74
4.2 Pembahasan
Dalam pembahasan ini peneliti membahas satu persatu dari pertanyaan penelitian yang telah diajukan sebelumnya. Pertanyaan penelitian yang pertama adalah mengenai
situasi pembelajaran matematika di sekolah dasar khususnya pada kelas IV SD di wilayah Sleman Timur, untuk mengetahui bagaimana situasi pembelajaran matematika
di kelas diawali dengan melaksanakan analisis kebutuhan pada kelas IV di empat SD yang berbeda yaitu: 1 SD Kanisius Demangan Baru 1, 2 SD Kanisius Eksperimental
Mangunan, 3 SD Negeri Deresan, 4 SD Kanisius Sengkan. Keempat SD tersebut merupakan SD yang berada di wilayah Sleman Timur. Analisis dilaksanakan melalui
kegiatan wawancara pada guru dan siswa. Kegiatan wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan informasi berkaitan dengan proses pembelajaran Matematika di kelas.
Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa mengenai situasi pembelajaran Matematika di kelas pada empat SD tersebut, Siswa memaparkan beberapa pendapatnya ketika
melaksanakan kegiatan pembelajaran matematika diantaranya adalah pembelajaran matematika itu asik namun terkadang juga membosankan karena keseringan diberikan
latihan soal dan jarang ada kegiatan-kegiatan yang melibatkan siswa aktif. Disisi lain siswa kelas IV juga mengalami kesulitan pada mata pelajaran matematika materi
keliling dan luas. Siswa kesulitan dalam menghafalkan rumus, dalam penggunaan rumus keliling dan luas siswa sering terbalik. Selain itu siswa juga mengalami kesulitan
ketika menyelesaikan soal dalam bentuk soal cerita. Hasil wawancara dengan siswa mununjukan kesenjangan antara hakekat pembelajaran dengan keadaan yang terjadi di
lapangan.
Menurut Driscoll dalam Yaumi, 2013: 57 mengungkapkan bahwa pembelajaran dipahami sebagai upaya yang disengaja untuk mengelola kejadian atau peristiwa belajar dalam
memfasilitasi peserta didik dalam mencapai tujuan yang dipelajari. Proses pembelajaran yang terjadi belum sepenuhnya dapat memfasilitasi siswa dengan baik, hal ini ditunjukan dengan
75 siswa masih mengalami kesulitan pada materi sehingga siswa belum dapat mencapai tujuan
yang dipelajari.
Sedangkan hasil wawancara terhadap guru menunjukkan bahwa guru melaksanakan kegiatan pembelajaran matematika di kelas sesuai dengan buku yang
ada, padahal buku yang ada dirasa masih kurang lengkap, selain itu guru juga kebingungan dalam memilih media yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan
yang dihadapi siswa pada materi yang dirasa sulit oleh siswa. Pada buku yang telah ada materinya dirasa kurang mendalam. Kondisi ini bertolak belakang dengan tujuan buku
ajar dalam konteks pembelajaran yang dikemukakan oleh Nasution dalam Prastowo: 2014: 224 yaitu; 1 memudahkan pendidik dalam menyampaikan materi
pembelajaran, 2 memberi kesempatan kepada siswa untuk mengulangi pelajaran atau mempelajari pelajaran baru, 3 buku ajar menyediakan materi pembelajaran yang
menarik bagi siswa. Berdasarkan data yang diperoleh berdasarkan analisis kebutuhan tersebut peneliti
menyimpulkan bahwa narasumber membutuhkan buku pengangan khusus baik untuk guru maupun siswa mengenai materi keliling dan luas yang dirasa sulit oleh siswa.
Oleh karena itu, maka peneliti mengembangkan buku guru dan buku siswa kelas IV SD untuk materi keliling dan luas dengan menerapkan pendekatan Pendidikan Matematika
Realistik Indonesia PMRI. Peneliti menerapkan pendekatan PMRI karena menurut Heruman 2007: 1 siswa sekolah dasar SD merupakan siswa yang berada pada
rentang usia 7-11 tahun. Menurut Piaget siswa pada rentang usia tersebut berada pada tahap operasional konkret oleh karena itu dalam proses pembelajaran dapat diterapkan
pendekatan yang sesuai salah satunya adalah pendekatan PMRI karena pendekatan ini memandang bahwa Matematika harus dihubungkan dengan realitas atau sesuatu yang
nyata dan dekat dengan siswa. Selain itu PMRI memiliki lima karakteristik yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
dikemukakan oleh Treffers dalam Wijaya, 2012: 21 yaitu: penggunaan konteks, penggunaan model, kontruksi siswa, interaktivitas, keterkaitan. Kelima karakteristik
tersebut dapat membantu siswa dalam menerima materi karena sesuai dengan tahap perkembangan.
Pertanyaan penelitian yang kedua adalah mengenai prosedur pengembangan produk. Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas IV
SD dengan pendekatan PMRI dikembangkan menggunakan desain pengembangan menurut Sugiyono 2015. Peneliti menggunakan tujuh langkah prosedur
pengembangan dari sepuluh langkah yang dikemukakan oleh Sugiyono 2015 yaitu: 1 potensi dan masalah, 2 pengumpulan data, 3 desain produk, 4 validasi desain,
5 revisi desain, 6 ujicoba produk, dan 7 revisi Produk. Penelitian ini menggunakan prosedur potensi dan masalah untuk menggali
masalah yang ada di dalam kelas dan menemukan potensi yang digunakan untuk menanggulangi masalah tersebut. Dalam menemukan potensi dan masalah peneliti
melakukan analisi kebutuhan. Analisis dilaksanakan melalui kegiatan wawancara pada guru dan siswa kelas IV di empat SD yang berada pada wilayah Sleman Timur.
Kegiatan wawancara tersebut dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2016 dan mendapatkan hasil bahwa narasumber membutuhkan buku pengangan khusus untuk guru dan siswa
mengenai materi keliling dan luas yang dirasa sulit oleh siswa. Pengumpulan data merupakan tahap mengumpulkan data berupa informasi yang
telah diperoleh melalui kegiatan analisis kebutuhan dan dijadikan sebagai acuan dalam penyusunan produk dalam rangka mengatasi masalah. Setelah semua data terkumpul
langkah selanjutnya adalah mendesain produk dengan menerapkan pendekatan PMRI pada kegiatan pembelajaran. Produk yang telah didesain kemudian divalidasi. Validasi
desain merupakan kegiatan untuk menilai kelayakan produk. Produk yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
dikembangkan divalidasi oleh 2 validator ahli yaitu satu dosen PGSD Sanata Dharma dan validator yang kedua adalah guru SD pakar Matematika PMRI. Revisi desain
merupakan kegiatan memperbaiki produk berdasarkan penilaian dari validator berupa kritik dan saran. Uji coba produk dilaksanakan di SD Negeri Deresan dengan 5 siswa
sebagai subjek penelitian. Uji coba bertujuan untuk melihat sejauh mana kualitas dari produk yang telah dikembangkan ketika diuji cobakan serta untuk melihat dampak yang
diperoleh dari produk pada proses pembelajaran. Revisi produk merupakan tahap setelah uji coba produk, revisi dilakukan dengan melihat kekurangan pada produk saat
di ujicobakan. Pengembangan produk berupa buku guru dan buku siswa dengan pendekatan
PMRI dilengkapi dengan 5 karakteristik dalam PMRI yang meliputi penggunaan konteks, penggunaan model, kontruksi siswa, interaktivitas, keterkaitan. Buku guru dan
buku siswa yang dikembangkan berisi materi keliling dan luas. Kerangka buku tersebut berisi sampul buku, kata pengantar, petunjuk penggunaan buku, daftar isi, langkah-
langkah kegiatan pembelajaran, soal-soal latihan, daftar pustaka, dan riwayat penulis. Secara keseluruhan isi dalam buku guru dan buku siswa hampir sama, hanya saja dalam
buku guru terdapat petunjuk langkah kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran. Selain itu dalam buku guru juga dilengkapi dengan daftar
alat dan bahan yang harus disiapkan oleh guru. Pertanyaan penelitian yang ketiga adalah mengenai kualitas buku guru dan buku
siswa yang dikembangkan. Kualitas buku guru dan buku siswa dapat diketahui setelah melalui tahap yang prosedur pengembangan yang keempat yaitu validasi produk. Uji
validasi produk dilakukan oleh 2 pakar ahli yaitu satu dosen PGSD Sanata Dharma dan guru SD pakar matematika PMRI. Validasi produk dilakukan dengan memberikan
produk awal beserta kuesioner penilaian. Validasi buku guru dan buku siswa ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
bertujuan untuk mengetahui kualitas dan kelayakan buku. Kuesioner yang digunakan untuk memberikan penilaian terhadap produk adalah kuesioner dengan rentang skala 1-
5. Hasil validasi buku guru menurut ahli I total skor penilaianya adalah 105 poin,
rata-rata nilai yang diperoleh adalah 4,38 dengan kategori penilaian “Sangat Baik”.
Sedangkan hasil validasi buku guru menurut ahli II total skor penilaianya adalah 98 poin, rata-rata nilai yang diperoleh adalah 4,08 dengan kategori
penilaian “Baik”. Perolehan hasil nilai rata-rata keseluruhan dari ahli I dan ahli II untuk buku guru adalah
4,23 dan termasuk dalam kategori “Sangat Baik”.
Hasil validasi buku siswa menurut ahli I total skor penilaianya adalah 101 poin, rata-rata nilai yang diperoleh adalah 4,39
dengan kategori penilaian “Sangat Baik”. Sedangkan hasil validasi buku siswa menurut ahli II total skor penilaianya adalah 93
poin, rata-rata nilai yang diperoleh adalah 4 ,04 dengan kategori penilaian “Baik”.
Perolehan hasil nilai rata-rata keseluruhan dari ahli I dan ahli II untuk buku siswa adalah 4,22 dan termasuk dalam kategori
“Sangat Baik”. Selain melakukan uji validasi kepada ahli, peneliti juga melakukan uji keterbacaan produk kepada anak seusia sasaran
buku. Dalam uji keterbacaan ini dilakukan untuk mengetahui seberapa mudah siswa dapat memahami bahasa yang digunakan pada kalimat-kalimat di dalam buku. Dalam
melihat kualitas buku peneliti tidak hanya melakukan validasi dan uji keterbacaan saja, namun selama proses ujicoba berlangsung peneliti melakukan pengamatan terhadap
proses pembelajaran yang dilakukan siswa baik di dalam maupun di luar kelas. Bardasarkan hasil pengamatan yang diperoleh buku yang digunakan tidak hanya
berkualitas sangat baik dengan melihat skor perolehan hasil validasi saja namun buku juga mampu membuat siswa antusias dalam melaksanakan proses pembelajaran karena
di dalam buku terdapat banyak aktivitas-aktivitas yang melibatkan siswa untuk aktif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Hal ini sejalan dengan salah satu tujuan buku ajar menurut Nasution siswa dalam Prastowo, 2014: 244 yaitu: buku ajar menyediakan materi pembelajaran yang menarik
bagi Pertanyaan penelitian keempat adalah mengenai dampak dari produk yang
dikembangkan terhadap prestasi siswa. Dampak produk ini dapat dilihat setelah uji coba produk dilakukan. Uji coba produk dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Deresan,
uji coba dilakukan selama dua kali pertemuan yaitu pada tanggal 15 November 2016 dan 16 November 2017. Uji coba dilaksanakan pada saat jam pembelajaran sekolah
dengan jumlah siswa sebanyak 30 siswa. Namun dari keseluruhan siswa tersebut peneliti hanya mengambil 5 siswa untuk dijadikan sampel yang diambil datanya untuk
mengetahui dampak produk. Untuk mengetahui ada tidaknya dampak penggunaan produk berupa buku guru dan buku siswa terhadap prestasi siswa, Peneliti memberikan
soal pre test post test pada 5 siswa kelas IV SD Negeri Deresan. Sebelum peneliti melaksanakan uji coba peneliti mempersiapkan soal pre test terlebih dahulu. Soal pre
test diperoleh dari uji empirik yang dilaksanakan di kelas V. Peneliti mengajukan 40
soal pada saat uji empirik di kelas V. Selanjutnya peneliti mengolah data dari uji empirik tersebut dengan melakukan validitas dan reliabilitas dari 40 soal tersebut.
Validitas dan reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan soal-soal yang valid dan layak digunakan untuk pembuatan soal pre test. Dari 40 soal yang ada, peneliti mengambil 30
soal yang valid untuk dijadikan soal pre test dan post test. Setelah siswa mengerjakan soal pre test, melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan buku guru dan buku
siswa, dan telah mengerjakan post test maka dapat dilihat bahwa produk yang dikembangkan oleh peneliti tidak hanya memiliki kualitas sangat baik namun produk
yang dikembangkan juga dapat memberikan dampak pada prestasi siswa. Pada hasil uji coba ditemukan bahwa siswa mampu menerima materi dengan baik. Hal ini dapat
80
dibuktikan dengan melihat hasil perolehan nilai pada siswa dari sebelum mendapatkan pembelajaran menggunakan buku guru dan buku siswa yang dikembangkan oleh
peneliti dengan nilai siswa sesudah mendapatkan pembelajaran menggunakan buku guru dan buku siswa. Nilai yang diperoleh siswa mengalami peningkatan. Adapun
presentase peningkatan dari dilai pre test dan post test pada siswa 1 sebesar 93 , siswa 2 sebesar 26 , siswa 3 sebesar 30 , siswa 4 sebesar 89 , dan siswa 5 sebesar 55 .
BAB 5 PENUTUP
Bab 5 membahas tentang penutup yang berisi kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran.
5.1 Kesimpulan
Penelitian pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas IV SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia PMRI ini
menghasilkan suatu hasil yang menunjukkan berhasil atau tidaknya pelaksanaan peneitian. Hasil dalam peneliian ini dirangkum menjadi kesimpulan. Berdasarkan hasil
penelitian serta hasil pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut:
5.1.1 Dalam mengetahui situasi pembelajaran Matematika di kelas, diawali dengan
melaksanakan analisis kebutuhan pada kelas IV di empat SD yang berada di wilayah Sleman Timur. Hasil analisis kebutuhan menunjukkan bahwa siswa
mengalami kesulitan materi keliling dan luas dan dalam pembelajaran Matematika di kelas membutuhkan buku yang sesuai dengan tahap perkembangan dan
karakteristik siswa kelas IV SD. Berdasarkan permasalahan yang diperoleh dari analisis kebutuhan, peneliti mengembangkan produk berupa buku guru dan buku
siswa dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia PMRI pada. Pendekatan ini dipilih karena disesuaikan dengan tahap perkembangan siswa
kelas IV SD. Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas IV SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
PMRI yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan langkah pengembangan Sugiyono.