Uji Heteroskedastisitas Persamaan Substruktur Pertama Hasil Pengujian Hipotesis Tabel 11

persoalan multikolinieritas Santoso: 2002. Pengujian multikolinieritas dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut ini: Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinieritas Persamaan Substruktur Pertama Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant Kepemimpinan .605 1.652 motivasi kerja .605 1.652 a. Dependent Variable: kepuasan kerja Sumber: Hasil Penelitian, 2014 Data diolah Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor VIF yang menunjukkan bahwa tidak ada variabel bebas yang memiliki nilai VIF lebih besar dari 5. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolineritas antar variabel bebas dalam model penelitian tersebut.

3. Uji Heteroskedastisitas Persamaan Substruktur Pertama

Heteroskedastisitas terjadi karena adanya perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi. Dalam pengujian ini menggunakan diagram pancar residual. Cara pengambilan keputusan yaitu: a. Jika diagram pancar membentuk pola-pola tertentu yang teratur, maka regresi mengalami gangguan heteroskedastisitas. b. Jika diagram pancar tidak membentuk pola atau acak, maka regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara Pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan alat bantu SPSS dengan mengamati pola yang terdapat pada scatterplot yang hasilnya dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut: Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas Persamaan Substruktur Pertama Universitas Sumatera Utara 4. Hasil Pengujian Hipotesis Tabel 4.11 Hasil Pengujian Hipotesis Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 18.248 4.277 4.266 .000 kepemimpinan .259 .128 .204 2.018 .049 motivasi kerja .696 .102 .692 6.845 .000 a. Dependent Variable: kepuasan kerja Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data diolah Y = 0.204 X 1 + 0.692 X 2

a. Pengujian Secara Serempak Uji F

Pengujian ini dilakukan dengan menetapkan hipotesis sebagai berikut: H : b 1 , b 2 = 0, tidak ada hubungan antara variabel kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap variabel kepuasan kerja H a : b 1 , b 2 ≠ 0, ada hubungan antara variabel kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap variabel kepuasan kerja Hasil pengujian dapat dilihat dari angka-angka perhitungan pada Tabel 4.12 berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.12 Nilai Pengujian Secara Serempak Uji F ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 1049.371 2 524.686 56.417 .000 a Residual 455.706 49 9.300 Total 1505.077 51 a. Predictors: Constant, motivasi kerja, kepemimpinan b. Dependent Variable: kepuasan kerja Sumber: Hasil Penelitian, 2014 Data diolah Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa nilai F hitung sebesar 56.417 dan nilai signifikansi 0,000. Oleh karena itu Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa variabel kepemimpinan dan motivasi kerja berpengaruh secara serempak terhadap variabel kepuasan kerja.

b. Koefisien Determinasi R

2 Untuk melihat besarnya pengaruh variabel kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap variabel kepuasan kerja dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut: Tabel 4.13 Nilai Koefisien Determinasi R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .835 a .697 .685 3.050 a. Predictors: Constant, motivasi kerja, kepemimpinan b. Dependent Variable: kepuasan kerja Sumber: Hasil Penelitian, 2014 Data diolah Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat besarnya angka R Square R 2 sebesar 0.697. Koefisien Determinasi sebesar 69.7 berarti bahwa pengaruh variabel kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap variabel kepuasan kerja adalah sebesar 69.7, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.

c. Pengujian Secara Parsial Uji t Tabel 4.14

Nilai Pengujian Secara Parsial Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. 95.0 Confidence Interval for B B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound Constant 18.248 4.277 4.266 .000 9.652 26.843 kepemimpinan .259 .128 .204 2.018 .049 .001 .516 motivasi kerja .696 .102 .692 6.845 .000 .491 .900 a. Dependent Variable: kepuasan kerja Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data diolah

1. Kepemimpinan