Berdasarkan Tabel 3.6 dapat dilihat bahwa pengujian reliabilitas instrumen variabel penelitian menunjukkan nilai Cronbach”s Alpha lebih besar
dari 0,6 yang berarti bahwa instrumen variabel penelitian adalah reliabel.
3.9. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur yang terdiri atas pengaruh langsung dan tidak langsung. Untuk mendapatkan
nilai pengaruh langsung dan tidak langsung digunakan analisis jalur path analysis dengan variabel intervening. Variabel intervening merupakan variabel
antara atau mediating, yang berfungsi memediasi hubungan antara variabel tidak bebas dengan variabel bebas.
Dengan demikian model analisis jalur yang terdapat dalam kerangka konsep dapat ditulis persamaan strukturnya sebagai berikut:
1. Persamaan substruktur 1:
Y
1
= py1.1 X
1
+ py1.2 X
2
+e
1
Dimana: Y
1
= Kepuasan Kerja X
1
= Kepemimpinan X
2
= Motivasi Kerja py
1
.
1
= Koefisien Jalur X
1
py
1
.
2
= Koefisien Jalur X
2
e
1
= Variabel yang tidak terungkap error term
Universitas Sumatera Utara
2. Persamaan substruktur 2:
Y
2
= py2.1X
1
+ py2.2X
2
+ py2.3Y
1
+ e
2
Dimana: Y
2
= Kinerja
Y
1
= Kepuasan Kerja X
1
= Kepemimpinan X
2
= Motivasi Kerja py
2
.
1
= Koefisien Jalur X
1
py
2
.
2
= Koefisien Jalur X
2
py
2
.
3
= Koefisien Jalur Y
1
e
2
= Variabel yang tidak terungkap error term Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dan
motivasi terhadap kinerja melalui kepuasan kerja. Pengaruh tersebut diuji dengan tingkat kepercayaan confidence interval 95 atau alpa = 0,05.
a. Substuktur 1 1 Uji F Simultan
Pengujian hipotesis untuk uji serempak pada persamaan substruktur 1 adalah sebagai berikut:
Ho: b1, b2 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh signifikan secara bersama-sama antara kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kepuasan
kerja.
Universitas Sumatera Utara
H
1
: b1, b2 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kepuasan
kerja.
2 Uji Parsial Uji t
Pengujian hipotesis untuk uji parsial pada persamaan substruktur 1 adalah: Ho: b
1
= 0, artinya tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kepemimpinan terhadap kepuasan kerja.
H
1
: b
1
0, artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kepemimpinan kerja terhadap kepuasan kerja.
Ho: b
2
= 0, artinya tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi kerja terhadap kepuasan kerja.
H
1
: b
2
0, artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi kerja terhadap kepuasan kerja.
b. Substruktur 2 1 Uji Serempak Uji F
Pengujian hipotesis untuk uji serempak pada persamaan substruktur 2 adalah sebagai berikut:
Ho: b
1
, b
2
, b
3
= 0, artinya tidak terdapat pengaruh signifikan secara bersama- sama antara kepemimpinan, motivasi kerja dan kepuasan
kerja terhadap kinerja.
Universitas Sumatera Utara
Ha: b
1
, b
2
, b
3
0, artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara bersama-sama antara kepemimpinan, motivasi kerja dan
kepuasan kerja terhadap kinerja.
2 Uji Parsial Uji t
Pengujian hipotesis untuk uji Parsial pada persamaan substruktur 2 adalah sebagai berikut:
Ho: b
1
= 0, artinya tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kepemimpinan terhadap kinerja.
Ha: b
1
0, artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kepemimpinan terhadap kinerja.
Ho: b
1
= 0, artinya tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi kerja terhadap kinerja.
Ha: b
1
0, artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi kerja terhadap kinerja.
Ho: b
1
= 0, artinya tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kepuasan terhadap kinerja.
Ha: b
1
0, artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kepuasan terhadap kinerja.
3 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang ditetapkan telah dapat dilakukan analisis dan melihat
apakah model prediksi yang dirancang telah dapat dimasukkan ke dalam
Universitas Sumatera Utara
serangkaian data, maka perlu dilakukan pengujian data. Untuk mendapatkan model regresi yang baik harus terbebas dari penyimpangan data yang terdiri dari
multikolonieritas, heteroskedastisitas, dan normalitas. Cara yang digunakan untuk menguji penyimpangan asumsi klasik adalah sebagai berikut Ghozali, 2006:42
4 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas adalah dengan melihat
histrogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi
data normal atau mendekati normal. Artinya kriteria berdistribusi normal apabila tampilan grafiknya menunjukkan pola penyebaran disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal. Ghozali, 2006:42. Selanjutnya, pengujian normalitas dilakukan dengan melihat grafik normal plot.
Kriteria pengujiannya, adalah sebagai berikut: a Jika angka signifikan 0,05 maka data mempunyai distribusi normal.
b Jika angka signifikansi 0,05 maka data tidak mempunyai distribusi normal.
5 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang kuat korelasi yang kuat diantara variabel bebas. Variabel-
Universitas Sumatera Utara
variabel bebas yang mempunyai hubungan tidak mungkin dianalisis secara terpisah pengaruhnya terhadap variabel terikat.
Pengaruhnya terhadap nilai taksiran : a Nilai-nilai koefisien tidak mencerminkan nilai yang benar.
b Karena galat bakunya besar maka kesimpulan tidak dapat diambil melalui uji parsial.
c Uji parsial tidak dapat dipakai untuk menguji keseluruhan hasil taksiran. d Tanda yang dihadapkan pada hasil taksiran koefisien akan
bertentangan dengan teori. Adanya multikolinearitas ditandai dengan:
a Standard eror tidak terhingga; b Tidak ada satupun t-statistik yang signifikan;
c Terjadi perubahan tanda atau tidak sesuai dengan teori; d R
2
sangat tinggi. Salah satu cara untuk mendeteksi gejala multikolinearitas adalah dengan
melihat VIF Variance Inflation Factor, bila nilai VIF 10 maka dianggap tidak ada pelanggaran multikolinearitas, namun bila sebaliknya VIF 10 maka
dianggap ada pelanggaran multikolinearitas. Untuk mengetahui seberapa kuat atau seberapa parah kolinearitas korelasi antar sesama variabel bebas maka dapat
dilihat dari matriks korelasi. Bila nilai matriks 0,95, maka kolinearitasnya
Universitas Sumatera Utara
adalah serius tidak dapat ditolerir. Namun bila sebaliknya nilai matriks 0,95, maka kolinearitas dari sesama variabel bebas masih dapat ditolerir.
6 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas.
Menurut Ghozali 2006:42 Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Dasar analisis: a Jika ada pola tertentu, serta titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang
teratur bergelombang, melebar kemudian, menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
b Jika tidak ada pula yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum 4.1.1. Sejarah Singkat AMIK MBP
Akademi Manajemen Informatika Komputer Medan Business Polytechnic AMIK MBP Medan didirikan berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jendral
Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan No.149DO1999 tanggal 06 Agustus 1999 tentang pembukaan program Diploma 3 program studi
Manajemen Informatika dan Teknik Informatika. Pada Tahun Akademik 20042005 Departemen Pendidikan Nasional
DEPDIKNAS melalui Dirjend Dikti telah memberikan kepercayaan kepada Program Studi Manajemen Informatika AMIK MBP Medan untuk mengelola
dana Program Hibah Kompetisi A1 PHK A1 sebesar Rp. 500.000.000,- lima ratus juta rupiah. Tahun 2006 DEPDIKNAS melalui Dirjend Dikti kembali
memberikan kepercayaan kepada AMIK MBP untuk mengelola dana PHK Peningkatan Mutu Pembelajaran PMP sebesar Rp. 390.000.000,- tiga ratus
sembilan puluh juta rupiah. Pada tahun 2006 AMIK MBP Medan telah membentuk sebuah unit untuk
melakukan Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi SPMPT yang berfungsi untuk mengawasi kinerja dari setiap sistem dalam pelaksanaan kegiatan mutu
Universitas Sumatera Utara
akademik. Unit ini telah mengikuti pelatihan monitoring dan evaluasi internal perguruan Tinggi Swasta se Indonesia yang diselenggarakan oleh Dirjend Dikti
pada tanggal 27 April 2006 di Jakarta. Berkembangnya ilmu komputer dengan konsentrasi pada bidang-bidang
tertentu, maka berdasarkan SK Direktur No:01SPR.01I2006 tanggal 05 Januari 2006, AMIK MBP telah mengubah status Program Studi menjadi Jurusan. Jurusan
Manajemen Informatika memiliki Program Studi Manajmen Informatik, dan Jurusan Teknik Informatika memiliki Program Studi Teknik Informatika.
Tahun 2007 DEPDIKNAS melalui Dirjend Dikti kembali memberikan kepercayaan yang ke III kepada AMIK MBP Medan untuk mengelola dana PHK
Teknologi Informasi dan Komunikasi K3 TIK K3 sebesar Rp. 500.000.000,- lima ratus juta rupiah. Pendanaan TIK K3 dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran jarak jauh distance learning, khususnya berbasis TIK E-learning dengan memanfaatkan fasilitas video-conference atau video-streaming.
Sejak tanggal 30 Juli 2012 AMIK MBP Medan telah melaksanakan kegiatan pelayanan dengan Standard Operational Prosedure SOP yang mengacu
kepada ISO 9001:2008. Selanjutnya pada tanggal 10 Desember 2012 AMIK MBP Medan memperoleh sertifikat ISO 9001:2008 tentang manajemen mutu dari
Verification Newzealand VNZ.
Universitas Sumatera Utara
Pada tanggal 31 Mei 2013 telah dilakukan revisi kurikulum yang mengacu kepada kebutuhan pasar, sekaligus penetapan konsentrasi pada masing-masing
program studi. Program Studi Teknik Informatika memiliki konsentrasi Multimedia, Web dan Jaringan sedangkan Program Studi Manajemen Informatika
memiliki konsentrasi Manajemen Sistem Informasi Binis dan Komputerisasi Akuntansi.
4.1.2. Rencana Pengembangan Jangka Panjang
AMIK MBP Medan adalah perguruan tinggi penyelenggara pendidikan vokasi yang bertujuan mendidik tenaga ahli, terampil diberbagai lapangan kerja
sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan. Selain itu AMIK MBP Medan akan menjadi lembaga pendidikan terbaik pada bidang informatika untuk regional
Sumatera Utara serta memegang peranan penting dalam menghasilkan lulusan yang professional di bidangnya, berwawasan luas, inovatif dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi IPTEK. Untuk mencapai harapan-harapan yang lebih baik seperti diuraikan di atas,
AMIK MBP Medan sebagai institusi pendidikan telah menyusun rencana strategis yang tertuang dalam visi, misi dan tujuan seperti di bawah ini:
1. Visi Menjadi Lembaga Pendidikan terbaik di bidang Informatika untuk Wilayah
Sumatera Utara pada tahun 2018.
Universitas Sumatera Utara
2. Misi a. Menyelenggarakan pendidikan vokasi bidang Informatika berbasis teknologi
pembelajaran modern melalui sistematika pengajaran yang dapat mendorong pengembangan potensi mahasiswa secara optimal.
b. Melakukan penelitian dasar dan terapan bidang informatika untuk menunjang rencana pengembangan materi pendidikan dan pengabdian
kepada masyarakat. c. Membina hubungan kerjasama dengan pelaku usaha dalam upaya
pembaharuan kurikulum guna meningkatkan keahlian dan ketrampilan lulusan yang dapat didarmabaktikan kepada masyarakat.
d. Mengupayakan kemandirian dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui pengembangan kelembagaan dan manajemen modern yang
berorientasi pada mutu dan kemampuan bersaing. 3. Tujuan
a. Menghasilkan lulusan yang berkualitas yang mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang informatika, serta dapat bersaing
tingkat Nasional maupun Internasional berdasarkan norma agama. b. Mewujudkan kurikulum yang searah dengan perkembangan kebutuhan
pasar, guna memberdayakan lulusan yang mampu memecahkan masalahnya secara mandiri dan berkelanjutan di masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
c. Mewujudkan kemandirian pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang adaptif, kreatif dan proaktif terhadap tuntutan perkembangan kebutuhan
pasar yang tepat guna. Untuk mendukung pencapaian di atas, pengelola AMIK MBP Medan
menyadari kalau biaya yang dibutuhkan sangat besar, sehingga diupayakan memperoleh dana dalam bentuk kerja sama maupun hibah melalui kompetisi yang
diselenggarakan oleh pemerintah.
4.1.3. Struktur Organisasi AMIK MBP Medan
AMIK MBP Medan memiliki struktur organisasi fungsional yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dapat dilihat pada lampiran. Berikut ini uraian
secara ringkas tentang fungsi-fungsi yang ada dalam struktur organisasi AMIK MBP Medan dimana tugas dan wewenangnya antara lain:
1. Direktur
Menyusun rencana, mengkoordinasikan, mengarahkan dan mengevaluasi, melaksanakan kegiatan bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada
masyarakat, membina tenaga kependidikan, Mahasiswa, tenaga administrasi AMIK MBP Medan serta merumuskan kebijakan teknis bidang Akademik,
Administrasi dan Keuangan, Kemahasiswaan serta hubungan dengan industri berdasarkan peraturan yang berlaku.
Universitas Sumatera Utara
2. Pembantu Direktur I Bidang Akademik
Menyusun rencana, mengkoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat serta
merumuskan kebijaksanaan teknis bidang pendidikan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.
3. Pembantu Direktur II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan
Menyusun rencana, memberi tugas dan arahan, mengkoordinasikan dan mengevaluasi melaksanaan kerja di bidang Administrasi Umum dan Keuangan di
lingkungan AMIK MBP Medan serta merumuskan kebijakan teknis dan memonitor pelaksanaan kegiatan Administrasi Umum dan Keuangan berdasarkan
peraturan yang berlaku.
4. Pembantu Direktur III Bidang Kemahasiswaan
Menyusun rencana, memberi tugas dan arahan, mengkoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan di bidang pembinaan serta pelayanan kesejahteraan
mahasiswa serta merumuskan kebijaksanaan teknis di bidang Kemahasiswaan berdasarkan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.
5. Kepala Bagian Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Sistem Informasi BAAK
Menyusun rencana, mengarahkan dan mengkoordinasikan serta merumuskan kebijakan pelaksanaan kegiatan kepada urusan administrasi
akademik, Kemahasiswaan, perencanaan dan sistem informasi berdasarkan peraturan berlaku.
Universitas Sumatera Utara
6. Kepala Bagian Administrasi Umum dan Keuangan BAUK