X, serta interaksi yang terjadi baik interaksi antar pegawai, pegawai dengan masyarakat, maupun pegawai dengan pimpinan.
3. Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan metode survei berupa daftar pertanyaan kepada subjek penelitian secara tertulis untuk dijawab
oleh responden. 4.
Wawancara Wawancara adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari
responden. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara tatap muka langsung dengan responden. Dalam penelitian ini wawancara akan
dilakukan dengan Direktur Kantor X. Data yang diperoleh dengan teknik wawancara akan digunakan untuk menjawab perspektif proses bisnis
internal.
G. Teknik Pengujian Instrumen
Menurut Arikunto 1996: 160 dalam Wulandari 2008, instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Untuk
mengetahui apakah setiap item dalam kuesioner yang digunakan sudah valid atau belum, maka perlu dilakukan pengujian terlebih dahulu.
1. Pengujian Validitas
Validitas merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat validitas atau kesahihan suatu instrumen. Sugiyono 2012 menyatakan bahwa uji
validitas merupakan suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi
content dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian.
Uji validitas dilakukan dengan perhitungan dari Karl Pearson yang dikenal dengan sebutan korelasi product moment.
Rumus Product Moment Sugiyono, 2008: 235: ∑
− ∑ ∑
√{ ∑ − ∑
}{ ∑ − ∑
} Keterangan:
= Koefisien kolerasi antara skor tiap-tiap item dengan skor total. ∑ = Skornilai dari setiap pertanyaan.
∑ = Skor total dari setiap pertanyaan.
Untuk menentukan apakah instrumen tersebut valid atau tidak valid digunakan pedoman berikut Masrun 1979 dalam Sugiyono 2012: 182:
a. Jika r
hitung
r
tabel
taraf signifikan 5 maka instrumen dikatakan valid. b.
Jika r
hitung
r
tabel
dengan taraf signifikan 5 maka instrumen dikatakan tidak valid.
Hasil analisis uji validitas dihitung dengan bantuan program SPSS versi 14.
2. Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas keandalan merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan
Sugiyono, 2012. Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran relatif konsisten dari waktu ke waktu.
Pengujian ini dimaksudkan untuk menjamin instrumen yang digunakan