Peningkatan motivasi dan prestasi belajar ipa menggunakan media pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan tahun pelajaran 2015/2016.

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI

INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) PADA SISWA KELAS IV B SD KANISIUS SENGKAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Arieska Josie Perdani Universitas Sanata Dharma

2016

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IVB SD Kanisius Sengkan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA melalui penggunaan media pembelajaran berbasis TIK; (2) meningkatkan motivasi belajar IPA siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan menggunakan media pembelajaran berbasis TIK, dan (3) meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan melalui penggunaan media pembelajaran berbasis TIK.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Subyek dalam penelitian ini ada 33 siswa. Objek pada penelitian ini adalah motivasi dan prestasi belajar siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuisioner, lembar observasi motivasi dan tes pilihan ganda. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data berupa analisis kualitatif dan kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) upaya untuk meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IV B menggunakan media pembelajaran berbasis TIK dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut: a) mempersiapkan laptop, proyektor, dan speaker, b) menyajikan gambar, video, dan powerpoint, c) mengamati gambar, video, dan powerpoint; d) tanya jawab dengan siswa mengenai materi; e) menuliskan hal-hal penting yang berkaitan dengan materi; f) mengkomunikasikan mengenai hasil pekerjaan siswa; (2) Penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dapat meningkatkan motivasi belajar. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan rata-rata motivasi belajar siswa dari kondisi awal 54,73 (rendah), pada siklus I menjadi 70,31 (tinggi) dan meningkat pada siklus II menjadi 79,19 (tinggi); dan (3) Penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dapat meningkatkan prestasi belajar . Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata ulangan siswa dari kondisi awal 55,83 menjadi 69,14 pada siklus I dan menjadi 76,9 pada siklus II. Persentase ketuntasan meningkat dari kondisi awal 43,33% menjadi 72,41% pada siklus I dan menjadi 89,66% pada siklus II.


(2)

ABSTRACT

THE IMPROVEMENT OF MOTIVATION AND LEARNING ACHIEVEMENT ON SCIENCE USING INFORMATION COMMUNICATION TECHNOLOGI (ICT)

MEDIA BASED LEARNING IN GRADE IV B AT KANISIUS SENGKAN ELEMENTARY SCHOOL IN ACADEMIC YEAR 2015/2016

Arieska Josie Perdani Sanata Dharma University

2016

This research has a background of fourth grade elementary students’ lack of motivation and low learning achievements on science subject in IVB parallel class, SD Kanisius Sengkan. The research objectives are (1) to describe efforts of boosting motivation and learning achievements on science subject through usage of ICT-based learning media; (2) to increase learning motivation on science subjects by using ICT-based learning media towards fifth grade students of IV B class; and (3) to improve learning achievements of fourth grade students of VI B class, SD Kanisius Sengkan through usage of ICT-based learning media.

The research method was action research by Kemmis and Mc Taggart. The research subjects were 33 students. The research object were students’ learning motivation and achievements on science subject: life cycles of animals in IV B classroom, SD Kanisius Sengkan by using ICT-based learning media. The instruments used in the research were questionnaires, observation sheets about learning motivation and multiple-choice test. This research used qualitative and quantitative analysis technique.

The results of the research show that (1) the efforts to boost learning motivation and achievements on science subject towards students of IV B class by using ICT-based learning media can be used by following these steps: a) prepare a laptop, projector and speaker; b) present pictures, videos and presentation (i.e. ms. power point); c) take a look the pictures, videos and presentation; d) have question and answer session with the students; e) write down the important things which were related to the learning material; f) discuss the result of students’ work; (2) the usage of ICT-based learning media can boost learning motivation and achievements on science subject towards students of IV B from the preliminary findings to the final results. It is shown from the development of average learning motivation score on science subject from pretest score: 54,73 (i.e. low), at first phase became 70,31 (i.e. high) and increased at second phase by 79,19 (i.e. high); and (3) the usage of ICT-based learning media can increase students’ learning achievements on science subject in V A class from the preliminary findings to the final results. It is shown from the development of average test score from pretest score: 55.83 to 69.14 at first phase and 76.9 at second phase. The percentage of standardised score increased from preliminary finding, 43.33% to 72.41% at first phase and 89.66% at second phase.


(3)

i

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI

INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) PADA SISWA KELAS IV B SD KANISIUS SENGKAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Arieska Josie Perdani NIM: 121134154

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOYAKARTA 2017


(4)

(5)

(6)

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan untuk:

Tuhan Yesus yang selalu memberkati, membimbing dan menyertaiku selama pembuatan skripsi

Orangtua saya yaitu Bapak Suparja dan Ibu Kristin Retna Utami yang selalu mendoakanku, memberikan dukungan material dan moral, serta memberikan semangat dan perhatian selama ini.

Adik saya yaitu Bertina Josie Marthasari dan Cornelia Josie Agustania yang selalu memberikan semangat sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

Rahman Nas, teman istimewa yang selalu menemani, memberikan semangat, perhatian, dukungan dan dorongan selama pengerjaan skripsi ini.

Monika Ika Widyaningrum, sahabat seperjuangan saya yang selalu memberikan bantuan dan masukan dalam penyusunan skripsi.

Seluruh warga SD Kanisius Sengkan yang memberikan bantuan dan dukungan bagi kelancaran skripsi ini.

Almamaterku Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ilmu dan pengalaman untukku.


(7)

v

MOTTO

Takut akan Tuhan adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan hati mendahului kehormatan.

(Amsal 15:33)

Kerja keras, pantang menyerah, disiplin, dan doa adalah kunci keberhasilan

(

Penulis)


(8)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesunggguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 8 Februari 2017 Penulis


(9)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Arieska Josie Perdani

Nomor Mahasiswa : 121134154

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta karya ilmiah saya yang berjudul:

“PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA

MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) PADA SISWA KELAS IV B SD KANISIUS SENGKAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016”

Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya melalui internet tanpa harus izin dari saya terlebih dahulu serta tanpa harus memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 8 Februari 2017 Yang menyatakan,

Arieska Josie Perdani


(10)

viii ABSTRAK

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI

INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) PADA SISWA KELAS IV B SD KANISIUS SENGKAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Arieska Josie Perdani Universitas Sanata Dharma

2016

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IVB SD Kanisius Sengkan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA melalui penggunaan media pembelajaran berbasis TIK; (2) meningkatkan motivasi belajar IPA siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan menggunakan media pembelajaran berbasis TIK, dan (3) meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan melalui penggunaan media pembelajaran berbasis TIK.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Subyek dalam penelitian ini ada 33 siswa. Objek pada penelitian ini adalah motivasi dan prestasi belajar siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuisioner, lembar observasi motivasi dan tes pilihan ganda. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data berupa analisis kualitatif dan kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) upaya untuk meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IV B menggunakan media pembelajaran berbasis TIK dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut: a) mempersiapkan laptop, proyektor, dan speaker, b) menyajikan gambar, video, dan powerpoint, c) mengamati gambar, video, dan powerpoint; d) tanya jawab dengan siswa mengenai materi; e) menuliskan hal-hal penting yang berkaitan dengan materi; f) mengkomunikasikan mengenai hasil pekerjaan siswa; (2) Penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dapat meningkatkan motivasi belajar. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan rata-rata motivasi belajar siswa dari kondisi awal 54,73 (rendah), pada siklus I menjadi 70,31 (tinggi) dan meningkat pada siklus II menjadi 79,19 (tinggi); dan (3) Penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dapat meningkatkan prestasi belajar . Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata ulangan siswa dari kondisi awal 55,83 menjadi 69,14 pada siklus I dan menjadi 76,9 pada siklus II. Persentase ketuntasan meningkat dari kondisi awal 43,33% menjadi 72,41% pada siklus I dan menjadi 89,66% pada siklus II.


(11)

ix ABSTRACT

THE IMPROVEMENT OF MOTIVATION AND LEARNING ACHIEVEMENT ON SCIENCE USING INFORMATION COMMUNICATION TECHNOLOGI (ICT)

MEDIA BASED LEARNING IN GRADE IV B AT KANISIUS SENGKAN ELEMENTARY SCHOOL IN ACADEMIC YEAR 2015/2016

Arieska Josie Perdani Sanata Dharma University

2016

This research has a background of fourth grade elementary students’ lack of motivation and low learning achievements on science subject in IVB parallel class, SD Kanisius Sengkan. The research objectives are (1) to describe efforts of boosting motivation and learning achievements on science subject through usage of ICT-based learning media; (2) to increase learning motivation on science subjects by using ICT-based learning media towards fifth grade students of IV B class; and (3) to improve learning achievements of fourth grade students of VI B class, SD Kanisius Sengkan through usage of ICT-based learning media.

The research method was action research by Kemmis and Mc Taggart. The research subjects were 33 students. The research object were students’ learning motivation and achievements on science subject: life cycles of animals in IV B classroom, SD Kanisius Sengkan by using ICT-based learning media. The instruments used in the research were questionnaires, observation sheets about learning motivation and multiple-choice test. This research used qualitative and quantitative analysis technique.

The results of the research show that (1) the efforts to boost learning motivation and achievements on science subject towards students of IV B class by using ICT-based learning media can be used by following these steps: a) prepare a laptop, projector and speaker; b) present pictures, videos and presentation (i.e. ms. power point); c) take a look the pictures, videos and presentation; d) have question and answer session with the students; e) write down the important things which were related to the learning material; f) discuss the result of students’ work; (2) the usage of ICT-based learning media can boost learning motivation and achievements on science subject towards students of IV B from the preliminary findings to the final results. It is shown from the development of average learning motivation score on science subject from pretest score: 54,73 (i.e. low), at first phase became 70,31 (i.e. high) and increased at second phase by 79,19 (i.e. high); and (3) the usage of ICT-based learning media can increase students’ learning achievements on science subject in V A class from the preliminary findings to the final results. It is shown from the development of average test score from pretest score: 55.83 to 69.14 at first phase and 76.9 at second phase. The percentage of standardised score increased from preliminary finding, 43.33% to 72.41% at first phase and 89.66% at second phase.


(12)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan segala berkat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA

MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) PADA SISWA KELAS IV B SD KANISIUS SENGKAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016”.

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

Dalam rangka menyelesaikan tugas skripsi ini, penulis banyak menemui kesulitan namun berkat bantuan berbagai pihak dapat terpecahkan dengan lancar. Oleh sebab itu perkenankan penulis menyampaikan terimakasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku wakil ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

4. Drs. YB. Adimassana, M.A. selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan dorongan, motivasi, pengarahan dan dengan sabar telah meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan saran serta mengarahkan peneliti dalam penyusunan skripsi.

5. Agnes Herlina Dwi Hadiyanti, S.Si., M.T., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan dorongan, motivasi, pengarahan dan dengan sabar telah meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan saran serta mengarahkan peneliti dalam penyusunan skripsi.

6. Theresia Yunia Setyawan, S.Pd., M. Hum. selaku Dosen penguji yang telah memberikan masukan atau saran kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.


(13)

xi

7. Seluruh dosen dan staf PGSD yang telah membimbing dan memberikan pelayanan bagi kami.

8. Sri Wartini, selaku Kepala SD Kanisius Sengkan yang telah mengijinkan peneliti dalam melakukan penelitian.

9. Maria Karma Tresnamurti, S.Pd. selaku guru kelas IVB SD Kanisius Sengkan yang telah memberikan bantuan dalam melakukan penelitian sehingga penelitian dapat berjalan dengan lancar.

10.Siswa dan siswi kelas IVB SD Kanisius Sengkan selaku subjek penelitian yang telah bersedia untuk membantu penulis dalam proses penelitian.

11.Keluarga tercinta atas semua dukungan material dan moral serta doa dan perhatianya selama ini.

12.Teman-teman PGSD USD atas semangat dan dukungan serta kerjasama dalam proses perkuliahan.

13.Semua pihak yang telah mendukung dan terlibat dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi Universitas Sanata Dharma.

Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka peneliti pun merasa masih banyak kesalahan-kesalahan yang perlu diperbaiki. Untuk itu, kritik dan saran sangat peneliti terima sebagai masukan dalam perbaikan dalam penelitian lain. Atas segala kelebihan dan kekurangannya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Terimakasih


(14)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING . ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Batasan Masalah ... 6

1.3 Rumusan Masalah ... 6

1.4 Tujuan Penelitian ... 7

1.5 Manfaat Penelitian ... 8

1.6 Definisi Operasional ... 9

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka ... 10

2.1.1 Motivasi Belajar ... 10

2.1.1.1 Pengertian Motivasi Belajar ... 10

2.1.1.2 Indikator Motivasi Belajar Siswa ... 11

2.1.2 Prestasi Belajar ... 13


(15)

xiii

2.1.2.2 Faktor-Faktor yang Memperngaruhi Prestasi Belajar ... 14

2.1.3 Media Pembelajaran Berbasis TIK ... 15

2.1.3.1 Media Pembelajaran Berbasis TIK ... 17

2.1.3.2 Media Pembelajaran Berbasis TIK yang Digunakan ... 19

2.1.4 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... 21

2.1.4.1 Hakikat IPA ... 21

2.1.4.2 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) SD ... 22

2.1.4.3 Materi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... 23

2.1.5 Penerapan TIK dalam Pembelajaran IPA ... 30

2.2 Penelitian Yang Relevan ... 32

2.3 Kerangka Berpikir ... 36

2.4 Hipotesis Tindakan ... 38

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 39

3.2 Setting Penelitian ... 42

3.3 Persiapan ... 45

3.4 Rencana Setiap Siklus ... 46

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 55

3.6 Instrumen Penelitian ... 57

3.7 Teknik Pengujian Instrumen ... 62

3.8 Teknik Analisis Data ... 73

3.9 Indikator Keberhasilan Penelitian ... 75

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN 4.1 Hasil Penelitian ... 77

4.2 Pembahasan ... 101

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 111

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 112

5.3 Saran ... 113

DAFTAR REFERENSI ... 114


(16)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA Tahun Pelajaran

2014/2015 ... 4

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian dan Pengambilan Data ... 44

Tabel 3.2 Arah Pernyataan dan Skor Validasi ... 56

Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Siswa ... . 58

Tabel 3.4 Pedoman Penskoran Kuesioner Motivasi ... .61

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus I ... .61

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II ... 62

Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus I ... .65

Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus II ... .66

Tabel 3.9 Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran ... 67

Tabel 3.10 Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran ... 67

Tabel 3.11 Hasil Perhitungan Validasi Instrumen Observasi Motivasi ... 68

Tabel 3.12 Hasil Perhitungan Valiadasi Kuesioner Motivasi ... 69

Tabel 3.13 Koefisien Korelasi ... 70

Tabel 3.14 Hasil Reliabilitas Statistik Siklus I... 70

Tabel 3.15 Hasil Reliabilitas Statistik Siklus II ... 70

Tabel 3.16 Kategori Indeks Kesukaran ... 71

Tabel 3.17 Indeks Kesukaran Siklus I ... 71

Tabel 3.18 Indeks Kesukaran Siklus II ... 72

Tabel 3.19 Perhitungan PAP II ... 73

Tabel 3.20 Kategori Tingkat Prestasi Belajar Siswa ... 73

Tabel 3.21 Indikator Keberhasilan ... 76

Tabel 4.1 Data Capaian Kondisi Awal Observasi Motivasi Belajar Siswa ... 78

Tabel 4.2 Data Capaian Kondisi Awal Kuesioner Motivasi Belajar Siswa ... 79

Tabel 4.3 Data Hasil Rata-Rata Motivasi Belajar Siswa ... 80

Tabel 4.4 Data Prestasi Belajar Siswa Kelas IV B Tahun Ajaran 2014/2015 .... 80

Tabel 4.5 Data Capaian Pra Siklus Secara Keseluruhan ... 81


(17)

xv

Tabel 4.7 Data Kuesioner Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I ... 86

Tabel 4.8 Data Hasil Rata-rata Motivasi Belajar Siswa Siklus I ... 87

Tabel 4.9 Data Prestasi Belajar Siswa Siklus I ... 87

Tabel 4.10 Data Capaian Siklus I Secara Keseluruhan ... 88

Tabel 4.11 Data Observasi Motivasi Belajar Siswa pada Siklus II ... 92

Tabel 4.12 Data Kuesioner Motivasi Belajar Siswa pada Siklus II ... 92

Tabel 4.13 Data Hasil Rata-rata Motivasi Belajar Siswa Siklus II ... 93

Tabel 4.14 Data Prestasi Belajar Siswa Siklus II ... 93

Tabel 4.15 Data Capaian Siklus II Secara Keseluruhan ... 94

Tabel 4.16 Rekapitulasi Kuesioner Motivasi Belajar Siswa ... 97

Tabel 4.17 Data Capaian Skor Motivasi ... 98


(18)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tahapan Metamorfosis Kupu-kupu ... 24

Gambar 2.2 Berudu ... 24

Gambar 2.3 Tahapan Daur Hidup Katak... 25

Gambar 2.4 Telur Kecoa ... 25

Gambar 2.5 Tahapan Metamorfosis Kecoa ... 26

Gambar 2.6 Tahapan Perkembangan Telur Ayam ... .27

Gambar 2.7 Tahapan Daur Hidup Ayam ... .27

Gambar 2.8 Tahapan Daur Hidup Kucing ... .27

Gambar 2.9 Kandang ... .28

Gambar 2.10 Makanan Hewan ... .29

Gambar 2.11 Cara Memandikan Hewan ... .29

Gambar 2.12 Literature Map ... 35

Gambar 2.13 Bagan Kerangka Berpikir ... 37

Gambar 3.1 Model Siklus PTK ... 40

Gambar 4.1 Observasi Ketercapaian Motivasi Belajar Siswa ... 95

Gambar 4.2 Kuesioner Ketercapaian Motivasi Belajar Siswa ... 96

Gambar 4.3 Rata-rata Skor Observasi Dan Kuesioner ... .96

Gambar 4.4 Peningkatan Siswa yang Lulus KKM ... .100

Gambar 4.5 Peningkatan Nilai Rata-rata Siswa ... .101

Gambar 4.6 Peningkatan Motivasi Belajar Siswa ... .105

Gambar 4.7 Persentase Pencapaian KKM Kondisi Awal ... .107

Gambar 4.8 Persentase Pencapaian KKM Siklus I ... .108


(19)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Penelitian ... 118

Lampiran 2 Validasi Instrumen Kuesioner Motivasi Belajar ... 120

Lampiran 3 Lembar Kuesioner Motivasi Belajar... 123

Lampiran 4 Validasi Instrumen Observasi Motivasi Belajar ... 125

Lampiran 5 Lembar Observasi Motivasi Belajar ... 128

Lampiran 6 Validasi Perangkat Pembelajaran ... 130

Lampiran 7 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa ... 150

Lampiran 8 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa pada Kondisi Awal .... 162

Lampiran 9 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I ... 166

Lampiran 10 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa pada Siklus II ... 170

Lampiran 11 Nilai Prestasi Siswa Tahun Ajaran 2014/2015 ... 174

Lampiran 12 Silabus ... 175

Lampiran 13 RPP ... 183

Lampiran 14 Hasil LKS ... 201

Lampiran 15 Soal Evaluasi ... 217

Lampiran 16 Hasil Soal Evaluasi ... 225

Lampiran 17 Hasil Perhitungan Validitas ... 239

Lampiran 18 Hasil Perhitungan Reliabilitas ... 255

Lampiran 19 Foto-foto Kegiatan ... 257


(20)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional.

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan memiliki pengaruh yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan merupakan salah suatu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Wahyudin (2007:3.1) menyatakan bahwa pendidikan adalah suatu kegiatan yang kompleks, berdimensi luas dan banyak variabel yang mempengaruhinya. Sebagai suatu proses psikologis, pendidikan tak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar mengajar. Pendidikan yang terjadi dalam lingkungan sekolah sering disebut pendidikan formal, sebab sudah memiliki rancangan pendidikan berupa kurikulum tertulis yang tersusun secara sistematis, jelas, dan rinci.

Proses pendidikan tidak dapat terlepas dari proses pembelajaran. Pendidikan yang berkualitas dapat diciptakan dengan pembelajaran yang efektif sesuai dengan karakteristik peserta didik. Pembelajaran merupakan salah satu komponen yang diharapkan dapat mewujudkan tujuan dari pendidikan karena dengan pembelajaran individu dapat belajar banyak hal yang akan berguna sepanjang hidupnya. Menurut Hamalik (2008:57) menjelaskan bahwa pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan


(21)

perilaku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan bidang studi yang mempelajari tentang ilmu tentang alam. Ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam ini (Samatowa, 2011). Tujuan pengajaran IPA yaitu untuk memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan pengetahuan sehari-hari, memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan gagasan alam sekitar, mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari benda-benda serta kejadian di lingkungan sekitar, bekerja sama dan mandiri, mampu menerapkan berbagai konsep IPA, mampu menggunakan teknologi sederhana, mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar (Awan, 2012).

Proses pembelajaran IPA di tingkat Sekolah Dasar (SD) harus diperhatikan secara serius. Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Selain sebagai pengajar, guru juga berperan sebagai pendidik. Namun pada kenyataannya peran itu sering dilupakan. Terkadang guru hanya asal mengajar saja, tidak memperhatikan siswanya. Siswa hanya sebatas menghafal tanpa dihadapkan masalah untuk lebih banyak berpikir dan bertindak. Penguasaan dan pemahaman konsep pada pelajaran IPA menjadi dangkal. Pembelajaran di kelas diibaratkan seperti mengisi botol kosong. Dalam arti guru sebagai agen pengisi informasi atau pengetahuan sedangkan siswa sebagai penerima informasi atau pengetahuan yang diberikan guru. Jadi siswa dianggap belum mempunyai


(22)

pengetahuan sama sekali. Untuk itu guru hendaknya berupaya mewujudkan proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan.

Motivasi belajar adalah kekuatan mental yang berupa keinginan, perhatian, kemauan, atau cita-cita yang mendorong terjadinya kegiatan belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2006:80). Motivasi sangat berperan penting dalam proses pembelajaran. Apabila siswa sudah memiliki motivasi yang tinggi, maka akan mempermudah siswa dalam menyelesaikan tugas dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya dalam pembelajaran IPA di sekolah. Sebaliknya, jika seorang siswa tidak memiliki motivasi dalam belajar maka akan berakibat buruk pada prestasinya.

Prestasi belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif (Angkowo dan Kosasih, 2007). Namun, dalam kenyataan sekarang penguasaan konsep IPA pada siswa SD terkadang menjadi permasalahan besar. Permasalahan tersebut ialah nilai rata-rata hasil belajar IPA siswa yang rendah. Nilai rata-rata siswa yang rendah ini dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa. Sehingga menjadikan motivasi belajar IPA menjadi rendah juga. Rendahnya motivasi dan nilai hasil belajar siswa karena kurangnya kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran IPA.

Penelitian ini dilakukan di kelas IVB SD Kanisius Sengkan. Berdasarkan hasil pengamatan di kelas IVB SD Kanisius Sengkan pada tanggal 24 Agustus 2015 saat pelajaran IPA guru lebih sering menggunakan metode ceramah dan siswa hanya diminta untuk mencatat dan mendengar, sehingga siswa lebih asyik


(23)

mengobrol dengan temannya. Saat pelajaran IPA jika ada gambar yang berkaitan dengan materi, guru hanya meminta siswa untuk mengamati yang ada pada buku paket dan LKS saja. Guru jarang sekali menggunakan media yang dapat mendukung pembelajaran di kelas. Guru tidak membiasakan siswa untuk memahami informasi dan menghubungkan pelajaran IPA dengan kehidupan sehari-hari. Hal itulah yang membuat siswa merasa bosan dan tidak bersemangat, sehingga pembelajaran menjadi tidak menarik.

Hasil pengamatan yang diperoleh oleh peneliti pada saat proses pembelajaran diperoleh hasil motivasi belajar kondisi awal di kelas IVB yaitu 54,73 (rendah). Data tersebut dapat diperoleh melalui: (1) adanya hasrat dan keinginan berhasil; (2) adanya dororngan dan kebutuhan dalam belajar; (3) adanya harapan dan cita-cita masa depan; (4) adanya penghargaan dalam belajar, (5) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar; (6) adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik. Diperoleh juga data kondisi awal prestasi belajar siswa tahun pelajaran 2014/2015, terdapat suatu permasalahan bahwa hasil prestasi belajar mata pelajaran IPA belum mencapai KKM 65, seperti pada tabel 1.1.

Tabel 1.1

Ketuntasan Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA Tahun Pelajaran 2014/2015

No. Ketuntasan Jumlah Persentase

(%) 1. Tuntas (KKM ≥ 65 ) 13 43,33% 2. Belum Tuntas ( KKM < 65 ) 17 56,67%


(24)

Ketidakberhasilan siswa kelas IVB Tahun Pelajaran 2014/2015 SD Kanisius Sengkan pada mata pelajaran IPA ini dikarenakan oleh cara mengajar guru yang kurang menarik padahal di kelas sudah tersedia media yang mendukung. Guru belum memanfaatkan media pembelajaran yang ada secara tepat, efektif, menarik, dan bermakna bagi siswa. Oleh karena itu terjadi kejenuhan dan kurangnya perhatian siswa terhadap materi pelajaran dan berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa.

Untuk mengatasi permasalahan di atas dirancang pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berbasis TIK yang dapat berupa powerpoint, video, dan gambar guna membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran pada materi yang sulit diterima oleh siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar serta dapat memotivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran IPA di kelas. Prestasi belajar siswa sendiri dapat dilihat dari hasil belajar siswa dalam waktu tertentu.

Kelebihan dari media pembelajaran berbasis TIK ini adalah selain membuat siswa minat belajar, media ini juga dapat membangkitkan motivasi dan keinginan siswa untuk bertanya tentang materi yang diajarkan, melatih siswa untuk berpikir kritis dalam menyusun pertanyaan, melatih kesiapan siswa untuk menerima materi, melatih keberanian siswa untuk mengemukakan jawabannya dan menggali potensi kepemimpinan siswa. Diharapkan media pembelajaran berbasis TIK ini dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPA kelas IV B SD Kanisius Sengkan dengan mencapai target antara 65-100.

Oleh karena itu untuk mengetahui peningkatan tersebut maka dilakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPA


(25)

Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada Siswa Kelas IV B SD Kanisius Sengkan Tahun Pelajaran 2015/2016”.

1.2 Batasan Masalah

Penelitian ini mengambil batasan masalah antara lain :

1.2.1 Penelitian ini dengan menggunakan media pembelajaran berbasis TIK. 1.2.2 Penelitian ini dibatasi variabel motivasi belajar siswa yang dilihat

menggunakan observasi dan kuesioner.

1.2.3 Penelitian ini dibatasi variabel prestasi belajar siswa.

1.2.4 Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan pada Semester ganjil Tahun Ajaran 2015/2016.

1.2.5 Penelitian ini pada mata pelajaran IPA dengan SK 4. Memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup dan KD 4.1 Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar, misalnya kecoa, nyamuk, kupu-kupu, dan kucing

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di latar belakang masalah maka penelitian ini mengambil rumusan masalah antara lain:

1.3.1 Bagaimana upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA dengan menggunaan media pembelajaran berbasis TIK pada siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan tahun pelajaran 2015/2016?


(26)

1.3.2 Apakah penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan tahun pelajaran 2015/2016?

1.3.3 Apakah penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan tahun pelajaran 2015/2016?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.4.1 Mendeskripsikan upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA melalui penggunaan media pembelajaran berbasis TIK pada siswa kelas IVB SD Kanisius Sengkan tahun ajaran 2015/2016.

1.4.2 Meningkatkan motivasi belajar IPA menggunakan media pembelajaran berbasis TIK pada siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan tahun pelajaran 2015/2016.

1.4.3 Meningkatkan prestasi belajar IPA menggunakan media pembelajaran berbasis TIK pada siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan tahun pelajaran 2015/2016.


(27)

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1.5.1 Manfaat bagi guru

Hasil penelitian diharapkan dapat membantu memotivasi guru untuk memiliki alternatif pendukung pembelajaran yaitu dengan menggunakan media pembelajaran berbasis TIK untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IV SD dengan sebaik-baiknya.

1.5.2 Manfaat bagi peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman baru serta dapat belajar mendeteksi permasalahan-permasalahan yang muncul pada saat proses pembelajaran, sekaligus mampu mencari solusinya. 1.5.3 Manfaat bagi siswa

Penelitian ini diharapkan dapat membuat siswa memiliki pengalaman baru dalam melaksanakan kegiatan belajar di kelas yang tidak membosankan, serta siswa bisa termotivasi dalam pembelajaran di kelas yang menyenangkan sehingga prestasi belajarnya dapat meningkat.

1.5.4 Manfaat bagi sekolah

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan ide atau pemikiran kepada semua guru dalam usaha-usaha yang mengarah pada peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IV SD.


(28)

1.6 Definisi Operasional

Berikut ini definisi operasional dalam penelitian ini: 1.6.1 Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah segala tindakan yang ada dalam diri siswa yang dapat menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberi arah kepada kegiatan pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan.

1.6.2 Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa sebagai tanda atau simbol keberhasilan dari usaha belajar (hasil aktivitas belajar) yang menghasilkan perubahan, pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai, dan dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah mata pelajaran tertentu. Penelitian ini difokuskan untuk meneliti prestasi belajar dari aspek kognitif saja.

1.6.3 IPA ( Ilmu Pengetahuan Alam )

IPA adalah ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu yang terdapat di alam, baik itu zat yang terkandung atau gejala yang terdapat di alam.

1.6.4 Media Pembelajaran Berbasis TIK

Media pembelajaran berbasis TIK adalah alat pembelajaran yang menggunakan media teknologi komputer dan teknologi komunikasi pada bidang pembelajaran dalam menyampaikan informasi untuk mengemas pembelajaran lebih menarik, menyenangkan, efektif dan efisien bagi guru dan siswa.


(29)

10 BAB 2

LANDASAN TEORI

Bab ini membahas empat bagian inti yaitu kajian pustaka, hasil penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan. Kajian pustaka akan membahas motivasi belajar, prestasi belajar, media pembelajaran, dan IPA.

2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Motivasi Belajar

2.1.1.1 Pengertian Motivasi Belajar

Siswa mau belajar karena didorong oleh kekuatan mental yang kuat yang ada di dalam dirinya. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:80) kekuatan mental yang berupa keinginan, perhatian, kemauan, atau cita-cita yang mendorong terjadinya kegiatan belajar disebut juga motivasi. Motivasi mempunyai peran penting dalam proses belajar mengajar. Motivasi dapat menumbuhkan gairah, rasa senang, dan semangat untuk belajar. Motivasi berasal dari kata motif yang berarti kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya (Uno, 2008:3). Menurut Mc. Donald (dalam Sardiman, 2008:73) menjelaskan bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

Belajar menurut Uno (2007:23) adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau


(30)

penguatan yang dilandasi dengan tujuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Galloway (dalam Uno 2007:15) menyatakan bahwa belajar sebagai suatu perubahan perilaku seseorang yang relatif cenderung tetap sebagai akibat dari adanya suatu penguatan atau reinforcement.

Dalam bukunya yang berjudul Belajar dan Pembelajaran, Dimyati dan Mudjiono (2006:80) mengemukakan bahwa motivasi belajar ialah kekuatan mental berupa keinginan, perhatian, kemauan, atau cita-cita. Suhana (2014:24) juga menjelaskan bahwa motivasi belajar merupakan kekuatan (power

motivation), daya pendorong (driving force), atau alat pembangun kesediaan dan

keinginan yang kuat dalam diri peserta didik untuk belajar secara aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan dalam rangka perubahan perilaku baik dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah segala tindakan yang ada dalam diri siswa yang dapat menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberi arah kepada kegiatan pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan. Motivasi mempunyai peranan penting untuk membangkitkan semangat dalam belajar, sehingga siswa yang memiliki motivasi mampu mencapai prestasi yang maksimal.

2.1.1.2 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Motivasi belajar siswa dapat muncul dari beberapa faktor, yaitu dari dalam diri manusia (faktor instrinsik) misalnya keinginan akan kebutuhan belajar dan dari luar diri manusia (faktor ekstrinsik) misalnya lingkungan belajar yang


(31)

menyenangkan. Motivasi yang bersasal dari dalam diri manusia maupun dari luar diri manusia dapat bersifat positif dan negatif.

Untuk mencapai keberhasilan siswa dalam belajar, guru dan orangtua sangat berperan penting untuk mendorong para siswa untuk memahami faktor-faktor tersebut sehingga dapat tercapai hasil belajar yang baik. Menurut Uno (2007:23) indikator motivasi belajar yang dapat dijadikan sebagai acuan diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil;

b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan; d. Adanya penghargaan dalam belajar;

e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar;

f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.

Menurut Frandsen (dalam Rohmah 2012:242) mengemukakan bahwa hal yang mendorong seseorang itu untuk belajar antara lain sebagai berikut:

a. Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas;

b. Adanya sifat yang kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk maju; c. Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orangtua, guru, dam

teman-teman;

d. Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang baru, baik dengan koperasi maupun dengan kompetensi;


(32)

f. Adanya pengajaran atau hukuman sebagai akhir dari belajar.

Dalam proses belajar motivasi sangat diperlukan agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Apabila seseorang memiliki ciri-ciri motivasi seperti di atas, berarti orang itu selalu memiliki motivasi yang cukup kuat. Dalam kegiatan belajar mengajar akan berhasil baik.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, indikator motivasi belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendapat menurut Uno. Peneliti memilih menggunakan indikator motivasi belajar dari Uno karena keenam indikator tersebut sudah mencakup seluruh keadaan di kelas, kata-kata yang digunakan pada indikator tidak berbelit-belit dan lebih ringkas.

2.1.2 Prestasi Belajar

2.1.2.1 Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari apa yang sudah dikerjakan atau sudah diusahakan (Badudu, 2000). Menurut Winkel (dalam Angkowo dan Kosasih, 2007) belajar berarti perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan, misalnya itu membaca, mengamati, mendengarkan dan meniru. Kegiatan belajar itu akan sangat efektif dilakukan apabila dilakukan dalam suasana yang menyenangkan serta dapat menghayati obyek pembelajarannya secara langsung. Sedangkan Angkowo dan Kosasih (2007) mengemukakan bahwa belajar merupakan tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Oleh karena itu, seseorang dikatakan belajar apabila dalam diri orang tersebut terjadi perubahan tingkah laku hasil atau


(33)

akibat dari upaya-upaya atau latihan yang dilakukan secara sadar dan mempunyai tujuan. Perubahan tingkah laku dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubahnya pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Menurut Tu’u (2004:75) prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. Prestasi akademik adalah hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di sekolah atau di perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.

Pendapat para ahli tentang prestasi belajar maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa sebagai tanda atau simbol keberhasilan dari usaha belajar (hasil aktivitas belajar) yang menghasilkan perubahan, pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai, dan dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah mata pelajaran tertentu.

2.1.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Prestasi yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik dalam diri siswa maupun luar siswa. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Syah (2003:144), yaitu:


(34)

1. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa)

Yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa. Siswa yang kondisi jasmani dan rohaninya sedang merasa tidak senang akan merasa malas untuk belajar. Segala sesuatu yang dijelaskan oleh guru hanya akan masuk dari telinga kanan dan keluar dari telinga kiri tanpa bisa dipahami dengan baik. 2. Faktor eksternal (faktor dari luar diri individu)

Yakni kondisi lingkungan sekitar siswa. Lingkungan kelas berpengaruh besar terhadap prestasi belajar siswa, siswa yang rajin apabila berada dalam suatu kelas yang dominan dengan anak-anak yang ramai akan menjadi susah dalam berkonsentrasi, dan akhirnya akan malas dan ikut-ikutan ramai dengan teman yang lain. Pelajaran akan menjadi terlupakan karena sudah asik dengan kegiatan yang lain.

3. Faktor pendekatan belajar

Yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran. Guru maupun orantua dapat memberikan beberapa alternatif belajar kepada siswa, entah dengan memberikan media belajar yang konkrit ataupun dengan menggunakan media yang berhubungan dengan materi pembelajaran yang diajarkan.

2.1.3 Media Pembelajaran Berbasis TIK

Pengertian media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Media juga dapat diartikan


(35)

sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong siswa terlibat dalam proses pembelajaran (Angkowo dan Kosasih, 2007:11).

Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. UUSPN No. 20 tahun 2003 menyatakan pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. (Sagala, 2008:62)

Menurut Raharjo (dalam Kustandi dan Sutjipto, 2011) pengertian media pembelajaran adalah wadah dari pesan yang oleh sumbernya diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut. Media pembelajaran menurut Kustandi dan Sutjipto (2011) adalah alat yang dapat membantu proses belajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna.

Media pembelajaran sendiri menurut Rusman (2012:140) adalah alat bantu bentuk stimulus yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Bentuk-bentuk stimulus bisa dipergunakan sebagai media diantaranya adalah hubungan interaksi manusia; realita; gambar gerak atau tidak; tulisan dan suara yang direkam. Menurut Smaldino dalam Anitah (2010:5) mengatakan bahwa media berasal dari bahasa latin yang berarti “antara” menunjuk kepada segala sesuatu yang dapat membawakan informasi antara sumber dan penerima pesan.


(36)

Dikatakan media pembelajaran apabila segala sesuatu tersebut membawakan pesan untuk suatu tujuan pembelajaran.

Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan sarana pendidikan untuk menyampaikan suatu pesan yang nyata, guna membantu proses pembelajaran terutama dalam indra pendengaran dan penglihatan. Media pembelajaran dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian dan kemauan siswa saat proses belajar mengajar berlangsung sehingga menghasilkan pembelajaran yang lebih baik. Media pembelajaran dapat membantu guru dalam menciptakan berbagai situasi kelas, menentukan metode pengajaran yang dipakai dalam situasi yang berlainan, dan menciptakan emosional yang sehat di antara siswa-siswanya.

2.1.3.1 Media Pembelajaran Berbasis TIK

Menurut Abdul Kadir (dalam Munir 2009:31) TIK adalah penggunaan peralatan elektronika terutama computer, untuk menyimpan, menganalisis dan mendistribusikan alat apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar. Pembelajaran yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau

Information and Communication Technologies (ICT) adalah pembelajaran yang

memakai media teknologi dan komunikasi pada bidang pembelajaran dengan menggunakan fasilitas elektronika untuk memproses dan menyampaikan informasi (Sutopo, 2012:1). Tujuan utama pembelajaran dengan menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah bagaimana seorang guru dapat mengemas pembelajaran yang menarik dengan media teknologi informasi dan komunikasi dan siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran (Arifin 2012:90).


(37)

Dalam pelaksanaannya, guru dituntut agar dapat melaksanakan prosedur strategi pembelajaran menggunakan media teknologi informasi dan komunikasi. Untuk itu guru dan siswa dituntut untuk melek teknologi, yang artinya guru dan siswa dituntut memiliki kemampuan menguasai media teknologi dan informasi yang digunakan untuk menunjang keberhasilan dalam proses kegiatan belajar mengajar. Strategi pembelajaran dengan teknologi informasi dan komunikasi berarti mengintegrasikan strategi dalam proses pembelajaran dengan media teknologi informasi dan komunikasi untuk mengemas pembelajaran lebih menarik, menyenangkan, efektif dan efisien bagi guru dan siswa. Dalam hal ini media teknologi informasi dan komunikasi sebagai sarana pendukung pembelajaran aktif agar proses pembelajaran semakin interaktif. Menurut Munir (2009:39) pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung kegiatan pendidikan antara lain:

1. Memperoleh berbagai informasi dari berbagai sumber informasi komputer dengan internet sebagai hasil dan aplikasi dari teknologi informasi dan komunikasi. Dengan internet dapat mengakses informasi-informasi atau sumber-sumber lainnya. Beberapa situs telah menyediakan materi pembelajaran secara gratis yang dapat dimanfaatkan secara khusus.

2. Penyebaran informasi. Internet telah dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi kepada orang banyak. Informasi dapat diakses tanpa dibatasi jarak, ruang, dan waktu, bisa di mana saja dan kapan saja.

3. Konsultasi dengan tutor. Dalam pendidikan jarak jauh pengajar dan pembelajar terpisah secara fisik karena tidak ada tatap muka secara langsung,


(38)

makn dalam pembelajarannya dibantu oleh tutor. Dengan internet perbedaan jarak, tempat, dan waktu bukan lagi menjadi masalah.

4. Perpustakaan digital (digital library). Dengan perpustakaan digital ini pembelajaran dapat mengakses secara online ke sumber-sumber ilmu pengetahuan dan informasi dengan mudah dan cepat tanpa dibatasi jarak dan waktu.

5. Pembelajaran online. Pembelajaran online adalah proses pembelajaran dengan memanfaatkan layanan computer dengan internetnya. Dengan internet memungkinkan pengajar memberikan pelajarannya dan para pembelajar menerima penyajian pelajaran tersebut tanpa harus berkumpul di suatu kelas pada suatu waktu.

Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis TIK adalah alat pembelajaran yang menggunakan media teknologi komputer dan teknologi komunikasi pada bidang pembelajaran dalam menyampaikan informasi untuk mengemas pembelajaran lebih menarik, menyenangkan, efektif dan efisien bagi guru dan siswa.

2.1.3.2 Media Pembelajaran Berbasis TIK yang Digunakan

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan media pembelajaran berbasis TIK yaitu aplikasi Microsoft power point. Microsoft power point adalah salah satu program yang ada pada aplikasi komputer yang dirancang untuk membantu membuat sebuah media penyampaian materi pembelajaran yang disampaikan melalui presentasi digital (Wahana Komputer, 2004:2). Microsoft power point ini dapat membantu guru dalam menyajikan materi yang menarik bagi siswa.


(39)

Menurut Jasmadi (2010:25) mengemukakan bahwa fitur-fitur yang ada pada

Microsoft Power Point sangat penting dalam penyusunan presentasi. Fitur-fitur

tersebut memberikan kemudahan dalam menyisipkan file animasi, video, memberikan animasi slide, efek animasi, serta efek teks yang menjadikan presentasi lebih menarik. Di dalam komputer, biasanya program ini sudah dikelompokkan dalam program Microsoft Office. Program ini dirancang khusus untuk menyampaikan presentasi, baik yang diselenggarakan oleh perusahaan, pendidikan, maupun perorangan dengan berbagai fitur menu yang mampu menajdikannya sebagai media informasi dan komunikasi yang menarik.

Beberapa hal yang menjadikan media ini menarik untuk digunakan sebagai alat presentasi adalah berbagai kemampuan pengolahan teks, warna, dan gambar, serta animasi-animasi yang bisa diolah sendiri oleh penggunanya. Pada program ini terdiri dari beberapa unsur yaitu slide, teks, gambar dan bidang-bidang warna yang dapat dikombinasikan. Selain itu terdapat juga unsur gerak yang dapat dibuat dengan gerakan tertentu sesuai keinginan kita. Seluruh tampilannya dapat kita atur sesuai keperluan. Menurut Syamsuris (2012) kelebihan yang dimiliki program microsoft power point ini antara lain:

1. Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf, dan animasi. 2. Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang bahan

ajar yang tersaji.

3. Pesan informasi secara visual mudah dipahami peserta didik.

4. Tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang disajikan


(40)

5. Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan dan dapat dipakai secara berulang-ulang 6. Dapat disimpan dalam bentuk data dalam CD/ flashdisk sehingga praktis di

bawa ke mana-mana.

Menurut pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran berbasis TIK yang berupa microsoft power point ini dapat memberikan animasi slide, efek animasi, serta efek teks yang menjadikan pembelajaran lebih menarik sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa.

2.1.4 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 2.1.4.1 Hakikat IPA

Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari tentang fenomena atau kejadian-kejadian yang ada di alam agar kita dapat hidup di alam ini. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan sebuah produk yang tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya sebagai proses sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip serta teori-teori saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Khristina dan Winanto (2009:1).

Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah (Rahadi,2012). IPA tidak hanya merupakan kumpulan produk pengetahuan namun juga sebuah proses. Pembelajaran IPA di sekolah


(41)

diharapkan memberi berbagai pengalaman pada anak yang mengijinkan mereka melakukan berbagai penelusuran ilmiah yang relevan.

Secara sistematis, Ilmu Pengetahuan Alam ini berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip serta teori-teori saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian IPA yaitu ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu yang terdapat di alam, baik itu zat yang terkandung atau gejala yang terdapat di alam.

2.1.4.2 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) SD

Mata pelajaran IPA di Sekolah Dasar bertujuan agar siswa memahami konsep-konsep IPA, memiliki keterampilan proses, bersikap ilmiah, dan mampu menerapkan konsep-konsep IPA untuk menjelaskan gejala-gejala alam di sekitarnya. Pembelajaran IPA di SD sebaiknya mrnggunakan rasa keingintahuan siswa sebagai titik awal untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan percobaaan. Kegiatan-kegiatan ini dilakukan untuk menanamkan pemahaman konsep-konsep baru dan mengaplikasikannya untuk memecahkan masalah-masalah yang ditemui siswa SD dalam kehidupan sehai-hari.

Menurut Awan dalam Rahadi (2012) tujuan pengajaran IPA adalah untuk memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan pengetahuan


(42)

sehari-hari, memiliki ketrampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan gagasan alam sekitar, mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari benda-benda serta kejadian di lingkungan sekitar, bekerja sama dan mandiri, mampu menerapkan berbagai konsep IPA, mampu menggunakan teknologi sederhana, mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar.

2.1.4.3 Materi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Peneliti memilih materi dalam mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) yaitu tentang daur hidup hewan. Materi ini ada pada SK 4. Memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup dan KD 4.1 Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar, misalnya kecoa, nyamuk, kupu-kupu, kucing. Materi ini membahas tentang macam-macam daur hidup pada makhluk hidup serta cara merawat hewan dengan baik. Materi dapat dilihat sebagai berikut ini:

A. Macam-Macam Daur Hidup pada Makhluk Hidup

Setiap hewan pasti mengalami tahap pertumbuhan dan perkembangan. Daur hidup dimulai saat keluar dari perut induknya hingga dewasa. Setelah dewasa hewan dapat menghasilkan keturunan kembali. Namun, daur hidup pada beberapa kelompok hewan ternyata berbeda-beda. Untuk lebih memahaminya, berikut ini adalah uraian mengenai contoh hewan-hewan yang mengalami daur hidup yang berbeda-beda. Daur hidup pada hewan terdiri dari dua cara yaitu daur hidup mengalami metamorfosis dan daur hidup tidak mengalami metamorfosis.


(43)

1. Daur Hidup Mengalami Metamorfosis

Berikut ini akan dijelaskan mengenai daur hidup hewan yang mengalami metamorfosis. Metamorfosis ini dibagi menjadi 2 macam yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.

a. Metamorfosis Sempurna

Metamorfosis sempurna adalah suatu perubahan individu makhluk hidup dari telur sampai menjadi dewasa yang sempurna dengan mengalami perubahan bentuk. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna yaitu nyamuk, kupu-kupu, dan katak. Berikut ini dapat dilihat proses metamorfosis sempurna pada kupu-kupu dan katak.

1) Kupu-kupu

Gambar 2.1 Tahapan Metamorfosis Kupu-kupu 2) Katak

Katak merupakan hewan yang mengalami metamorphosis sempurna. Katak memiliki tahap pertumbuhan pada katak muda yang berbeda dengan katak dewasa. Pada katak muda, setelah menetas dari telur, katak muda hidup di air, memiliki ekor dan tidak memiliki kaki. Katak muda itu disebut berudu.


(44)

Menjelang dewasa, berudu mulai tumbuh kaki dan masih berekor, serta masih hidup di air. Setelah dewasa, kaki katak tumbuh sempurna dan ekor pun menyusut hingga tidak memiliki ekor lagi. Pada tahap katak dewasa, katak lebih sering berada di darat dan kembali lagi ke air untuk bertelur.

Gambar 2.3 Tahapan Daur Hidup Katak b. Metamorfosis Tidak Sempurna

Metamorfosis tidak sempurna adalah metamorfosis yang melalui tahap telur yang menetas menjadi nimfa, kemudian tumbuh dan berkembang menjadi imago. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna ialah kecoa yang dapat dilihat pada berikut ini.

Gambar 2.4 Telur Kecoa

Telur-telur kecoa tersebut dapat ditemukan pada tumpukan kertas atau dus. Telur tersebut bentuknya seperti kapsul yang berwarna cokelat kehitaman. Biasanya di sekitar tumpukan tersebut juga ada beberapa anak kecoa. Anak kecoa tersebut memiliki bentuk tubuh yang sama dengan kecoa dewasa.


(45)

Gambar 2.5 Tahapan Metamorfosis Kecoa

Mula-mula, telur kecoa akan menetas menjadi nimfa. Nimfa ialah tahapan tubuh hewan muda. Nimfa pada kecoak memiliki bentuk tubuh yang hampir serupa dengan kecoak dewasa, tetapi ukuran nimfa lebih kecil dan belum bersayap. Dalam perkembangannya, nimfa akan mengalami pergantian kulit berkali-kali hingga menjadi kecoa dewasa. Setelah dewasa, kecoa tersebut akan bertelur. Telur tersebut akan menetas. Tahapan perubahan bentuk akan terulang lagi.

2. Daur Hidup Tidak Mengalami Metamorfosis

Berikut ini akan dijelaskan mengenai daur hidup hewan yang tidak mengalami metamorfosis.

a. Unggas

Telur merupakan salah satu tahap pada perkembangbiakan hewan dari kelompok unggas, contohnya adalah ayam. Ayam merupakan hewan yang termasuk dalam kelompok unggas.Ayam adalah hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur. Dalam telur ini, anak ayam tumbuh hingga siap keluar dari telur dan dapat hidup di alam bebas.


(46)

Gambar 2.6 Tahapan Perkembangan Telur Ayam

Setelah keluar dari telur (menetas), anak ayam tumbuh menjadi ayam muda, kemudian menjadi ayam dewasa. Setelah dewasa, ayam siap untuk menghasilkan telur kembali. Gambar 1.7 menunjukkan daur hidup ayam.

Gambar 2.7 Tahapan Daur Hidup Ayam b. Kucing

Kucing merupakan hewan yang sering kali dilihat, baik di rumah, di jalan, di taman, bahkan di tempat pembuangan sampah. Perhatikan daur hidup kucing berikut ini.

2.8 Tahapan Daur Hidup Kucing

Kucing termasuk hewan yang berkembang biak dengan cara melahirkan anak. Anak kucing dapat terus tumbuh jika induknya menyusuinya. Jika anak


(47)

kucing tersebut dapat bertahan hidup, anak kucing akan tumbuh dewasa dan dapat menghasilkan keturunan (anak) kembali.

B. Cara Merawat Hewan dengan Baik

Agar hewan yang kita peliharaan dapat hidup dengan baik dan sehat, kita harus memperhatikan beberapa hal berikut.

1. Kandang

Hewan yang dipelihara memerlukan tempat berlindung yang aman, nyaman, dan sehat. Oleh karena itu, kita harus menyediakan kandang. Kandang merupakan tempat berlindung binatang peliharaan. Sebaiknya, kandang dibuat agar hewan dapat leluasa bergerak. Tempatkanlah kandang di tempat yang cukup cahaya matahari dan udara. Akan tetapi, terlindung dari panas dan hujan. Setiap hari kandang dibersihkan dari kotoran sehingga kandang tetap sehat dan bersih,

Gambar 2.9 Kandang 2. Makanan dan Minuman

Agar binatang peliharaan tetap sehat, berikan minum dan makan secara teratur. Sediakan tempat makan dan minum sesuai dengan kebutuhan hewan. Kita juga dapat memberi vitamin-vitamin yang dibutuhkan oleh hewan sebagai makanan tambahan


(48)

Gambar 2.10 Makanan Hewan 3. Kebersihan Tubuh Hewan

Tubuh binatang peliharaan juga perlu dibersihkan sehingga terhindar dari penyakit. Di samping itu, tubuh binatang peliharaan akan lebih bersih dan menarik untuk dilihat. Oleh karena itu, mandikanlah selalu binatang piaraan tersebut secara teratur sesuai jenis hewan peliharaan.

Gambar 2.11 Cara Memandikan Hewan 4. Mengobati Sakit atau Luka

Jika hewan sakit atau luka harus segera diobati. Dengan demikian, hewan akan terhindar dari penyakit yang lebih parah atau mati. Di samping itu, mengobati hewan dapat mencegah penularan penyakit, baik ke hewan lainnya maupun kepada manusia.


(49)

2.1.5 Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis TIK

Penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dalam proses pembelajaran IPA untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa, dapat dilihat melalui langkah-langkah berikut ini:

1. Mempersiapkan laptop, proyektor, dan speaker

Peneliti sebelum melaksanakan pembelajaran di kelas, terlebih dahulu mempersiapkan alat pendukung pembelajaran berbasis TIK seperti laptop, proyektor, dan speaker. Setelah semua alat pendukung sudah siap sebaiknya peneliti mengecek kembali fungsi dari setiap alat.

2. Menyajikan gambar, video, dan powerpoint

Peneliti sebelum melakukan pembelajaran terlebih dahulu mengajak siswa untuk melakukan gerakan senam kecil. Gerakan senam ini disajikan dalam bentuk video yang ditayangkan melalui viewer sehingga anak-anak menjadi bersemangat sebelum mengikuti pelajaran. Setelah itu saat pelajaran berlangsung peneliti menggunakan media gambar dan video juga dalam menyampaikan materinya. Media gambar dan video ini ditampilkan melalui microsoft powerpoint yang berkaitan dengan materi daur hidup beberapa hewan.

3. Mengamati gambar, video, dan microsoft powerpoint

Peneliti menggunakan microsoft powerpoint saat menampilkan tulisan dan gambar aneka macam hewan. Selain itu, peneliti juga menayangkan video supaya siswa mudah untuk mengamati proses terjadinya metamorfosis beberapa hewan sehingga siswa menjadi lebih mudah untuk memahami materi IPA yang diajarkan.


(50)

4. Tanya jawab dengan siswa mengenai materi

Peneliti setelah selesai menyampaikan materinya, kemudian melakukan tanya jawab dengan siswa. Jika ada materi yang belum dipahami, siswa dapat bertanya langsung. Jika sudah, peneliti akan bergantian bertanya kepada siswa. Hal ini dilakukan supaya siswa mengingat kembali materi yang sudah dijelaskan. Bagi siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar akan mendapatkan reward berupa sticker bintang.

5. Menuliskan hal-hal penting yang berkaitan dengan materi

Peneliti menjelaskan materi dan siswa memperhatikan dengan seksama. Kemudian peneliti akan menuliskan hal-hal penting yang berkaitan dengan materi di papan tulis. Siswa kemudian mencatatnya pada buku catatan masing-masing supaya dapat mempelajarinya kembali ketika di rumah.

6. Memberikan soal

Peneliti memberikan soal evaluasi kepada siswa yang berkaitan dengan materi daur hidup hewan kemudian dikerjakan secara individu sesuai waktu yang ditentukan.

7. Mengkomunikasikan mengenai hasil pekerjaan siswa

Peneliti dan siswa mengoreksi soal yang sudah dikerjakan secara bersama-sama.


(51)

2.2 Penelitian Yang Relevan

Ada empat hasil penelitian yang relevan dengan judul penelitian ini. Penelitian pertama adalah penelitian Siti Wasa’adah (2015) yang berjudul “Pengaruh Intensitas Penggunaan Media ICT Dalam Pembelajaran PAI Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP N 1 Banyubiru Kab. Semarang Tahun 2015”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: (1) mengetahui bagaimana intensitas penggunaan media ICT dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP N 1 Banyubiru Kab. Semarang; (2) mengetahui motivasi belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Banyubiru dalam mata pelajaran PAI; (3) mengetahui bagaimana pengaruh intensitas penggunaan media ICT dalam pembelajaran Pendidikam Agama Islam terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Banyubiru Kab. Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat intensitas penggunaan media ICT dalam pembelajaran PAI di SMP N 1 Banyubiru dengan prosentase 80%, motivasi belajar siswa dalam kategori tinggi dengan prosentase 95%, pengaruh yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y pada siswa SMP N 1 Banyubiru. Artinya, ada pengaruh positif antara intensitas penggunaan media ICT terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini terbukti karena r xy lebih besar daripada r tabel (r product moment) yaitu 0,254 yang mana dengan N = 60 diperoleh nilai r pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,349 sehingga hipotesis dapat diterima kebenarannya.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Dwi Puji Astuti (2015) yang berjudul ”Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi dengan Menerapkan Metode Teams Games Tournament (TGT) Menggunakan Media


(52)

Berbasis ICT Siswa Kelas XI IPS 4 SMA Negeri Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015”. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah metode Teams Games Tournament (TGT) menggunakan media berbasis ICT dapat meningkatkan prestasi belajar pada kelas XI IPS 4 di SMA Negeri 4 Surakarta tahun ajaran 2014/2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode TGT menggunakan media berbasis ICT dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran ekonomi dari pra tindakan, siklus I, siklus II. Pada pratindakan prestasi belajar rendah, dengan kriteria ketuntasan minimun (KKM) seebesar 75 atau 3,0 (skala 4), hanya 34,48% pada aspek afektif, 44,82% pada aspek psikomotor, dan 41,37% pada aspek kognitif dalam mata pelajaran ekonomi. Pada siklus II aspek kognitif meningkat menjadi 89,66%, aspek afektif 86,21%, dan aspek psikomotr 79,31%.

Ketiga, penelitian oleh Mike Devy Permatasari (2012) yang berjudul ” Penerapan Pembelajaran Berbasis ICT Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sosiologi Pada Siswa Kelas X7 SMA Negeri 3 Surakarta”. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu peneliti ingin mengetahui penerapan pembelajaran berbasis ICT dalam meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran sosiologi siswa kelas X7 SMA Negeri 3 Surakarta pada tahun pelajaran 2012/2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan diterapkan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi pada mata pelajaran Sosiologi ternyata dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X7 SMA Negeri 3 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013. Dengan memanfaatkan media computer materi pelajaran sosiologi yang semula abstrak menjadi konkrit sehingga mudah


(53)

dipahami siswa. penggunaan meode diskusi kelompok dalam pemecahan masalah juga menjadikan siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat aktif berpendapat, memberikan gagasan atau ide, kemudian bersamasama menyimpulkan jawaban yang sebenarnya. Dari hasil observasi prestasi belajar siswa yang semula 67,82 meningkat pada siklus I menjadi 76,70 kemudian meningkat menjadi 85 pada siklus II. Sedangkan secara individu, setelah diterapkan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi, prestasi belajar siswa mengalami peningkatan.

Keempat, penelitian oleh Fajar Aldikru (2014) yang berjudul “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar IPA dengan Media Berbasis TIK di Kelas VI MI Ma’arif Giriloyo 2 Imogiri Bantul Tahun Pelajaran 2013/2014”. Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) mendeskripsiskan penerapan media berbasis TIK dalam pembelajaran IPA di kelas VI MI ma’arif Giriloyo 2 Imogiri Bantul; (2) mendeskripsikan prestasi belajar ssiwa dalam pembelajaran IPA setelah menerapkan media berbasis TIK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah menerapkan pembelajaran menggnakan media berbasis TIK terdapat peningkatan prestasi belajar siswa. Pada siklus I menunjukkan bahwa nilai rata-rata prestasi belajar siswa kelas IV 7,58 dan persentase ketuntasan belajar sebesar 57,90. Siklus II menunjukkan bahwa nilai rata-rata prestasi belajar siswa kelas VI 7,99 dan persentase ketuntasan belajar sebesar 73,69%. Sementara pada siklus III menunjukkan bahwa nilai rata-rata prestasi belajar siswa kelas VI 8,57 dan persentase ketuntasan belajar sebesar 100%.


(54)

Keempat penelitian yang telah dijabarkan berkaitan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan. Keempat penelitian tersebut dapat dijadikan acuan oleh peneliti sebagai tambahan referensi. Peneliti ini akan membahas tentang peningkatan prestasi dan motivasi belajar IPA pada siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan menggunakan media pembelajaran berbasis IT. Berikut ini adalah skema hasil penelitian yang relevan :

Gambar 2.12 Literature Map

Wasa’adah (2015).” Pengaruh Intensitas Penggunaan Media ICT dalam Pembelajaran PAI Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP N 1 Banyubiru Kab. Semarang Tahun 2015

Astuti (2015). ”Upaya Meningkatkan

Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Dengan Menerapkan Metode Teams Games Tournament (TGT) Menggunakan Media Berbasis ICT Siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri Surakarta Tahun Pelajaran

2014/2015”.

Yang diteliti: (2017).”Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPA pada Siswa Kelas IV SD Kanisius Sengkan Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Tahun Ajaran 2015/2016”

Aldikru (2014). “Upaya peningkatan Prestasi Belajar IPA Dengan Media Berbasis TIK di Kelas VI MI Ma’arif Giriloyo 2 Imogiri Bantul Tahun Pelajaran 2013/2014”

Permatasari (2012). “Penerapan Pembelajaran Berbasis ICT Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sosiologi Pada Siswa Kelas X7 SMA Negeri 3 Surakarta”.


(55)

2.3 Kerangka Berpikir

Mata pelajaran IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diikuti oleh semua siswa di Sekolah Dasar (SD). Untuk itu pelajaran IPA sangat perlu diajarkan bagi peserta didik agar mereka mengetahui apa saja hal penting di dalam pelajaran IPA dan mereka memiliki sikap peduli terhadap lingkungan alam di sekitarnya. Kemudian siswa dapat memecahkan berbagai masalah yang terjadi di lingkungannya secara kritis dengan demikian siswa mampu menunjukkan rasa tanggung jawabnya terhadap alam di sekitarnya.

Namun dalam kenyataannya sekarang, penguasaan konsep IPA pada siswa Sekolah Dasar (SD) selalu menjadi permasalahan besar. Permasalahan tersebut adalah siswa kurang termotivasi untuk mengikuti pelajaran IPA dan hal ini berdampak pada nilai rata-rata prestasi belajar IPA siswa yang rendah. Rendahnya motivasi dan prestasi belajar menjadi permasalahan yang ada di SD peneliti. Hal ini dikarenakan kemampuan pemahaman siswa dalam memahami materi pelajaran IPA masih kurang sekali.

Faktor yang menyebabkan rendahnya prestasi dan motivasi belajar siswa adalah guru kurang memanfaatkan media yang ada sehingga pembelajaran menjadi tidak variatif. Suasana belajar sebaiknya diciptakan semenarik dan sekreatif mungkin agar siswa mau belajar secara maksimal. Belajar yang aktif sangat diperlukan siswa untuk mendapatkan hasil yang baik.

Cara yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan media pembelajaran berbasis TIK. Media pembelajaran berbasis TIK merupakan media pembelajaran dimana siswa belajar dengan menggunakan


(56)

video, powerpoint, ataupun gambar yang ditampilkan menggunakan viewer. Media pembelajaran ini mendorong siswa untuk meningkatkan motivasi belajar dan membantu dalam penguasaan materi sehingga dapat mencapai hasil belajar yang maksimal. Selain itu, dengan menggunakan media pembelajaran berbasis TIK ini diharapkan siswa dapat menjadi mandiri, membangun pengetahuannya sendiri, serta mampu membangun kaitan antara konsep dengan konteks. Diharapkan apa yang ditemukan dan dipelajari akan berguna dalam kehidupan sehari-hari serta berpengaruh pada pencapaian prestasi akademik dan non akademik.

Gambar 2.13 Bagan Kerangka Berpikir

Solusi pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran

berbasis TIK. Kondisi akhir

Motivasi dan prestasi belajar dapat meningkat sesuai target akhir Kondisi awal

Pembelajaran yang dilakukan dengan metode konvensional

(ceramah)

Motivasi dan prestasi belajar masih rendah.

Skor motivasi 54,73(rendah) dengan persentase ketuntasan 72,41% dan nilai


(57)

2.4 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan rumusan masalah yang ada dalam penelitian ini, dapat dirumuskan hipotesisnya sebagai berikut:

2.4.1 Upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA menggunakan media pembelajaran berbasis TIK pada siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

a. Mempersiapkan laptop, proyektor, dan speaker b. Menyajikan gambar, video, dan powerpoint c. Mengamati gambar, video, dan powerpoint d. Tanya jawab dengan siswa mengenai materi

e. Menuliskan hal-hal penting yang berkaitan dengan materi f. Mengkomunikasikan mengenai hasil pekerjaan siswa

2.4.2 Penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dapat meningkatkan motivasi belajar IPA siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan tahun pelajaran 2015/2016 dari skor kondisi awal 54,73 (rendah) menjadi 75 (tinggi) pada siklus akhir.

2.4.3 Penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dapat meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan tahun pelajaran 2015/2016 dari nilai rata-rata kondisi awal nilai rata-rata kondisi awal 55,83 menjadi 75 dengan persentase ketuntasan sebesar 53,33% menjadi 75% pada siklus akhir.


(58)

39 BAB 3

METODE PENELITIAN

Bab ini diuraikan tentang jenis penelitian, setting penelitian, persiapan, rencana setiap siklus, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik pengujian instrument, dan teknik analisis data.

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto (2002:3) penelitian tindakan kelas adalah pencermatan terhadap kegiatan belajar dan mengajar berupa tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Tindakan tersebut merupakan suatu kegiatan yang sengaja dirancang untuk dilakukan oleh siswa dengan tujuan tertentu. Oleh karena tujuan PTK adalah memperbaiki mutu pelajaran, maka kegiatan yang dilakukan haruslah berupa tindakan yang diyakini lebih baik dari kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan.

Untuk mengetahui keberhasilan tindakan tersebut maka harus dilakukan secara berulang-ulang supaya diperoleh kayakinan akan keberhasilan dari tindakan. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama dua siklus dengan dua kali pertemuan pada masig-masing siklus. Dalam penelitian ini menggunakan media pembelajaran berbasis TIK dikarenakan dalam penelitian ini mencari seberapa besar peningkatan penggunaan media pembelajaran terhadap motivasi dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan.


(59)

Dengan menggunakan media pembelajaran berbasis TIK ini diharapkan siswa dapat terlibat aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran di kelas dan dapat menunjukkan peningkatan prestasi belajar.

Penelitian ini menggunakan model penelitian Kemmis dan Mc. Taggart. Model penelitian ini terdiri dari empat tahapan pada tiap siklusnya yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi yang dapat ditunjukkan berikut ini:

Gambar 3.1

Model Siklus PTK menurut Kemmis dan Mc Taggart dalam Arikunto (2009:97) Langkah-langkah/ tahapan PTK menurut model Kemmis dan Mc. Taggart dalam Herawati (2008:13) adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan ( planning )

Rencana tindakan disusun untuk mengaji secara empiris hipotesis yang telah ditentukan. Rencana tindakan tersebut mencakup semua langkah tindakan secara

Perencanaan

Pelaksanaan SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan Refleksi


(60)

rinci. Segala keperluan pelaksanaan tindakan mulai dari materi/ bahan ajar, rencana pelajaran yang mencakup metode/ teknik mengajar, serta teknik dari instrumen observasi/ evaluasi dipersiapkan dengan matang pada tahap perencanaan. Dalam tahapan tersebut perlu juga diperhitungkan segala kendala yang mungkin terjadi pada saat tahap emplementasi berlangsung. Dengan melakukan antisipasi lebih dini, diharapkan pelaksanaan PTK dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan hipotesis yang telah ditentukan.

2. Pelaksanaan ( acting )

Tahap tindakan merupakan implementasi dari semua rencana yang telah dibuat. Tahapan yang berlangsung di kelas ini merupakan realisasi dari segala teori pendidikan dan teknik mengajar yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Langkah-langkah yang dilakukan oleh guru tentu saja mengacu pada kurikulum yang berlaku dan hasilnya diharapkan berupa peningkatan keefektifan proses pembelajaran yang bermuara pada peningkatan mutu hasil belajar peserta didik. Dalam pelaksanaan tahapan ini guru berperan ganda, yaitu sebagai praktisi (pelaksana pembelajaran) sekaligus sebagai peneliti.

3. Observasi (observing)

Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pada tahapan ini, data-data tentang pelaksanaan tindakan dari rencana yang sudah dibuat serta dampaknya terhadap proses dan hasil pembelajaran dikumpulkan dengan alat bantu instrumen pengamatan yang telah dikembangkan. Dalam menggunakan kegiatan observasi, guru tidak harus bekerja sendiri. Guru dapat


(61)

dibantu oleh teman sejawat atau pengamat dari luar. Observasi dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi guru dan siswa.

4. Refleksi (reflecting)

Refleksi merupakan tahapan untuk memproses data/ masukan yang diperoleh pada saat melakukan pengamatan (observasi). Data yang diperoleh kemudian diinterpretasi, dicari eksplanasinya, dan dianalisis. Proses pengkajian data ini mungkin juga melibatkan orang luar, misalnya pada saat observasi. Keterlibatan kolabolator tersebut sekedar membantu peneliti agar dapat lebih tajam dalam merefleksi apa yang terjadi di dalam kelas yang digunakan untuk melaksanakan PTK. Proses refleksi memegang peran yang sangat penting dalam menentukan suatu keberhasilan PTK. Dengan suatu refleksi yang tajam dan terpercaya, akan diperoleh masukan yang sangat berharga dan akurat bagi penentuan langkah selanjutnya.

3.2 Setting Penelitian

Setting penelitian terdiri dari empat bagian yang akan dijabarkan sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD “Kanisius Sengkan” yang berlokasi di jalan Kaliurang km 7, Condongcatur, Depok, Sleman.

2. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan. Kelas ini terdiri dari 33 siswa yang terdiri dari 18 siswa putra dan 15 siswa putri.


(62)

3. Objek Penelitian

Objek pada penelitian ini adalah motivasi dan prestasi belajar siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan pada mata pelajaran IPA menggunakan media pembelajaran berbasis IT dalam materi daur hidup hewan.

4. Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan Juni 2015 sampai Februari 2017. Untuk lebih jelasnya alokasi waktu penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel 3.1.


(1)

Sig. (2-taile d)

.594 .945 .837 .063 .126 .059 .875 .516 1.00

0 .568 .321 .303 .622 .458 .658 .160 .018 .866 .751 .178 N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 item20 Pear

son Corr elati on

.332* -.031 .241 -.099 .241 .130 .098 -.139 -.144 .397* .144 .144 -.047 .336* .042 -.031 .312 -.077 -.008 -.223 1

Sig. (2-taile d)

.042 .851 .145 .553 .145 .435 .557 .406 .387 .014 .388 .388 .781 .039 .803 .851 .057 .646 .962 .178

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 *. Correlation is significant at the 0.05

level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


(2)

Lampiran 18. Hasil Perhitungan Reliabilitas 18. 1 Hasil Perhitungan Reliabilitas Siklus I

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items


(3)

18. 2 Hasil Perhitungan Reliabilitas Siklus II Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on Standardized

Items N of Items


(4)

Lampiran 19. Foto-foto Kegiatan


(5)

(6)

Lampiran 20

BIODATA PENELITI

Arieska Josie Perdani adalah putri pertama dari tiga bersaudara pasangan Bapak Suparja dan Ibu Kristin Retna Utami. Peneliti lahir di Boyolali pada tanggal 26 Maret 1993. Bertempat tinggal di Gandanan RT 11 RW 003 Denggungan, Banyudono, Boyolali. Pendidikan Sekolah Dasar (SD) diperoleh di SD Kristen Kartasura tamat tahun 2005. Pendidikan Menengah Pertama (SMP) di SMP BOPKRI 2 Yogyakarta tamat tahun 2009. Melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA SANTA MARIA Yogyakarta tamat tahun 2012. Pada tahun 2012 peneliti melanjutkan studi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Masa pendidikan akhir di Universitas Sanata Dharma menulis skripsi dengan judul: “Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPA Menggunakan Media Pembelajaran BerbasisTeknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada Siswa Kelas IVB SD Kanisius Sengkan Tahun Pelajaran 2015/2016”.


Dokumen yang terkait

Hubungan pembelajaran fisika menggunakan media komik dengan minat belajar siswa pada konsep zat dan wujudnya di SLTP Negeri 1 Jember siswa kelas I Cawu 1 tahun pelajaran 2000/2001

0 8 97

Efektivitas pemanfaatan media audio visual vidio pembelajaran dalam upaya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran sejarah (penelitian kelas di SMP Bina Sejarah Depok)

2 9 235

Peningkatan motivasi belajar siswa kelas X melalui media audio visual pada mata pelajaran PAI di SMK Karya Ekopin

0 5 96

Pengaruh pembelajaran matematika menggunakan media cai Computer-assisted instruction dengan tipe simulasi terhadap motivasi belajar matematika siswa

1 12 170

Perbedaan penggunaan media pembelajaran e-learning berbasis website dan media powerpoint pada pelajaran sosiologi materi interaksi sosial terhadap hasil belajar siswa kelas x di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta: penelitian quasi eksperimen di Madra

5 20 247

Peningkatan motivasi belajar siswa melalui media audio visual pada mata pelajaran PKN siswa kelas II MI Al-Husna Ciledug Tahun pelajaran 2013/2014

3 12 126

Pengunaan Model Cooperative Learning tipe student team achivement division (STAD) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV B SDN 08 Metro TImur tahun pelajaran 2011/2012

0 6 44

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42

Peningkatan minat dan hasil belajar IPA melalui penggunaan media pembelajaran lectora siswa kelas V SDN Timuran Tahun 2016/2017

2 4 13

Hubungan motivasi belajar dan gaya belajar siswa dengan prestasi belajar matematika siswa mts Islamiyah Medan tahun ajaran 2017/2018 - Repository UIN Sumatera Utara

4 24 150