Manfaat Teoretis Manfaat Praktis

12 i. Coital sex playvaginal sex Perilaku seksual ini merupakan perilaku seksual yang paling wajar dilakukan oleh pasangan heteroseksual. Pada tahap ini penis dimasukkan ke dalam vagina penetrasi. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa tahapan perilaku seksual adalah: a. Berpegangan tangan Berpegangan tangan adalah saling memegang tangan pacar. Berpegangan tangan yang dimaksud, dilakukan untuk mendapat kepuasan seksual. b. Berpelukan Berpelukan adalah mendekap pacar dengan kedua tangan dilingkarkan. Berpelukan merupakan simbol afeksi yang berguna untuk memberikan rasa nyaman dan percaya pada pasangan. c. Berciuman di pipikening Berciuman di pipikening adalah perilaku memberikan rangsangan berupa stimulus menggunakan bibir dengan cara melekatkan bibir ke pipi atau kening pacar. Berciuman di pipikening merupakan simbol afeksi. d. Berciuman di bibirleher Berciuman di bibir adalah perilaku memberikan rangsangan berupa stimulus dengan cara saling melekatkan bibir. Ada dua jenis ciuman di bibir. Pertama simple kissing atau ciuman ringan yang dilakukan 13 dengan mulut tertutup, dapat pula menjilat bibir pacar dengan lidah atau menggigit dengan perlahan bagian bawah bibir pacar. Kedua deep kissing yang disebut juga French kiss atau berciuman dengan lidah dimasukkan ke dalam mulut pacar yang menyebabkan terjadinya saling bertukar ludah dari mulut. Selain itu, berciuman di leher adalah perilaku memberikan rangsangan berupa stimulus dengan cara melekatkan bibir ke leher pacar yang sering disebut necking. Berciuman di bibirleher merupakan jenis ciuman sensual yang dapat membangkitkan gairah seksual atau bersifat erotis. e. Digerayangimenggerayangi tubuh dalam keadaan masih berpakaian Digerayangimenggerayangi tubuh pacar dalam keadaan masih berpakaian adalah menyentuh dan mengusap bagian tubuh pacar yang sensitif, seperti dada, buah dada, paha, dan alat kelamin dari luar maupun dari dalam pakaian. f. Dirabameraba tubuh dalam keadaan tidak berpakaian Dirabameraba tubuh pacar dalam keadaan tidak berpakaian adalah menyentuh dan mengusap bagian tubuh pacar yang sensitif, seperti dada, buah dada, paha, dan alat kelamin dalam kondisi telanjang. g. Ditempelmenempelkan tubuh danatau alat vital ke tubuh Ditempelmenempelkan tubuh danatau alat vital ke tubuh pacar merupakan perilaku menempelkan dan menggesekkan bagian tubuh atau alat kelamin ke tubuh atau alat kelamin pacar yang sering pula disebut petting. 14 h. Berhubungan seksual seperti suami isteri Berhubungan seksual seperti suami isteri adalah perilaku seksual yang dilakukan antara laki-laki dan perempuan dengan cara memasukkan penis yang ereksi ke dalam vagina untuk mendapatkan kepuasan seksual atau orgasme.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Seksual

Beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku seksual, antara lain: a. Jenis kelamin Remaja laki-laki memiliki tingkat perilaku seksual yang lebih tinggi daripada remaja perempuan Soetjiningsih, 2008; Nursal 2008. Menurut Situmorang 2003, hal ini disebabkan karena remaja laki-laki memiliki kesempatan dan kebebasan yang lebih banyak untuk melakukan hubungan seksual dibandingkan dengan remaja perempuan. Ada pula penelitian yang menyatakan bahwa perempuan memiliki hasrat seksual yang cukup tinggi, namun lebih bisa menahan diri untuk menyalurkannya dibanding dengan laki-laki Lendis dalam Milles, 1971. b. Usia Menurut Fisgher dan Hall dalam Sari, 2009 usia adalah salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku seksual remaja, yakni remaja menengah dan remaja akhir lebih cenderung permisif dibandingkan