sangat puas karena Direktur dan Kepala Bagian Unit telah merumuskan visi dan misi sehingga pegawai menjadi jelas tentang apa yang harus
dilakukan dan bagaimana melakukannya. Dengan penetapan visi dan misi yang jelas dan dipahami oleh semua pegawai, maka Kantor X dapat
memusatkan diri dan fokus terhadap kegiatan-kegiatan organisasi karena memahami apa yang sebenarnya ingin dicapai oleh Kantor X sehingga
menciptakan kinerja yang sangat memuaskan. Secara keseluruhan, kinerja Kantor X setelah dievaluasi dengan
balanced scorecard menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan kuesioner yang menunjukkan bahwa
masyarakat sangat puas terhadap pelayanan yang diberikan Kantor X. Pada perspektif keuangan, kinerja Kantor X dinilai tidak efisien
berimbang dan efektivitas berimbang. Pada perspektif proses bisnis internal, kinerja Kantor X juga telah menunjukkan adanya perbaikan
pelayanan bagi masyarakat. Lalu pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, kinerja Kantor X dilihat dari perhitungan kuesioner pun
menggambarkan bahwa sikap pegawai serta Direktur dan Kepala Bagian Unit terhadap keadaan atau kondisi kinerja Kantor X sangat puas.
60
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Perspektif Pelanggan
Kantor X ditinjau dari perspektif pelanggan secara keseluruhan menunjukkan hasil yang baik karena dapat memberikan kepuasan kepada
masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan kuesioner yang menghasilkan kesimpulan bahwa masyarakat sangat puas terhadap
pelayanan yang diberikan oleh Kantor X.
2. Perspektif Keuangan
a. Pengukuran Efisiensi
Berdasarkan pembahasan pada Bab V maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja Kantor X pada tahun 2014 adalah tidak
efisien. Hal ini ditunjukkan dengan rasio pengukuran efisiensi pada tahun 2014 sebesar 100,1.
b. Pengukuran Efektivitas
Berdasarkan pembahasan Bab V maka ditariklah kesimpulan bahwa kinerja Kantor X tahun 2014 adalah efektivitas berimbang dengan
ditunjukkan dengan rasio pengukuran efektivitas pada tahun 2014 sebesar 100.
3. Perspektif Proses Bisnis Internal
Kinerja Kantor X ditinjau dari perspektif proses bisnis interrnal sudah baik. Hal ini ditunjukkan dengan adanya inovasi yang telah
direlisasikan yaitu penyediaan tempat pelayanan dan kemudahan wajib pajak dalam melakukan pembayaran pajak tahunan. Dan proses-proses
tersebut diarahkan pada perbaikan pelayanan yang baik dan memuaskan bagi masyarakat.
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Kinerja Kantor X ditinjau dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah baik. Baik pegawai, Direktur dan Kabag saling
memberikan dukungan dan motivasi. Selain itu pegawai merasa puas terhadap keterlibatannya di ruang lingkup kantor dan mendapatkan
penghargaan sebagaimana mestinya. Demikian pula Direktur yang merasa puas atas hasil kerja dan kemampuan pegawai dalam bekerja serta
mendapat dukungan atas kebijakan yang dibuat oleh Direktur.
B. Keterbatasan Penelitian
1. Pada penelitian ini penulis tidak mendapatkan laporan keuangan secara
keseluruhan kantor, yang didapat hanya laporan keuangan kegiatan tiap bulan selama satu tahun.
2. Pada penelitian ini penulis tidak memperoleh data anggaran pendapatan
sehingga untuk perhitungan pengukuran efektivitas diasumsikan anggaran pendapatan sama dengan realisasi pendapatan.
C. Saran
Dari hasil kesimpulan di atas, penulis mencoba memberikan saran untuk Kantor X:
1. Tetap mempertahankan yang sudah baik, khususnya untuk perspektif
pelanggan. Masyarakat menganggap atribut keandalan yang paling penting. Akan tetapi keadaan belief yang paling mendekati keinginan ideal
masyarakat adalah atribut keterukuran, maka Kantor X harus meningkatkan atribut keterukuran yang mencakup sarana dan prasarana Kantor X.
2.
Penyusunan anggaran lebih diperhatikan. Pendapatan yang direncanakan merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk
setiap sumber pendapatan. 3.
Antara pegawai dan Direktur harus tetap saling mendukung dan memberikan motivasi. Kepuasan pegawai sangat berpengaruh terhadap
kinerja kantor. Keadaan belief yang paling mendekati keinginan ideal pegawai adalah atribut motivasi dan dukungan, maka antara Direktur dan
pegawai harus meningkatkan komunikasinya. Demikian juga pegawai harus mampu memberikan hasil kerja yang memuaskan pada Direktur. Dari segi
Direktur dan Kabag, keadaan belief yang paling mendekati keinginan ideal Direktur dan Kabag adalah atribut motivasi, inisiatif dan
pendelegasian wewenang, maka Direktur dan Kabag harus berusaha meningkatkan komunikasi yang baik dengan pegawai.