Pengukuran Citra Tubuh CITRA TUBUH
26
seksual. Perubahan fisik yang terjadi merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja, sedangkan perubahan psikologis muncul antara lain
sebagai akibat dari perubahan-perubahan fisik Sarwono, 2012. Ricciardelli dan McCabe 2001 menyatakan bahwa salah satu aspek psikologis dari
pubertas yang pasti muncul pada remaja adalah praokupasi atau perhatian terhadap tubuhnya.
Remaja sadar bahwa fisik dan pribadi yang menarik akan mendatangkan perhatian dari orang lain dan mempengaruhi reaksi mereka
terhadapnya Hurlock, 1973. O’Connell dan Martin 2012 menambahkan bahwa citra tubuh merupakan hal yang sungguh-sungguh diperhatikan oleh
kaum remaja. Cash dan Pruzinsky 1990 mendefinisikan citra tubuh sebagai gambaran mental yang tertuju kepada perasaan yang dialami seseorang
tentang tubuh dan bentuk tubuh serta sikap yang dimilikinya yang berupa penilaian positif dan penilaian negatif. Thress 1996 menegaskan bahwa
gambaran mental seseorang pada diri sendiri akan mempengaruhi pemikiran, perasaan, keinginan, nilai, maupun perilakunya.
Cash dan Pruzinsky 1990 menyatakan bahwa citra tubuh positif akan meningkatkan harga diri dan kepercayaan diri dalam relasi interpersonal.
Secara khusus, Yamamiya, dkk 2006 menjelaskan bahwa perasaan positif mengenai tubuh seseorang sering diasosiasikan dengan kepercayaan diri yang
lebih akan seksualitas. Perempuan maupun laki-laki dengan citra tubuh positif memiliki rasa
percaya diri bahwa tubuh mereka menarik, terlibat dalam perilaku seksual
27
yang lebih aman, serta lebih terbuka dalam menyatakan diri secara seksual. Sebaliknya, seseorang yang memiliki citra tubuh negatif merasa cemas,
menarik diri, merasa malu dan tidak nyaman, takut akan evaluasi negatif, serta kesulitan menyampaikan kebutuhan seksual.
Berkaitan dengan remaja akhir yang sedang bereksplorasi untuk memenuhi rasa ingin tahu akan hal-hal baru seputar seksualitas, citra tubuh
menjadi hal mendasar yang cukup signifikan menentukan tingkat perilaku seksual remaja. Adapun, Fisgher dan Hall dalam Sari, 2009 menegaskan
bahwa usia adalah salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku seksual remaja, artinya remaja akhir cenderung lebih permisif dibandingkan dengan
remaja awal dalam perilaku seksual. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa citra tubuh berhubungan positif dengan perilaku
seksual pada remaja akhir.