Tabel. 4.2 Data Peserta Didik SMK Sumpah Pemuda, Joglo Jakarta Barat
KELAS L
P JUMLAH
X AK
1 18
20 38
2 18
19 37
3 15
21 36
4 16
22 38
JUMLAH AK 67
82 149
PM
1 22
11 33
2 25
12 37
3 22
13 35
4 25
14 39
5 22
12 34
JUMLAH PM 116
62 178
AP
1 20
14 34
2 20
15 35
3 17
17 34
4 19
16 35
5 18
16 34
6 23
15 38
7 18
14 32
8 19
18 37
JUMLAH AP 154
125 279
JUMLAH KELAS X 17
337 269
606
XI AK
1 19
19 38
2 15
23 38
3 15
24 39
JUMLAH AK 49
66 115
PM 1
13 18
31 2
25 6
31 3
23 5
28 4
23 6
29 JUMLAH PM
84 35
119
AP 1
9 28
37 2
15 17
32 3
15 20
35 4
14 20
34 5
13 18
31 6
18 16
34 JUMLAH AP
84 119
203
JUMLAH KELAS XI 13
217 220
437 XII
AK 1
19 20
39 2
21 18
39 JUMLAH AK
40 38
78
PM 1
25 10
35 2
28 10
38 3
27 10
37 JUMLAH PM
80 30
110
AP 1
9 30
39 2
9 24
33 3
15 17
32 4
14 17
31 5
9 22
31 JUMLAH AP
56 110
166
JUMLAH KELAS XII
10 176
178 354
JUMLAH SELURUHNYA
40 730
667 1397
Dengan meningkatnya jumlah siswa setiap tahun, menunjukkan bahwa peminat terhadap sekolah ini semakin banyak. Sekolah harus
memastikan dengan banyaknya siswa sebaiknya diseimbangkan dengan jumlah guru yang ada di sekolah sehingga tidak ada siswa yang terlepas
dari bimbingan guru. Jika dibandingkan antara jumlah guru dan siswa maka setiap guru membimbing 21 siswa. Hal ini tidak sesuai dengan
aturan yang ada, bahwa guru membimbing maksimal 15 orang siswa. Untuk mencegah dan membantu guru dalam membimbing siswa agar
memiliki karakter disiplin yang tinggi dan berakhlak mulia, maka sekolah melakukan pembinaan karakter disiplin siswa melalui penerapan tata tertib
sekolah.
6. Sarana dan Prasarana Sekolah
Begitu banyaknya siswa yang masuk di sekolah ini, pihak sekolah telah memiliki sarana dan prasarana yang memadai agar proses kegiatan
belajar mengajar di sekolah akan terasa nyaman dan aman. Sarana dan prasarana tersebut antara lain:
1. Gedung milik sendiri berlantai empat dengan letak yang strategis dan
nyaman untuk belajar serta mudah dijangkau,
2. Tersedia Lab. Komputer, Lab. Bahasa, Lab. Pemasaran, Lab. Akutansi,
Lab. Adm. Perkantoran, Lab. IPA, ruang mengetik, perpustakaan, Lapangan olahraga,
3. Sarana ibadah, koperasi sekolah, kantin sekolah dan tempat parkir
yang luas, 4.
Bimbingan membaca Al-Qur’an dengan system Iqro, 5.
Ruang belajar yang terdiri dari 38 kelas. terlampir. Meskipun sekolah telah menyiapkan sarana dan prasarana yang
memadai, tetapi terdapat sarana ibadah yang masih belum cukup untuk menampung seluruh siswa melaksanakan shalat ashar. Hal ini terjadi
karena kegiatan belajar mengajar pada siang hari tidak hanya dilakukan oleh siswa SMK saja, tetapi siswa SMP juga melaksanakan kegiatan
belajar pada siang hari.
B. Deskripsi Analisis Data dan Interpretasi Data
1. Analisis Data
Penerapan tata tertib sekolah di SMK Sumpah Pemuda menjadi program kegiatan pembinaan siswa yang berperan penting dalam
mendisiplinkan siswa. Hasil dari temuan di lapangan akan dijabarkan di bawah ini:
a. Penyusunan Tata Tertib Sekolah.
Menyusun tata tertib sekolah merupakan hal pertama yang harus dilakukan dalam menerapkan tata tertib. Oleh karena itu, pihak-pihak
sekolah yang terkait seperti kepala sekolah, wakil kesiswaan, wali kelas, guru BK, Pembina OSIS dan komite saling berkontribusi dalam
memberikan ide atau gagasan mengenai hal-hal yang harus tertera dalam tata tertib sekolah misalnya terkait kerajinan, kerapihan dan kelakuan
siswa. Sebagaimana hasil wawancara dengan wali kelas XII Akutansi4 yaitu ibu Riwi, menga
takan bahwa “yang ikut terlibat dalam penyusunan tata tertib sekolah diantaranya ketua yayasan, kepala sekolah, wakil kepala
sekolah, ketua program jurusan, guru bimbingan konseling BK,wali
kelas, komite, dan Pembina OSIS ”.
1
Hasil wawancara ini memiliki kesamaan jawaban dengan narasumber lainnya seperti kepala sekolah,
wali kelas, guru piket dan Pembina OSIS. Meskipun terdapat perbedaan pendapat dengan guru BK yang
mengungkapkan bahwa “secara konsep atau struktur harusnya BK dilibatkan, tetapi secara real bel
um”.
2
Dapat diartikan bahwa BK secara terstruktur atau kepanitian tidak dilibatkan, tetapi BK ikut dalam
penerapan tata tertib sekolah. Hal ini membuat guru BK enggan untuk memberikan pendapat dalam penyusunan tata tertib sekolah. Selain itu,
siswa atau anggota OSIS tidak dilibatkan dalam penyusunan dikarenakan tata tertib sekolah berkaitan dengan peraturan siswa. Hal ini jelas
diutarakan oleh bapak Marali “siswa atau anggota OSIS tidak ikut terlibat
karena ini terkait dengan tata tertib yang diwajibkan dan ditaati oleh siswa, jadi siswa akan menerima sosialisasi terkait hasil tata tertib”.
3
Konten yang terdapat dalam tata tertib sekolah seperti pada umumnya tata tertib sekolah yaitu berupa kerapian, kebersihan, kehadiran,
pakaian, perilaku tata tertib di kelas, pelanggaran-pelanggaran dan hukuman. Dimana isi dari tata tertib tersebut terdapat pada buku tata tertib
siswa yang memiliki kesesuaian dengan visi, misi dan tujuan sekolah yang tertera dalam profil sekolah.
b. Penerapan Tata Tertib Sekolah
Penerapan tata
tertib sekolah
perlu dilakukan
untuk mensosialisasikan hasil penyusunan tata tertib yang telah disepakati
bersama. Hal ini bertujuan agar seluruh warga sekolah khususnya siswa dan umumnya orangtua siswa mengetahui tata tertib yang harus ditaati,
dijauhi dan tidak melanggar kesepakatan tersebut. Dalam penerapan tata tertib, sekolah tidak hanya mensosialisasikan hasil tata tertib, tetapi juga
harus membangun
rasa tanggungjawab
warga sekolah
dan
1
Riwi Indarti, Wali Kelas XII AK4, Selasa 10 Juni 2014, 14.30-15.22 WIB
2
Adih, Guru Bimbingan Konseling, Kamis 12 Juni 2014, 10.00-10.21 WIB
3
Marali, Wali Kelas X AP8, Rabu 11 Juni 2014, 14.15-15.00 WIB
mengikutsertakan orangtua siswa agar dalam penerapannya dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Langkah-langkah yang dilakukan SMK Sumpah Pemuda dalam menyebarluaskan tata tertib sekolah melalui beberapa cara, seperti yang
diungkapkan oleh bapak Marali yaitu : “Pada tahun ajaran baru siswa diberikan sosialisasi tata tertib
sekolah oleh wali kelas masing-masing. Memberikan sebuah buku terkait tata tertib sekolah untuk para wali kelas, dimana buku
tersebut akan ditulis berbagai pelanggaran yang dilakukan siswanya. Pada saat upacara. Dalam bentuk banner atau spanduk
yang berisi perintah, anjuran dan motivasi yang diletakkan disudut dan lorong sekolah. Serta pada saat siswa mendaftar di sekolah
akan diberitahu tentang tata
tertib sekola yang ada”.
4
Hasil wawancara tersebut diperkuat dengan adanya kesamaan jawaban dengan narasumber lainnya, seperti kepala sekolah, wali kelas,
guru piket, komite sekolah, dan siswa. Salah satu siswa mengungkapkan bahwa mereka dapat mengetahui tata tertib sekolah saat guru mengajar,
saat upacara, di mading kelas dan di mading sekolah. Dengan adanya cara- cara tersebut diharapkan seluruh warga sekolah mengetahui adanya tata
tertib yang berlaku di sekolah dan tidak ada alasan untuk mereka melanggar tata tertib. Selain itu, siswa juga tidak dapat menghindari dari
sikap dan tingkah lakunya selama di sekolah karena prilaku mereka akan dicatat dalam buku tata tertib siswa yang dimiliki oleh wali kelas masing-
masing. Kemudian dalam membangun rasa tanggungjawab warga sekolah untuk mentaati tata tertib, SMK Sumpah Pemuda melakukannya dengan
cara pemberian reward dan punishment. Dimana menurut bapak Rohman selaku kepala sekolah mengatakan bahwa :
“Dalam membangun rasa tanggungjawab pada warga sekolah, sekolah telah memberikan Reward dan Punishment bagi warga
sekolah yang menaati dan melanggar tata tertib sekolah. Reward yang diberikan biasanya dalam bentuk pujian, baik yang dilakukan
saat mereka menaati tata tertib sekolah, saat dalam upacara bendera dan bisa pula dalam bentuk nilai moral yang dapat membantu
4
Marali, Wali Kelas X AP8, Rabu 11 Juni 2014, 14.15-15.00 WIB