1. Faktor internal faktor dari dalam diri siswa
Yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa. Siswa yang kondisi jasmani dan rohaninya sedang merasa tidak senang akan merasa malas untuk
belajar. Segala sesuatu yang dijelaskan oleh guru hanya akan masuk dari telinga kanan dan keluar dari telinga kiri tanpa bisa dipahami dengan baik.
2. Faktor eksternal faktor dari luar diri individu
Yakni kondisi lingkungan sekitar siswa. Lingkungan kelas berpengaruh besar terhadap prestasi belajar siswa, siswa yang rajin apabila berada dalam
suatu kelas yang dominan dengan anak-anak yang ramai akan menjadi susah dalam berkonsentrasi, dan akhirnya akan malas dan ikut-ikutan ramai dengan
teman yang lain. Pelajaran akan menjadi terlupakan karena sudah asik dengan kegiatan yang lain.
3. Faktor pendekatan belajar
Yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi
pelajaran. Guru maupun orantua dapat memberikan beberapa alternatif belajar kepada siswa, entah dengan memberikan media belajar yang konkrit ataupun
dengan menggunakan media yang berhubungan dengan materi pembelajaran yang diajarkan.
2.1.3 Media Pembelajaran Berbasis TIK
Pengertian media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan
menyusun kembali informasi visual atau verbal. Media juga dapat diartikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian dan
kemauan siswa sehingga dapat mendorong siswa terlibat dalam proses pembelajaran Angkowo dan Kosasih, 2007:11.
Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada
penyediaan sumber belajar. UUSPN No. 20 tahun 2003 menyatakan pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar. Sagala, 2008:62 Menurut Raharjo dalam Kustandi dan Sutjipto, 2011 pengertian media
pembelajaran adalah wadah dari pesan yang oleh sumbernya diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut. Media pembelajaran menurut Kustandi dan
Sutjipto 2011 adalah alat yang dapat membantu proses belajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai
tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna. Media pembelajaran sendiri menurut Rusman 2012:140 adalah alat bantu
bentuk stimulus yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Bentuk-bentuk stimulus bisa dipergunakan sebagai media diantaranya adalah
hubungan interaksi manusia; realita; gambar gerak atau tidak; tulisan dan suara yang direkam. Menurut Smaldino dalam Anitah 2010:5 mengatakan bahwa
media berasal dari bahasa latin yang berarti “antara” menunjuk kepada segala sesuatu yang dapat membawakan informasi antara sumber dan penerima pesan.
Dikatakan media pembelajaran apabila segala sesuatu tersebut membawakan pesan untuk suatu tujuan pembelajaran.
Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan sarana pendidikan untuk menyampaikan suatu
pesan yang nyata, guna membantu proses pembelajaran terutama dalam indra pendengaran dan penglihatan. Media pembelajaran dapat merangsang pikiran,
dapat membangkitkan semangat, perhatian dan kemauan siswa saat proses belajar mengajar berlangsung sehingga menghasilkan pembelajaran yang lebih baik.
Media pembelajaran dapat membantu guru dalam menciptakan berbagai situasi kelas, menentukan metode pengajaran yang dipakai dalam situasi yang berlainan,
dan menciptakan emosional yang sehat di antara siswa-siswanya.
2.1.3.1 Media Pembelajaran Berbasis TIK