Balanced Scorecard LANDASAN TEORI
b. Perubahan posisi antara perspektif keuangan dengan perspektif
pelanggan. c.
Perspektif customers diganti dengan perspektif customers and stakeholders.
d. Perubahan perspektif learning and growth menjadi perspektif Employess
and Organization Capacity Penerapan balanced scorecard organisasi pemerintah memerlukan
beberapa penyesuaian Gasperz dalam Rendak dan Suhaedi, 2007: 138 seperti:
a. Fokus utama sektor publik adalah masyarakat publik, sedangkan fokus
utama sektor bisnis adalah pelanggan dan pemegang saham. b.
Tujuan utama organisasi publik adalah bukan maksimalisasi hasil-hasil financial
anggaran, melainkan
melayani dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
c. Mendefinisikan
ukuran dan
target dalam
perspektif customersstakeholders membutuhkan pandangan dan kepedulian yang
tinggi, sebagai konsekuensi dari peran kepengurusan organisasi pemerintah dan membutuhkan definisi yang jelas serta hasil yang
diinginkan. Fokus utama dalam sektor publik adalah misi organisasi, secara
umum misi suatu organisasi adalah melayani dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dari misi tersebut diformulasikan strategi-
strategi yang akan dilakukan untuk pencapaian misi tersebut. Strategi
tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam 4 perspektif, yaitu: perspektif customers and stakeholders, perspektif financial, perspektif internal
business process dan perspektif employees and organization capacity. Perspektif pelanggan masyarakat menggambarkan pelayanan yang
berkualitas kepada masyarakat. Perspektif financial mengidentifikasikan pemberian pelayanan yang efisien. Perspektif proses bisnis internal
menggambarkan proses-proses yang penting bagi organisasi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan menggambarkan kompetensi dan kemampuan semua anggota organisasi.
4. Keunggulan Balanced Scorecard
Keunggulan pengukuran dengan metode balanced scorecard memiliki karakteristik sebagai berikut Mulyadi, 2007: 323-327:
a. Komprehensif
Balanced scorecard memperluas perspektif yang dicakup dalam perencanaan strategic, dari yang sebelumnya hanya terbatas pada
perspektif keuangan meluas pada tiga perspektif yang lain, yakni customer, proses serta pembelajaran dan pertumbuhan.
b. Koheren
Balanced scorecard mewajibkan personel membangun hubungan sebab akibat causal relationship di antara berbagai sasaran strategik yang
ditetapkan dalam perspektif non-keuangan harus mempunyai hubungan
kausal dengan sasaran keuangan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
c. Berimbang
Keseimbangan sasaran strategi yang dihasilkan oleh sistem perencanaan penting untuk menghasilkan kinerja keuangan yang berkesinambungan.
d. Terukur
Keterukuran sasaran strategik yang dihasilkan sistem perencanaan strategik menjanjikan ketercapaian berbagai sasaran strategik yang
dihasilkan sistem tersebut. Balanced scorecard mengukur sasaran- sasaran strategik yang sulit diukur. Sasaran strategik pada perspektif
customer, proses, serta pembelajaran dan pertumbuhan merupakan sasaran yang tidak mudah diukur, namun dalam pendekatan balanced
scorecard, sasaran pada ketiga perspektif non-keuangan tersebut ditentukan ukurannya agar dapat dikelola, sehingga dapat diwujudkan.
20