2. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas digunakan untuk mengetahui adanya hubungan linier antara variabel independen dalam model jalur. Syarat yang harus dipenuhi dalam
model tidak terdapat multikolinieritas. Pengujian multikolinieritas dalam peneletian tersebut dilakukan dengan melihat nilai variance inflation factor VIF.
Apabila nilai VIF lebih besar dari 5 maka variabel indevenden mempunyai persoalan multikolinieritas Santoso: 2002. Pengujian multikolinieritas dapat
dilihat pada Tabel 4.16 berikut ini:
Tabel 4.16 Hasil Uji Multikolinieritas Persamaan Substruktur Kedua
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant
Kepemimpinan .559
1.790 motivasi kerja
.309 3.232
kepuasan kerja .303
3.303 a. Dependent Variable: kinerja pegawai
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 Data diolah
Berdasarkan Tabel 4.16 dapat dilihat hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor VIF yang menunjukkan bahwa tidak ada variabel bebas yang
memiliki nilai VIF lebih besar dari 5. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolineritas antar variabel bebas dalam model penelitian tersebut
Universitas Sumatera Utara
3. Uji Heteroskedastisitas Persamaan Substruktur Kedua.
Heteroskedastisitas terjadi karena adanya perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi. Dalam pengujian ini menggunakan
diagram pancar residual. Cara pengambilan keputusan yaitu: a.
Jika diagram pancar membentuk pola-pola tertentu yang teratur, maka regresi mengalami gangguan heteroskedastisitas.
b. Jika diagram pancar tidak membentuk pola atau acak, maka regresi tidak
mengalami gangguan heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan alat bantu
SPSS dengan mengamati pola yang terdapat pada scatterplot yang hasilnya dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas Persamaan Substruktur Kedua
4. Hasil Pengujian Hipotesis Tabel 4.17
Hasil Pengujian Hipotesis
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 12.476
3.310 3.769
.000 Kepemimpinan
.264 .088
.238 2.992
.004 motivasi kerja
.027 .094
.030 .283
.779 kepuasan kerja
.625 .094
.715 6.620
.000 a. Dependent Variable: kinerja karyawan
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 Data diolah
Universitas Sumatera Utara
Y = 0.238 X
1
+ 0.030 X
2
+ 0.715 X
3
a. Pengujian Secara Serempak Uji F
Pengujian ini dilakukan dengan menetapkan hipotesis sebagai berikut: H
: b
1
, b
2
= 0, tidak ada hubungan antara variabel kepemimpinan, motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap variabel kinerja karyawan.
H
a
: b
1
, b
2
≠ 0, ada hubungan antara variabel kepemimpinan, motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap variabel kinerja karyawan.
Hasil pengujian dapat dilihat dari angka-angka perhitungan pada Tabel 4.18 berikut ini:
Tabel 4.18 Hasil Pengujian Secara Serempak Uji F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
954.806 3
318.269 78.365
.000
a
Residual 194.944
48 4.061
Total 1149.750
51 a. Predictors: Constant, kepuasan kerja, kepemimpinan, motivasi kerja
b. Dependent Variable: kinerja karyawan
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 Data diolah
Berdasarkan Tabel 4.18 dapat dilihat bahwa nilai F
hitung
sebesar 78.365 dan nilai signifikansi 0,000. Oleh karena itu Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti
bahwa variabel kepemimpinan, motivasi kerja dan kepuasan kerja berpengaruh secara serempak terhadap variabel kinerja karyawan.
Universitas Sumatera Utara
b. Koefisien Determinasi R-Square
Untuk melihat besarnya pengaruh variabel kepemimpinan, motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap variabel kinerja karyawan dapat dilihat pada Tabel
4.19 berikut:
Tabel 4.19 Nilai Koefisien Determinasi R
2
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .911
a
.830 .820
2.015 a. Predictors: Constant, kepuasan kerja, kepemimpinan, motivasi kerja
b. Dependent Variable: kinerja karyawan
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 Data diolah
Berdasarkan Tabel 4.19 dapat dilihat besarnya angka R Square R
2
sebesar 0.830. Koefisien Determinasi sebesar 83 berarti bahwa pengaruh variabel kepemimpinan, motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap variabel
kinerja karyawan adalah sebesar 83, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.
Universitas Sumatera Utara
c. Pengujian Secara Parsial Uji t Tabel 4.20
Hasil Pengujian Secara Parsial Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. 95.0 Confidence
Interval for B
B Std. Error
Beta Lower
Bound Upper
Bound 1
Constant 12.476
3.310 3.769
.000 5.820
19.131 kepemimpinan
.264 .088
.238 2.992
.004 .086
.441 motivasi kerja
.027 .094
.030 .283
.779 -.162
.215 kepuasan kerja
.625 .094
.715 6.620
.000 .435
.815 a. Dependent Variable: kinerja karyawan
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 Data diolah
1. Kepemimpinan