38
aitem-aitem dalam alat ukur mencakup keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur oleh alat ukur tersebut Azwar, 2012. Selanjutnya, skala
citra tubuh dan perilaku seksual yang telah diujicoba akan dilihat daya diskriminasi butir aitem untuk membedakan kelompok yang mempunyai
dengan kelompok yang tidak mempunyai atribut yang diukur Azwar, 2012. Daya diskriminasi ini diperoleh dengan cara mengkorelasikan tiap
butir aitem dengan menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment. Perhitungannya dengan menggunakan software SPSS for
windows versi 19.0.
2. Reliabilitas
Reliabilitas mengacu kepada sejauh mana hasil dari suatu pengukuran dapat dipercaya Azwar, 2012. Koefisien reliabilitas r
ix
berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Reliabilitas semakin tinggi jika koefisien reliabilitas semakin mendekati angka 1,00. Sebaliknya reliabilitas semakin
rendah jika koefisien reliabilitas semakin mendekati angka 0,00 Azwar, 2012. Reliabilitas skala tinggi jika koefisien berada pada angka 0,70
hingga 0,90. Sedangkan reliabilitas skala rendah jika koefisien kurang dari 0,50 Rainsch, 2004.
Penelitian ini menggunakan uji reliabilitas menggunakan teknik koefisien alpha
α Cronbach. Teknik ini dipilih karena hanya satu kali percobaan pada satu kelompok subjek sehingga memiliki nilai praktis dan
39
efisiensi yang tinggi Azwar, 2012. Perhitungannya dilakukan dengan menggunakan software SPSS for windows versi 19.0.
3. Analisis Aitem
Analisis aitem dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor aitem dengan skor total yang akan menghasilkan indeks daya diskriminasi aitem
atau indeks konsistensi aitem total. Daya diskriminasi aitem menunjukkan sejauhmana aitem mampu membedakan kelompok yang memiliki atau
tidak memiliki atribut yang akan diukur. Indeks daya diskriminasi aitem menginformasikan tentang konsistensi antara hal yang hendak diukur oleh
aitem dengan hal hendak diukur oleh skala. Semakin tinggi korelasi positif antar skor aitem dengan skor skala berarti semakin tinggi pula konsistensi
aitem tersebut dengan skala secara keseluruhan atau dengan kata lain semakin tinggi daya bedanya. Sebaliknya, bila koefisiennya rendah, maka
fungsi aitem tersebut tidak cocok dengan fungsi ukur skala atau dengan demikian daya bedanya tidak cukup baik. Penghitungan koefisien aitem
total dilakukan menggunakan SPSS versi 19.0.
G. ANALISIS DATA
Pada penelitian ini, data akan dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment melalui bantuan program SPSS for
windows versi 19.0. Akan tetapi, untuk memperoleh kesimpulan yang tidak
40
menyimpang dari tujuan penelitian, maka sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji asumsi data penelitian.
1. Uji Asumsi
Uji asumsi dilakukan untuk melihat apakah data yang digunakan telah memenuhi syarat untuk dilakukan uji korelasi. Uji asumsi terdiri atas
uji normalitas dan uji linearitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah distribusi atau sebaran data pada variabel bebas dan variabel tergantung bersifat
normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan SPSS for windows versi
19.0. Normal atau tidaknya sebaran atau distribusi data dapat dilihat dari nilai signifikansi atau nilai probabilitas lebih dari 0,05 p 0,05.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk melihat pola hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung merupakan garis linear atau
tidak. Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan Test of Linearity dalam program SPSS for windows versi 19.0. Kedua variabel dikatakan
berhubungan secara linear jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas kurang dari 0,05 p 0,05.
41
2. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis menggunakan teknik korelasi product moment dari Karl Pearson, dengan tujuan untuk mengetahui sejauh
mana variasi pada suatu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel Azwar, 2009. Uji hipotesis dilakukan dengan
bantuan program SPSS for windows versi 19.0.
42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. PERSIAPAN PENELITIAN
1. Pelaksanaan Uji Coba
Pelaksanaan uji coba alat penelitian dilakukan melalui tautanlink website
aplikasi Survey
Monkey secara
online di
https:wwwsurveymonkey.comsdiridanrelasi . Akses tautan tersebut
dibuka pada tanggal 6 Juni 2015 dan ditutup pada tanggal 15 Juni 2015. Survei secara online dipilih dengan pertimbangan menjaga
kenyamanan dan kerahasiaan subjek saat mengisi skala sehingga jawaban yang diberikan merupakan jawaban yang sesungguhnya dan dapat
dipercaya. Kissinger, dkk 1999 menyarankan untuk tidak bertemu langsung dengan subjek pada pengukuran perilaku seksual untuk
mengurangi social desirability. Proses penyebaran skala dimulai dengan menyebarkan tautanlink
survei secara online dalam lingkup kecil, yaitu kepada teman-teman peneliti yang sesuai dengan kriteria subjek penelitian. Kemudian, peneliti
meminta teman-teman peneliti untuk mengisi survei tersebut sekaligus menyebarkan link yang ada ke teman-teman lainnya yang sesuai kriteria,
begitu seterusnya hingga mencapai jumlah yang mencukupi untuk dilakukan analisis data. Adapun kriteria yang dimaksud adalah remaja
akhir berusia 18 hingga 24 tahun Sarwono, 2012 yang berpacaran.