang piket saja. Begitu pula dengan pendapat bapak Abdul Hakim selaku guru piket di hari Jum’at, bahwa beliau akan memantau siswa saat menunggu bis di jalan dengan cara berhenti di jalan untuk menegur siswa yang masih nongkrong menunggu bis pulang. Sesuai dengan kedua pendapat tersebut bapak Marali selaku wali kelas X ju ga berpendapat demikian yaitu “pada saat pulang sekolah, guru piket memantau siswa saat pulang agar tidak lama- lama di sekolah atau nongkrong”. 30 Dengan demikian, sebagai guru piket harus melaksanakan tanggungjawabnya dimulai sejak masuk sekolah hingga saat pulang sekolah tiba. Saat berada di sekolahpun semestinya guru piket dapat lebih tegas dan berkomitmen untuk bertanggungjawab dalam bertugas.

2. Interpretasi Data

Untuk menghitung penerapan pembinaan karakter disiplin siswa melalui tata tertib sekolah, peneliti menggunakan lembar observasi atau pengamatan berdasarkan indicator kerajinan, kerapian dan kelakuan. Di bawah ini terdapat hasil penghitungan nilai rata-rata karakter disiplin siswa. Tabel. 4.38 Nilai rata-rata skor berdasarkan indicator karakter disiplin siswa Dimensi Indikator NS NH NSNH4 Karakter Disiplin Siswa 1. Kerajinan 906=15 5x4=20 1520x4 =3 2. Kerapian 2326=38.6 14x4=56 38.656x4 =2,75 3. Kelakuan 1506=25 9x4=36 2536x4 =2,77 30 Marali, Wali Kelas X AP8, Rabu 11 Juni 2014, 14.15-15.00 WIB Dilihat dari penghitungan data karakter disiplin siswa berdasarkan indicator kerajinan, kerapian dan kelakuan yang diamati selama satu minggu dapat disimpulkan bahwa : 1. Indicator kerajinan pada siswa SMK Sumpah Pemuda memperoleh angka 3 yang termasuk dalam kategori baik. Dimana hanya sebagian kecil siswa yang melanggar tata tertib mengenai kerajinan dan sebagian besar siswa mentaati tata tertib tersebut. 2. Indicator kerapian pada siswa SMK Sumpah Pemuda memperoleh angka 2,75 yang termasuk dalam kategori cukup baik. Dimana sebagian besar siswa tidak memperhatikan aspek kerapian saat di sekolah. Masih banyak seragam dan sepatu siswa yang tidak sesuai dengan ketentuan di sekolah. 3. Indicator kelakuan pada siswa SMK Sumpah Pemuda memperoleh angka 2,77 yang termasuk dalam kategori cukup baik. Hal ini jelas terlihat disaat guru belum hadir dan tidak masuk, banyak siswa yang berada di luar kelas, bercanda dan bermain hp saat kegiatan belajar sedang berlangsung serta rendahnya kesadaran siswa untuk menggunakan helm saat berkendara motor ke sekolah. Setelah dilakukan penghitungan berdasarkan indicator karakter disiplin siswa di atas, di bawah ini terdapat tabel yang menghitung keseluruhan hasil pengamatan penerapan tata tertib dan pengamatan karakter disiplin siswa. Tabel. 4.39 Nilai Keseluruhan Hasil Pengamatan Dimensi NS NH NSNH4 Penerapan Tata Tertib 1006=16.6 7x4=28 16.628x4 =2,37 Karakter Disiplin Siswa 4726=78.6 28x4=112 78.6112x4 =2,8 Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan tata tertib yang diamati selama satu minggu memperoleh angka 2,37 yang termasuk dalam kategori cukup baik. Hal ini terbukti dari banyaknya guru piket yang belum melakukan pencatatan terhadap siswa yang melanggar peraturan dan rendahnya ketegasan guru piket dalam memberikan teguran, hukuman dan pantauan terhadap siswa di sekolah. Sedangkan hasil penghitungan karakter disiplin siswa memperoleh angka 2,8 yang diamati selama satu minggu. Hal ini terbukti dari adanya penerapan tata tertib yang berjalan cukup baik memberikan efek terhadap karakter disiplin siswa. Dimana kerapian dan kelakuan siswa masih perlu untuk dibina dan diperbaiki serta ditingkatkan pula kerajinan siswa di sekolah. 90 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari paparan hasil penelitian, dapat dikemukakan beberapa temuan sebagai berikut, yaitu : 1. Penerapan tata tertib sekolah di SMK Sumpah Pemuda melibatkan kepala sekolah, wakil kesiswaan, ketua program jurusan, guru BK, wali kelas, guru, Pembina OSIS dan pihak berwajib. Strateginya dilakukan dengan berbagai cara, yaitu: a. Sebelum memulai pelajaran, seluruh siswa wajib untuk membaca Al- Qur’an atau tadarusan. b. Setiap hari jum’at diwajibkan membaca surat yasin sebelum memulai pelajaran. c. Melakukan sosialisasi kepada seluruh warga sekolah terkait tata tertib melalui rapat dewan guru dan upacara bendera. d. Memberikan reward untuk siswa yang mentaati tata tertib melalui pujian dan point prestasi, tidak ada bentuk materi dalam pemberian reward. e. Memberikan punishment bagi siswa yang melanggar tata tertib melalui peneguran, sanksi social, surat panggilan orangtua, skorsing dan drop out jika pelanggaran tersebut sudah melampaui batas serta tidak ada hukuman fisik dalam pemberian punishment. f. Memberikan buku tata tertib siswa ke setiap wali kelas untuk mencatat siswa yang melakukan pelanggaran. g. Memasang banner dan spanduk yang berisi perintah, anjuran dan motivasi yang diletakkan disudut dan lorong sekolah. h. Mengikutsertakan orangtua dalam pelaksanaan tata tertib melalui surat persetujuan tata tertib, undangan rapat, surat pemberitahuan hasil rapat, informasi secara langsung saat pengambilan rapot dan kunjungan ke rumah siswa. i. Melakukan sosialisasi dengan masyarakat, jika terdapat siswa yang kabur dari sekolah, masyarakat dapat melapor ke sekolah. j. Melakukan evaluasi tata tertib setiap tahun ajaran baru dengan melibatkan semua pihak yang terkait. 2. Penerapan tata tertib sekolah sudah berjalan cukup baik, namun perlu dioptimalkan sebab : a. Tidak semua guru piket mencatat siswa yang datang terlambat dan mencatat seragam siswa yang tidak sesuai ketentuan. b. Rendahnya ketegasan dan komitmen guru piket dan guru lain dalam memberikan peneguran dan hukuman. Salah satunya hukuman membaca Al-Quran di depan pintu gerbang bagi siswa yang terlambat jarang dilakukan. c. Kurangnya keteladanan guru kepada siswa, seperti masih adanya guru yang terlambat, tidak memakai helm dan merokok di lingkungan sekolah, d. Kurangnya pengawasan terhadap siswa di sekolah, seperti pengontrolan kelas dan pemantauan siswa saat pulang sekolah. 3. Karakter disiplin siswa di sekolah belum seluruhnya berprilaku baik, masih terdapat siswa yang terlambat, salah seragam, tidak masuk sekolah, pemakaian seragam yang kurang rapi, make up berlebihan dan rendahnya sopan santun siswa. Meskipun tidak ada siswa yang merokok dan membawa narkoba di sekolah. Berdasarkan temuan-temuan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa strategi penerapan tata tertib sekolah belum sepenuhnya mampu untuk membina karakter disiplin siswa. Terlihat dari penerapan tata tertib sekolah yang sudah berjalan cukup baik, memberikan efek terhadap aspek kerapian dan kelakuan siswa yang sebagian besar masih ada yang melanggar, meskipun pada aspek kerajinan hanya sebagian kecil siswa yang melanggar.

B. Saran

Berdasarkan temuan dan kesimpulan dari penelitian ini, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut : 1. Sebaiknya kepala sekolah meningkatkan pelaksanaan tata tertib dengan cara mengecek buku piket setiap minggu dan ikut menindak siswa yang melanggar serta menegur dan memberi arahan kepada guru atau guru piket yang tidak melaksanakan tata tertib dengan baik, sehingga akan tercipta rasa peduli dan kebersamaan untuk menjalankan tata tertib sekolah. 2. Semestinya guru menjadi teladan bagi para siswa untuk tidak datang terlambat dalam mengajar, tidak merokok di lingkungan sekolah dan memakai helm saat berkendara serta lebih tegas dalam menegur dan memberi hukuman terhadap siswa yang melanggar tata tertib di dalam maupun di luar kelas. 3. Sebaiknya guru piket lebih bertanggungjawab dalam melaksanakan tugasnya dengan cara mencatat setiap siswa yang melakukan pelanggaran, memberikan peneguran dan hukuman yang tegas, mengontrol setiap kelas, mengawasi dan memantau siswa hingga pulang sekolah.