II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka
2.1
Pengertian Belajar
Belajar merupakan proses yang berlangsung terus-menerus sepanjang hidup. Belajar adalah
suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku. Winkel dalam Darsono 2000:4 mengatakan belajar adalah suatu aktivitas mentalpsikis yang berlangsung dalam
interaktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap.
2.1.1 Ciri-Ciri Belajar
Ciri-ciri belajar adalah sifat atau keadaan yang khas dimiliki oleh perbuatan belajar, dengan demikian ciri-ciri belajar ini akan membedakannya dengan perbuatan yang bukan belajar Darsono, 2000:30.
Ciri-ciri belajar tersebut adalah:
a Belajar dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan.tujuan dipakai sebagai arah
kegiatan dan sekaligus sebagai tolok ukur keberhasilan belajar. b
Belajar merupakan pengalaman sendiri, tidak dapat diwakilkan pada orang lain. Jadi belajar bersifat individual.
c Belajar merupakan proses interaksi antara individu dan lingkungan. Berarti individu harus
aktif bila dihadapkan pada suatu lingkungan tertentu. Keaktifan ini dapat terwujud karena individu memiiki berbagai potensi untuk belajar. Misalnya perhatian, minat, pikiran,
emosi, motivas.
d Belajar mengakibatkan terjadinya perubahan pada diri seseorang yang belajar. Perubahan
tersebut bersifat integral, artinya perubahan dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang terpisahkan satu sama lain.
2.1.2 Unsur-Unsur Dinamis Dalam Belajar.
Unsur-unsur dinamis dalam belajar mempunyai arti yaitu faktor-faktor yang keberadaannya berubah-ubah dalam diri individu yang belajar. Pada suatu saat faktor itu kuat, di saat lain
melemah. Bila kondisi faktor itu menguat, maka proses belajar yang terjadi akan lancar dan
sebaliknya. Bila sedang menurun siswa melalui bantuan guru perlu meningkatkannya. Unsur- unsur dinamis dalam belajar, antara lain:
a Bahan Belajar dan Upaya Peningkatannya. Bahan belajar sebagai muatan esensial
diberikan untuk mencapai tujuan belajar, Oleh karena itu bahan belajar harus dipilih sesuai dengan tujuan belajar, disamping harus sesuai dengan minat siswa. Kemajuan dibidang
ilmu penegatahuan dan teknologi sekarang ini memberikan kemudahan guru untuk memperoleh bahan belajar yang banyak dan bervariasi.
b Alat Bantu dan Upaya Peningkatannya. Alat bantu belajar adalah segala sesuatu yang
direncanakan oleh guru, biasanya berupa alat peraga dan media. Alat peraga berfungsi memperjelas hal-hal yang telah diterangkan, karena dengan alat peraga siswa mempunyai
pengalaman lebih banyak daripada sekedar mendengarkan. Media berfungsi sebagai bahan belajar yang perlu dipelajari siswa tanpa melalui guru. Supaya suasana kondusif ini
terwujud, guru perlu melakukan berbagai kegiatan, misalnya mengatur ruangan kelas secara tepat dan menarik, serta menciptakan interaksi yang wajar berlandaskan rasa
sayang antar sesama Darsono, 2000:33-37.
2.2 Pembelajaran Geografi.
Geografi menurut seminar dan lokakarya yang dilaksanakan di Jurusan Geografi, FKIP, IKIP Semarang kerjasama dengan IGI 1988, telah menghasilkan rumusan definisi Geografi
adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena Geosfer dengan sudut pandang kelingkungan, kewilayahan dalam kontek keruangan. sedangkan pengertian geografi
moderen: Geografi moderen adalah Geografi terpadu integrated geografi yang mempunyai ciri menggunakan tiga pendekatan, yaitu pendekatan keruangan, kelingkungan, dan
kompleksitas wilayah. Studi geografi berkenaan dengan 1 permukaan bumi geosfer, 2 alam lingkungan
atmosfer, litosfer, hidrosfer, biosfer, 3 umat manusia dengan kehidupannya antroposfer, 4 penyebaran keruangan gejala alam dan kehidupan termasuk persamaan dan perbedaan, 5
analisis hubungan keruangan gejala-gejala geografi dipermukaan bumi Depdiknas,2006. Pembelajaran geografi hakikatnya adalah Pembelajaran tentang aspek-aspek keruangan
permukaan bumi yang merupakan keseluruhan gejala alam dan kehidupan umat manusia dengan variasi kewilayahannyaSumaatmaja,1997:9-12.
2.3 Teori Belajar konstruktivisme
Menurut pandangan teori Konstruktivisme, belajar merupakan usaha pemberian makna oleh siswa melalui asimilasi dan akomodasi yang menuju pada pembentukan struktur kognitifnya.
Oleh karena itu, pembelajaran diusahakan agar dapatmemberikan kondisi terjadinya proses pembentukan tersebut secara optimal pada diri siswa. Proses belajar sebagai salah satu usaha
pemberian makna oleh siswa melalui proses asimilasi dan akomodasi, kemudian akan
membentuk suatu konstruksi pengetahuan yang menuju pada kemutakhiran struktur kognitifnya. Konstruktivisme merupakan landasan berfikir bahwa pengetahuan oleh manusia
sedikit demi sedikit demi sedikit prestasinya diperluas melalui konteks terbatas. Implikasi dari pandangan konstruktivisme disekolah adalah guru tidak lagi menstransfer ilmu
secara utuh dan lengkap pada siswa, namun pengetahuan itu secara aktif dibangun oleh siswa itu sendiri melalui pembelajaran yang berkualitas belajar dengan perspektif konstruktivisme
merupakan suatu proses perubahan konsepsi sehingga belajar merupakan suatu kegiatan yangrasional. Hal ini sejalan dengan pendapat dari West Pines dalam rustam 2007:8 yang
menyatakan bahwa belajar hanya akan terjadi bila seseorang mengubahnya atau setidak- tidaknya berkeinginan mengubah keinginannya.
Penekanan teori konstruktivisme adalah dalam proses pembelajaran siswalah yang harus mendapat penekanan merekalah yang harus aktif mengembangkan pengetahuan mereka,
bukannya guru atau orang lain. Mereka yang harus bertanggung jawab terhadap hasil belajarnya. Penekanan belajar siswa secara aktif perlu dikembangkan. Kreativitas dan
keaktifan siswa akan membantu mereka untuk berdiri sendiri dalam kehidupan kognitif siswa Suparno dalam Nursalam 2007: 21.
Selain penekanan dan tahap-tahap tertentu yang perlu diperhatikan dalam teoribelajar konstruktivisme, Hanbury 1996: 3 mengemukakan sejumlah aspek dalamkaitannya dengan
pembelajaran, yaitu 1 siswa mengkonstruksi pengetahuandengan cara mengintegrasikan ide yang mereka miliki, 2 pembelajaran menjadilebih bermakna karena siswa mengerti, 3
strategi siswa lebih bernilai, dan 4siswa mempunyai kesempatan untuk berdiskusi dan saling bertukar pengalamandan ilmu pengetahuan dengan temannya.
Dalam upaya mengimplementasikan teori belajar konstruktivisme, Tytler 1996:20 mengajukan beberapa saran yang berkaitan dengan rancangan pembelajaran,sebagai berikut:
1 memberi kesempatan kepada siswa untuk mengemukakangagasannya dengan bahasa sendiri.
2 memberi kesempatan kepada siswa untuk berfikir tentang pengalamannya sehingga menjadi
lebih kreatif dan imajinatif. 3
memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba gagasan baru. 4
memberi pengalaman yang berhubungan dengan gagasan yang telah dimiliki siswa. 5
mendorong siswa
untuk memikirkan
perubahan gagasan
mereka, dan
menciptakanlingkunganbelajaryang kondusif.
Dari beberapa pandangan di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang mengacu
kepada teori belajar konstruktivisme lebih menfokuskan pada kesuksesan siswa dalam mengorganisasikan pengalaman mereka. Bukan kepatuhan siswa dalam refleksi atas apa yang
telah diperintahkan dan dilakukanoleh guru. Dengan kata lain, siswa lebih diutamakan untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuan mereka melalui asimilasi dan akomodasi.
2.4 Sumber Belajar
Sumber belajar dapat dirumuskan sebagai segala suatu yang dapat memberikan kemudahan kepada peserta didik dalam memperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan
dalam proses belajr mengajar.
Ada berapa sumber belajar yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran seperti yang dikemukakan oleh Mulyasa 2002 sebagi berikut:
1. Manusia. Yaitu orang yang menyampaikan pesan secara langsung tau tidak langsung untuk
melakukan kegiatan pembelajaran seperti guru dan konselor, penyuluh, pemimpin prusahaan, widyaiswara.
2. Bahan, yaitu suatu yang mengadung pesan pembelajaran baik yang diminati secarakhusus baik
seperti filem pendidikan, peta, grafik, buku pake yang biasanya disebut buku pembelajaran maupun pembelajaran yang bersifat umum seperti film keluarga berencana yang bisa dimanfaatkan
sepeti kepentingan belajar. 3.
Lingkungan, yaituruang atau tempat dimana sumber-sumber dapat berinteraksi dengan
pesertadidik misalnya perpustakaan, laboratorium, museum, kebun binatang dan sebagainya. 4.
Alat dan peralatan, yaitusumber belajr untuk produksi danatau memainkan sumber-sumber lain seperti kamera, slide.
5. Aktifitas, yaitu sumber belajr yng biasanya merupakan kombinasi antara suatu teknik dengan
sumber belajar lain untuk memudahkan belajar, misalnya simulasi dan karya wisata.
Pada dasarnya sumber belajar yang dipakai dalam pendidikan atau latihan adalah suatu sistem
yang terdiri dari sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar memungkinkan siswa belajar secara individual. Sumber belajar inilah yang disebut
media pendidikan atau media instruksional untuk menjamin bahwa sumber belajar tersebut adalah sebagai sumber belajar yang cocok, sumber tersebut menurut Sudjarwo 1988:125
harus memenuhi tiga persyaratan, yaitu:
a harus dapat tersedia dengan cepat.
b harus memungkinkan siswa untuk memacu diri sendiri.
c harus bersifat individual, misalnya harus dapat memenuhi berbagai kebutuhan para siswa dalam
belajar mandiri. Berdasarkan pada persyaratan tersebut, maka sebuah sumber belajar harus berorientasi pada siswa secara individual yang berbeda dengan sumber belajar yang tradisional,
yaitu sesuatu sumber belajar yang dibuat berdasarkan pada pendekatan yang berorientasi pada gurulembaga pendidikan.
2.5 Sumber Belajar Geografi
Belajar geografi juga memerlukan sumber belajar yang sebenarnya dapat digunakan oleh peserta didik untuk memperoleh informasi, pengetahuan pengalaman dan ketrampilan yang
diperlukan dalam proses pembelajaran mata pelajaran geografi. Suharyono 2003: 6-40 menyarankan berdasarkan sifatnya sumber belajar geografi ada dua, yaitu:
a. Sumber Belajar Geografi yang bersifat harus digunakan disekolah.
1Atlas.
Kumpulan dari Peta dan ilustrasi ada kalanya juga disertai teks atau diskripsi, atlas mutlak perlu dipakai dalam proses pembelajaran geografi, meskipun tidak untuk setiap pokok
bahasan atau sub pokok bahasan. 2Buku TeksBuku Pelajaran
Pemanfaatan buku pelajaran, termasuk lembar kerja siswa LKS, ialah adanya kenyatan bahwa apa yang ditulis dalam buku pelajaran yang menjadi pegangan siswa maupun guru
tidak selalu memuat informasi secara akurat dan mutakhir, meski dalam proses penulisan dan penerbitannya telah melewati tahap-tahap seleksi dan evaluasi.
3 Globe
Globe lazim disebut sebagai alat peraga, media ataupun sarana belajar. Namun globe merupakan sumber belajar dalam arti bahwa dari globe bisa didapatkan sejumlah informasi,
pengertian, pengetahuan yang menunjang tercapainya pemahaman, ketrampilan atau kompetensi tertentu lain dalam pelajaran geografi.
4Perpustakaan
Perpustakaan merupakan sumber belajar yang harus dimanfaatkan oleh siapapun yang masih mau belajar. Sumber belajar geografi tidak hanya terbatas pada perpustakaan sekolah saja,
melainkan juga perpustakaan-perpustakaan lain yang bermacam jenis dan tingkatannya, termasuk perpustakaan keliling yang diadakan di kotadaerah tertentu. Guru dan siswa tidak
saja perlu memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar, tetapi juga kemungkinan partisipasinya dalam melengkapi koleksi sumber di perpustakaan itu, antara
lain dengan mengundang juga perhatian dan peranan orang tua murid maupun juga
lembagayayasan di luar sekolah yang bersimpati terhadap pengembangan pendidikan.
a. Sumber Belajar Geografi yang bersifat harus digunakan di rumah
Sumber belajar geografi adalah segala sesuatu yang dimiliki dan didapat dan dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaranterdapat di dalamnya atau asal untuk belajar
seseoran. Sumber belajar yang dimaksut dalam indikator ini adalah sumber belajar yang digunakan dirumah meliputi:
1. Atlas
2. BukuTeksBukuPelajaranbuku catatan, buku cetak, LKS.
3. Globe
4. Peta.
5. Ruang Belajar dirumah
2.6 Prestasi Belajar Geografi
Seseorang yang mengalami proses belajar menginginkan hasil yang baik sesuai apa yang hendak dicapai, untuk itu perlu kiranya memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar.
Prestasi belajar menurut Rusefendi 1995:2 adalah hasil interaksi antara beberapa faktor yang mempengaruhi individu sehingga diperoleh hasil kerja yang maksimal. Prestasi belajar
identik dengan istilah keberhasilan belajar yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajarkeberhasilan belajar itu menurut
Slameto 1995:60 dibagi menjadi dua bagian, yaitu: 1. Faktor Internal.
Faktor internal adalah faktor yang terdapat dalam diri individu itu sendiri. Faktor internal terdiri dari atas faktor biologis dan faktor psikologis.
a Faktor Biologis
Faktor biologis meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan keadan fisik atau jasmani individu yang bersangkutan. Keadaan jasmani yang perlu diperhatikan
sehubungan dengan faktor biologis ini diantaranya adalah kondisi dan kesehatan fisik yang normal yang meliputi otak, panca indra, anggota tubuh dan organ-organ tubuh.
b Faktor Psikologis
Faktor psikologis yang mempengaruhi prestasi belajar atau keberhasilan belajar itu meliputi segala hal yang berkaiatan dengan kondisi mental seseorang. Kondisi mental
yang dapat menunjang prestasi belajar atau keberhasilan belajar adalah kondisi mental yang mantap dan stabil. Kondisi mental yang positif dalam proses belajar itu misalnya
adalah kerajinan dan ketekunan dalam belajar.
2. Faktor Eksternal. Faktor eksternal adalah faktor yang terdapat diluar diri individu, faktor eksternal meliputi
lingkungan keluarga yang meliputi kondisi keluarga yang harmonis, dukungan orangtua terhadap proses belajar serta kondisi ekonomi keluarga, lingkungan sekolah meliputi
ketersediaan sarana prasarana belajar, kemampuan mengajar guru dalam mengembangkan kurikulum serta adanya hubungan yang harmonis antara anggota sekolah, lingkungan
masyarakat yang meliputi pergaulan yang sehat dengan sesama anggota masyarakat yang mendukung proses belajar seseorang.
Setiap individu peserta didik atau siswa tentunya mempunyai perbedaan dalam penguasaan
materi dan faktor intelegensinya. Kesimpulan, dalam hal ini prestasi belajar geografi merupakan hasil dari proses interaksi antara guru, peserta didik dan lingkungan khususnya
dalam menelaah, mengkaji dan mempelajari mata pelajaran geografi. Dalam penelitian ini penulis menggunkan kriteria prestasi belajar siswa diambil dari KKM
semester 2 siswa kelas X SMA Negeri 1 Pagar Dewa yaitu 60. Adapun ketentuan kreteria ketuntasan adalah sebagai
berikut:
Tabel 6. Kriteria Ketuntasan Siswa Kelas X Mata Pelajaran Geografi di SMA Negeri 1 Pagar Dewa.
Interval PrestasiNilai
Kriteria
71 Tinggi
60-71 Sedang
60 Rendah
Sumber: Dokumentasi Sekolah
2.7 Pemanfaatan Sumber Belajar Geografi
Menurut kamus besar bahasa indonesia 2005:626 pemanfaatan berarti proses, cara, atau pembuatan memanfaatkan. Sedangkan menurut slameto 1991:50 suatu kegiatan yang bisa
dilakukan seseorang untuk mengikuti kegiatan. Pemanfatan menurut Nana Sudjana 1988:65 adalah aktivitas yang dilakukan baik seseorang maupun beberapa orang dalam kesempatan
tertentu.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pemanfatan sumber belajar adalah aktivitas yang dilakukan seseorang dalam memanfataakan sarana yang ada pada sumber
belajar geografi pada suatu kesempatan tertentu. Yang dimaksud pemanfaatan Sumber belajar geografi dalam penelitian ini adalah kegiatan
atau aktivitas yang dilakukan oleh seseorang siswa dalam rangka untuk menggunakan atau
mengambil manfaat dari sumber belajar geografi pada suatu kesempatan tertentu sebagai usaha untuk meningkatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan untuk menunjang
keberhasilan proses pembelajaran. Adapun indikator pemanfatan Sumber belajar geografi dalam penelitian ini adalah , frekuensi pinjaman, jumlah koleksi yang dipinjam, dan aktivitas
siswa selama di perpustakaan dan kesiapan sebelum ke perpustakaan.
2.8 Hubungan Sumber Belajar Dengan Prestasi
Menurut Sudjarwo 1988:126 pusat sumber belajar yang kadangkala diberi nama lain yang
serupa seperti laboratorium alat Bantu belajar, alat bantu belajar atau pusat belajar mandiri yang berfungsi melayani berbagai kebutuhan individual suatu sekolah. Misalnya beberapa
sekolah dapat dilayani oleh suatu pusat sumber belajar. Pada umumnya, pusat-pusat seperti itu ditempatkan dalam perpustakaan, yang sering mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai
pusat sumber belajar yang tersedia untuk penyimpanan dan untuk pemanfaatan sumber belajar baik yang berupa cetak maupun non cetak.
2.8.1 Pengertian Sumber Belajar
Sumber belajar learning resources adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun
secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu. Sumber belajar mencakup apa saja yang dapat digunakan
untuk membantu tiap orang untuk belajar dan manampilkan kompetensinya. Sumber belajar meliputi, pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan latar AECT 1994, Menurut Dirjen Dikti
1983: 12, sumber belajar adalah segala sesuatu dan dengan mana seseorang mempelajari sesuatu. Degeng 1990: 83 menyebutkan sumber belajar mencakup semua sumber yang
mungkin dapat dipergunakan oleh si-belajar agar terjadi prilaku belajar. Dalam proses belajar komponen sumber belajar itu mungkin dimanfaatkan secara tunggal atau secara kombinasi,
baik sumber belajar yang direncanakan maupun sumber belajar yang dimanfaatkan. Dalam pemanfaatan sumber belajar, guru mempunyai tanggung jawab membantu peserta
didik belajar agar belajar lebih mudah, lebih lancar, lebih terarah. Oleh sebab itu guru dituntut untuk memiliki kemampuan khusus yang berhubungan dengan pemanfaatan sumber
belajar. Menurut Ditjend. Dikti 1983: 38-39, guru harus mampu: a Menggunakan sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari. b Mengenalkan dan menyajikan sumber
belajar. c Menerangkan peranan berbagai sumber belajar dalam pembelajaran. d Menyusun tugas-tugas penggunaan sumber belajar dalam bentuk tingkah laku. e Mencari
sendiri bahan dari berbagai sumber. f Memilih bahan sesuai dengan prinsip dan teori belajar. g Menilai keefektifan penggunaan sumber belajar sebagai bagian dari bahan
pembelajarannya. h Merencanakan kegiatan penggunaan sumber belajar secara efektif. Di samping kemampuan di atas, guru perlu 1 mengetahui proses komunikasi dalam proses
belajar, yang bahannya diperoleh dari teori komunikasi dan psikologi pendidikan, 2 mengetahui sifat masing-masing sumber belajar, baik secara fisik maupun sifat-sifat yang
ditimbulkan oleh faktor lain yang mempengaruhi sumber belajar tersebut, 3 memperolehnya, yaitu tahu benar dimana lokasi suatu sumber dan bagaimana cara
memberikan pelayanannya. Kemampuan tersebut dimaksudkan untuk memberikan gambaran bahwa guru perlu menyadari pentingnya kemampuan-kemampuan khusus yang
dikembangkan bila menginginkan proses belajar mencapai sasaran yang optimal. Sajian ini akan mencoba menyoroti dari 3 tiga bagian yaitu, sumber belajar, pemanfaatan sumber
belajar, dan pengelolaan sumber belajar.
2.8.2 Sumber Belajar Dalam Bentuk Cetak