mungkin dapat dipergunakan oleh si-belajar agar terjadi prilaku belajar. Dalam proses belajar komponen sumber belajar itu mungkin dimanfaatkan secara tunggal atau secara kombinasi,
baik sumber belajar yang direncanakan maupun sumber belajar yang dimanfaatkan. Dalam pemanfaatan sumber belajar, guru mempunyai tanggung jawab membantu peserta
didik belajar agar belajar lebih mudah, lebih lancar, lebih terarah. Oleh sebab itu guru dituntut untuk memiliki kemampuan khusus yang berhubungan dengan pemanfaatan sumber
belajar. Menurut Ditjend. Dikti 1983: 38-39, guru harus mampu: a Menggunakan sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari. b Mengenalkan dan menyajikan sumber
belajar. c Menerangkan peranan berbagai sumber belajar dalam pembelajaran. d Menyusun tugas-tugas penggunaan sumber belajar dalam bentuk tingkah laku. e Mencari
sendiri bahan dari berbagai sumber. f Memilih bahan sesuai dengan prinsip dan teori belajar. g Menilai keefektifan penggunaan sumber belajar sebagai bagian dari bahan
pembelajarannya. h Merencanakan kegiatan penggunaan sumber belajar secara efektif. Di samping kemampuan di atas, guru perlu 1 mengetahui proses komunikasi dalam proses
belajar, yang bahannya diperoleh dari teori komunikasi dan psikologi pendidikan, 2 mengetahui sifat masing-masing sumber belajar, baik secara fisik maupun sifat-sifat yang
ditimbulkan oleh faktor lain yang mempengaruhi sumber belajar tersebut, 3 memperolehnya, yaitu tahu benar dimana lokasi suatu sumber dan bagaimana cara
memberikan pelayanannya. Kemampuan tersebut dimaksudkan untuk memberikan gambaran bahwa guru perlu menyadari pentingnya kemampuan-kemampuan khusus yang
dikembangkan bila menginginkan proses belajar mencapai sasaran yang optimal. Sajian ini akan mencoba menyoroti dari 3 tiga bagian yaitu, sumber belajar, pemanfaatan sumber
belajar, dan pengelolaan sumber belajar.
2.8.2 Sumber Belajar Dalam Bentuk Cetak
Adanya perkembangan industri yang cepat, pada akhirnya dapat diproduksi peralatan dan bahan yang jumlahnya besar. Dengan diketemukannya alat cetak, maka lahirlah sumber
belajar baru yang berbentuk cetak lainnya yang belum pernah ada sebelumnya. Konsekuensi diketemukannya sumber belajar tersebut adalah terjadinya perubahan tugas dan peranan guru
dalam pembelajaran. Semula guru merupakan sumber belajar utama yang mempunyai tugas sangat berat, dengan lahirnya sumber belajar cetak maka tugas guru menjadi ringan. Contoh
sumber belajar cetak adalah: buku, komik, majalah, koran, panplet. Dengan lahirnya sumber belajar cetak ini, maka isi pembelajaran dapat diperbanyak dengan cepat dan disebarkan ke
berbagai pihak dengan mudah, sehingga merupakan kejutan baru dalam sistem instruksional pada saat itu.
Peran sumber belajar sangatlah signifikan dalam mencerdaskan masyarakat penggunanya,
khususnya dalam mencetak siswa berprestasi. Peran sumber akan maksimal jika didukung oleh pihak sekolah kepala sekolah. Fasilitas perpustakaan sekolah yang menyediakan
sumber belajar dengan baik, membuat siswa bisa dan terbiasa belajar dengan baik. Sinergi antara siswa dan pustakawan, akan berbuah prestasi bagi siswa serta kinerja yang baik bagi
pustakawan. Dengan koleksi uptodate yang terus berganti, siswa menjadi kaya akan wawasan, ilmu pengetahuan, informasi, tidak gaptek serta menjadi siswa pintar yang
mempunyai segudang prestasi. Siswa yang senang dan sering memanfaatkan perpustakaan sebagai penyedia jasa informasi dan ilmu pengetahuan, akan terbantu dalam mewujudkan
prestasi dan cita-cita pendidikannya. Perpustakaan yang mampu menjalankan fungsinya dengan baik akan mampu menyediakan
informasi yang dibutuhkan siswa. Siswa akan senang berhubungan dengan sumber belajar karena sumber belajar mampu memenuhi kebutuhannya. Kegiatan siswa dalam memperoleh
informasi merupakan
tahapan awal
dalam proses
belajar yaitu
tahapan memperolehpenerimaan informasi. Pengaruh sumber belajar dalam proses belajar mengajar
tergantung pada kemampuan perpustakaan dalam menjalankan fungsinya serta adanya kebutuhan dan usaha siswa untuk memperoleh informasi dalam memenuhi kebutuhan
tersebut. Disinilah terjadinya hubungan timbal balik antara siswa dengan sumber belajar
. Pembelajran merupakan suatu sistem yang mempunyai komponen yang saling terkait untuk
mencapai suatu tujuan. Salah satu komponen dari sistem pengajaran adalah sumber belajar yang dapat dipergunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar
memerlukan interaksi dengan sumber belajar. Agar diperoleh hasil yang maksimal dengan tingkat interaksi yang tinggi, maka proses interaksi perlu dikembangkan secara sistematik.
Pengembangan proses interaksi dengan sumber belajar adalah merupakan suatu aktivitas dalam memanfaatkan sumber belajar.
Sumber belajar mempunyai peranan yang signifikan terhadap lembaga induk serta
masyarakat penggunanya. Demikian halnya di dalam lingkungan pendidikan seperti sekolah. Sumber belajar merupakan pusat sumber ilmu pengetahuan dan informasi yang berada di
sekolah, baik tingkat dasar sampai dengan tingkat menengah.sumber belajar harus dapat memainkan peran, khususnya dalam membantu siswa untuk mencapai tujuan pendidikan di
sekolah. Untuk tujuan tersebut.
2.8.3 Pengertian Prestasi Belajar