Pengertian Citra Tubuh CITRA TUBUH

22 atau cara bentuk tubuh tertentu didapatkan. Sedangkan, yang ingin diukur oleh penelitian ini adalah citra tubuh saat ini secara afektif, baik positif maupun negatif tanpa menilai makna dan penting ataupun tidaknya bagian atau fungsi tubuh tertentu, maupun cara merawat tubuh atau mendapatkan bentuk tubuh tertentu. Instrumen yang menyelidiki elemen afektif mengukur perasaan partisipan terhadap tubuh serta kepuasan atau ketidakpuasan terhadap tubuh atau bagian tubuh mereka Abbott, 2012. Peneliti memilih skala Body Cathexis Secord Jourard, 1953 yang mengevaluasi nilai dan tingkat perasaan puas atau tidak puas dengan bagian atau proses yang bermacam-macam dari tubuh dan fungsinya, seperti rambut, corak kulit wajah, selera, tangan, persebaran rambut di tubuh, hidung, jari, kebersihan, pergelangan tangan, pernapasan, pinggang, tingkat energi, punggung, telinga, dagu, olahraga, pergelangan kaki, leher, bentuk kepala, bentuk tubuh, raut muka, tinggi badan, usia, lebar bahu, lengan, dada, mata, pencernaan, pinggul, tekstur kulit, bibir, tungkai, gigi, dahi, kaki, tidur, suara, kesehatan, aktivitas seksual, tumit, postur, wajah, berat badan, jenis kelamin, tampilan kepala dari belakang, dan batang tubuh. Kelebihan skala Body-Cathexis adalah tidak hanya mengukur bagian-bagian tubuh, namun juga fungsi-fungsi tubuh misal, pencernaan, tingkat energi, dll 23

C. REMAJA AKHIR

1. Pengertian Remaja

Santrock 2002 mendefinisikan remaja sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosio-emosional. Secara umum, remaja menghadapi beberapa komponen transformasi dalam perkembangan mereka menjadi dewasa. Komponen transformasi tersebut mencakup: a biologis, atau perubahan fisiologis yang terjadi karena pubertas; b perubahan psikologis atau transformasi dalam hubungan orang tua-anak, persahabatan, dan hubungan lawan jenis serta perkembangan identitas; dan c perubahan sosial yang merefleksikan syarat yang dinilai secara sosial sebagai bagian dari perubahan pada status sosial, yakni perubahan dari anak-anak menjadi dewasa Grotevant, 1998. Neidhart dalam Gunarsa Gunarsa, 2012 melihat masa remaja sebagai masa peralihan ditinjau dari kedudukan ketergantungannya dalam keluarga menuju ke kehidupan dengan kedudukan mandiri. Dapat disimpulkan bahwa remaja adalah masa transisi anak menjadi dewasa yang mencakup transformasi biologis, kognitif, psikologis, dan sosial menuju kemandirian.

2. Batasan Usia Remaja

Hurlock dalam Mappiare, 1982 menyatakan remaja berada pada kisaran usia 12 tahun sampai 21 tahun. Ia membagi masa remaja menjadi 2