C. Unsur-unsur Kedisiplinan Terhadap Tata Tertib Sekolah
Membentuk sebuah kata kedisiplinan membutuhkan unsur-unsur yang mendukung dan meneguhkan sehingga kedisiplinan menjadi sesuatu yang
penting dan memiliki makna. Unsur-unsur ini juga merupakan sesuatu yang penting yang digunakan untuk membentuk kedisiplinan anak, dan berikut ini
adalah unsur-unsur penting yang ada dalam kedisiplinan. Hurlock 1999 ada 4 unsur standar yang mempengaruhi disiplin diri:
1. Peraturan sebagai pedoman perilaku disiplin
Peraturan adalah pola kendali tingkah laku disiplin yang telah ditetapkan oleh lingkungan. Peraturan dapat ditetapkan oleh orang tua,
guru, teman bermain dan pemegang otoritas lainnya. Tujuan adanya peraturan adalah membekali anak dengan pedoman perilaku yang
disetujui dalam situasi tertentu. Peraturan dapat terjadi dalam lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
a. Peraturan sekolah adalah peraturan yang dikenakan kepada
anak mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan sewaktu berada dilingkungan sekolah. Misalnya melaksanakan
peraturan tata tertib sekolah, mengikuti pelajaran di kelas dan melaksanakan tugas lain di sekolah.
b. Peraturan keluarga adalah peraturan yang mendidik anak
tentang apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan dalam keluarga. Misalnya berpamitan kepada orang
tua jika ingin meninggalkan rumah, mematuhi jam belajar di rumah, mematuhi aturan keluar rumah untuk bermain.
c. Peraturan dalam masyarakat khususnya dalam lingkungan
kelompok teman sebaya adalah peraturan yang mendidik anak tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilaksanakan dalam
hubungannya dengan teman kelompok. Misalnya hubungan dengan
tanggung jawab,
kerjasama, disiplin
waktu, penyesuaian diri, dan saling menghargai antar agama.
Peraturan mempunyai dua fungsi yang sangat penting dalam membantu anak menjadi makhluk yang bermoral. Pertama, peraturan
mempunyai nilai mendidik, sebab peraturan memperkenalkan pada anak perilaku yang disetujui oleh anggota kelompok di mana anak
tinggal. Kedua, peraturan membantu mengekang perilaku yang tidak diinginkan. Agar peraturan dapat memenuhi kedua fungsi di atas,
peraturan yang dibuat hendaknya harus dimengerti, diingat, dan diterima oleh anak.
2. Konsisten dalam peraturan
Konsisten adalah suatu kecenderungan menuju kesamaan hasilnya. Konsisten dalam peraturan membantu anak supaya tidak
bingung mengenai apa yang diharapkan dari mereka. Konsisten dalam disiplin mempunyai peranan yang penting, yaitu:
a. Mempunyai nilai mendidik yang besar.
Dengan adanya konsistensi maka anak tidak akan merasa bingung dalam menerapkan kedisiplinannya, sehingga itu akan
senantiasa memberikan peranannya terhadap kedisiplinan sang anak.
b. Mempunyai nilai motivasi yang kuat.
Konsistensi akan memudahkan anak untuk menjalaninya. Jika anak sudah mengerti apa yang harus dikerjakan maka itu akan
menjadi motivasi tersendiri bagi sanga anak untuk menjalaninya.
c. Mempertinggi penghargaan terhadap peraturan dan orang yang
berkuasa. Konsistensi dari perilaku kedisiplinan ini akan membuat anak
semakin paham akan pentingnya kedisiplinan. Dari hal itu
maka akan tumbuh sifat menghargai akan peraturan yang ada dan siapa yang telah membuat peraturan tersebut.
3. Hukuman untuk pelanggaran
Anak yang dengan sengaja melanggar peraturan dan kesalahan akan mendapatkan hukuman sebagai ganjaran. Hukuman yang
diberikan berfungsi sebagai: a.
Agar anak tidak mengulangi tindakan yang tidak diinginkan oleh masyarakat.
b. Memberikan motivasi untuk menghindari perilaku yang tidak
diinginkan oleh masyarakat. 4.
Penghargaan untuk perilaku yang baik sejalan dengan peraturan yang berlaku.
Pemberian penghargaan menjadikan anak untuk berperilaku sesuai dengan harapan masyarakat, karena penghargaan mempunyai
nilai mendidik dan sebagai motivasi untuk mengulangi perilaku yang disetujui oleh masyarakat keluarga. Bentuk-bentuk penghargaan
antara lain pujian, hadia, dan perlakuan istimewa. Hilangnya salah satu unsur di atas menyebabkan sikap yang
negatif pada anak dan menimbulkan perilaku yang tidak sesuai dengan standar harapan sosial. Unsur-unsur kedisiplinan diatas memang harus
mampu dipahami oleh para peserta didik, agar nantinya peserta didik bisa dengan sepenuh hati untuk menumbuhkan kedisiplinan dengan
unsur-unsur kedisiplinan yang ada didalamnya. Pembahasan mengenai unsur-unsur kedisiplinan ini juga dapat
dilengkapi dengan aspek-aspek tata tertib, dimana aspek-aspek yang berada dalam tata tertib sekolah ini hendaknya dapat dimengerti dan dilaksanakan
oleh para peserta didik dengan baik. Menurut Instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1441974 Suryosubroto, 2004 terdapat beberapa
didalam tata tertib sekolah. Aspek-aspek tersebut nantinya bisa dijadikan dasar untuk pembuatan tata tertib ditiap-tiap sekolah sesuai dengan keadaan
dan kebutuhan sekolah yang bersangkutan. Aspek-aspek tata tertib tersebut adalah :
1. Tugas
dan kewajiban
dalam kegiatan
intrakurikuler dan
ekstrakurikuler a.
Murid harus datang di sekolah sebelum pelajaran dimulai. b.
Murid harus sudah siap menerima pelajaran sesuai dengan jadwal sebelum pelajaran itu dimulai.
c. Murid tidak dibenarkan tinggal di dalam kelas pada saat jam
istirahat kecuali jika keadaan tidak mengizinkan, misalnya hujan.
d. Murid boleh pulang jika pelajaran telah selesai.
e. Murid wajib menjaga kebersihan dan keindahan sekolah.
f. Murid wajib berpakaian sesuai dengan yang ditetapkan oleh
sekolah. g.
Murid harus juga memperhatikan kegiatan ekstrakurikuler seperti : kepramukaan, kesenian, palang merah remaja, dan
sebagainya. 2.
Larangan-larangan bagi para siswa a.
Meninggalkan sekolah jam pelajaran tanpa izin dari kepala sekolah atau guru yang bersangkutan.
b. Merokok di sekolah.
c. Berpakaian tidak senonoh atau bersolek yang berlebihan.
d. Kegiatan yang mengganggu jalannya pelajaran.
3. Sanksi-sanksi bagi para siswa
a. Peringatan lisan secara langsung.
b. Peringatan tertulis dengan tembusan orang tua.
c. dikeluarkan sementara.
d. dikeluarkan dari sekolah.
Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan sebelumnya, baiknya tingkat kesadaran para peserta didik terhadap tata tertib sekolah dapat dilihat
dari terpenuhinya seluruh aspek-aspek tata tertib oleh para peserta didik. Para peserta didik diharapkan dapat memenuhi aspek-aspek kedisiplinan itu tanpa
ada paksaan atau tekanan dari luar melainkan secara sadar bahwa kedisiplinan merupakan hal yang penting bagi diri mereka masing-masing. Selain
membahas mengenai pengertian kedisiplinan terhadap tata tertib sekolah, berikutnya akan dibahas secara mendalam mengenai fungsi, unsur-unsur, dan
faktor-faktor dari kedisiplinan terhadap tata tertib yang ada di sekolah.
D. Faktor-faktor Kedisiplinan Terhadap Tata Tertib Di Sekolah