13
Artinya, pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dilakukan dalam rangka memfasilitasi belajar. Menurut Driscoll dalam Yaumi, 2013: 57
mengungkapkan bahwa pembelajaran dipahami sebagai upaya yang disengaja untuk mengelola kejadian atau peristiwa belajar dalam memfasilitasi peserta didik
dalam mencapai tujuan yang dipelajari. Pembelajaran merupakan usaha yang dilakukan secara sengaja, terarah dan terencana sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan sebelum proses dilaksanakan, pelaksanaanya dilakukan secara terkendali dengan maksud agar terjadi proses belajar pada diri seseorang Siregar,
2011: 13. Sedangkan pembelajaran menurut Winkel dalam Siregar, 2011: 12 adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar
siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang berperan terhadap rangakaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu usaha yang dilakukan secara sengaja dan terstruktur
dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu, serta pelaksanaannya secara terkendali guna memfasilitasi peserta didik atau siswa dalam melaksakan kegiatan
belajar.
2.1.3 Pembelajaran Matematika
2.1.3.1 Pengertian Pembelajaran Matematika
Pembelajaran Matematika merupakan suatu proses belajar mengajar yang mengandung dua jenis kegiatan yang tidak terpisahkan. Pembelajaran Matematika
merupakan komunikasi dua arah antara guru dan siswa, mengajar dilakukan oleh guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau siswa.
14
Pembelajaran Matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir siswa yang dapat
meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkontruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasa yang
baik terhadap materi Matematika Susanto, 2013: 186. Tujuan pembelajaran Matematika di sekolah dasar adalah menumbuhkan dan mengembangkan
kemampuan mengukur dan berhitung dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan penjelasan di atas disimpulkan bahwa pembelajaran
Matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam rangka mengembangkan kemampuan mengukur dan menghitung
dalam menkontruksi pengetahuan baru terhadap materi Matematika yang berkaitan dengan permasalahan sehari-hari.
2.1.3.2 Pembelajaran Matematika di SD
Menurut Depdiknas dalam Susanto, 2013: 189, kompetensi umum pembelajaran Matematika di sekolah dasar adalah sebagai berikut:
1. Melakukan operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian beserta operasi campurannya, termasuk yang melibatkan pecahan.
2. Menentukan sifat dan unsur berbagai bangun datar dan bangun ruang sederhana, termasuk penggunaan sudut, keliling, luas, dan volume.
3. Menentukan sifat simetri, kesebangunan, dan sistem koordinat. 4. Menggunakan pengukuran, satuan, kesetaraan antar satuan, dan penaksiran
pengukuran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
5. Menentukan dan menafsirkan data sederhana, seperti; ukuran tertinggi, teredah, rata-rata, modus, mengumpulkan dan menyajikan.
6. Memecahkan masalah, melakukan penalaran, dan mengomunikasikan gagasan secara Matematika.
Secara khusus, tujuan dari pembelajaran Matematika di sekolah dasar yang disajikan oleh Depdiknas dalam Susanto, 2013: 189 adalah sebagai berikut:
1. Memahami konsep Matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep, dan mengaplikasikan konsep atau algoritme.
2. Menggunakan penalaran pada pola sifat, melakukan manipulasi Matematika dalam generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan Matematika. 3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model Matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk menjelaskan suatu masalah.
5. Memiliki sikap menghargai penggunaan Matematika dalam kehidupan sehari- hari.
2.1.3.3 Keliling Bangun Datar