45 memikirkan masa depan keluarga yang ditinggalkan mantan pasangan hidupnya.
Pria menduda memilih berkonsentrasi dan memperhatikan secara penuh perkembangan anak-anaknya sebab anak masih memerlukan bimbingan,
pengarahan, dan keteladanan hidup yang bijaksana dari orang tua. Faktor-faktor diatas menjelaskan bahwa pria yang telah bercerai atau
kematian istri memutuskan untuk tidak menikah kembali dan tetap menduda dilatarbelakangi oleh faktor pribadi, dan faktor pertimbangan anak.
4. Masalah - Masalah Yang Dihadapi Pria Menduda
Dalam diri pria akan muncul berbagai perubahan dalam hidupnya yang disebabkan karena tidak adanya isteri yang menjadi patner hidupnya. Goode
2004: 197 mengemukakan berbagai perubahan yang dialami pria setelah
perpisahan dengan istrinya seperti di bawah ini:
a. Penghentian kepuasan seksual.
b. Hilangnya persahabatan, kasih atau rasa aman.
c. Hilangnya model peran orang dewasa untuk diikuti anak-anak.
d. Penambahan dalam beban rumah tangga terutama dalam menangani anak-
anak. e.
Penambahan dalam persoalan ekonomi f.
Pembagian kembali tugas-tugas rumah tangga dan tanggung jawabnya. Berbagai perubahan yang dialami pria seperti diatas mencakup beberapa
aspek kehidupan yaitu aspek fisik, psikologis, sosial, dan ekonomi. Pendapat lain dikemukakan oleh Hurlock 1980: 311 bahwa masalah
umum yang dihadapi pria yang bercerai adalah masalah ekonomi, masalah praktis, masalah psikologis, masalah emosional, masalah sosial, masalah kesepian,
46 masalah pembagian tanggung jawab terhadap pemeliharaan anak, masalah seksual
dan masalah perubahan konsep diri. Secara rinci dijelaskan sebagai berikut: a.
Masalah ekonomi Setelah bercerai, seorang pria yang menduda mengalami kurangnya
pendapatan keluarga karena penghasilannya harus mendukung dua rumah tangga. Dalam hal ini, segala pembiayaan anak baik biaya pendidikan dan pemeliharaan
juga harus ditanggung oleh pria yang menduda. b.
Masalah praktis Walaupun sebelum perceraian pria sebagai suami biasa melakukan
beberapa pekerjaan rumah tangga tetapi setelah perceraian maka pria yang menduda harus mengerjakan sendiri seluruh pekerjaan rumah tangga yang
biasanya dilakukan oleh istri. c.
Masalah psikologis Dalam hal ini pria yang menduda cenderung tidak menentu dan
identitasnya kabur setelah terjadi perceraian. d.
Masalah emosional Hanya beberapa saja pria yang merasa bebas dan tidak memikirkan
masalah apapun setelah mereka cerai, banyak juga yang merasa terbebas dari ketegangan mental dan ketidakmenentuan perasaan yang disebabkan oleh
pernikahan yang tidak bahagia.
47 e.
Masalah sosial Seorang duda biasanya mempunyai kondisi yang lebih baik, biarpun dalam
beberapa hal pria menduda juga tersisih karena kehidupan sosial di Amerika memang berorientasi pada pasangan.
f. Masalah kesepian
Karena pria dan wanita sudah menjadi kebiasaan sejak masa kanak-kanak sampai dengan persahabatan yang mantap antar anggota keluarga kemudian
mempunyai keluarga sendiri dan bercerai, maka mereka merasa kesepian pada saat-saat dia merasa dirinya tercabut dari persahabatan yang mantap dan
kelompok orang-orang yang mempunyai keinginan dan nilai serupa. g.
Masalah pembagian tanggungjawab terhadap pemeliharaan anak Apabila karena perceraian sehingga tanggungjawab tentang perawatan
anak perlu dibagi dua, maka pria yang menduda dan anak akan menghadapi masalah dalam menyesuaikan diri dengan kehidupan baru. Biasanya setelah hanya
ada satu orangtua, maka pria yang menduda sering menghadapi masalah yang berhubungan dengan anak yang tidak patuh pada aturan rumah dan
tanggungjawab. h.
Masalah seksual Setelah bercerai, pria yang menduda terhenti dalam melakukan hubungan
seksual secara rutin, kecuali dia segera menikah lagi atau melakukan hidup serumah tanpa nikah. Hubungan seksual terkadang menjadi kebutuhan pokok bagi
laki-laki. Selain untuk kepuasan secara biologis, melakukan hubungan seksual, seorang laki-laki ingin membuktikan kejantanan, kemampuan, dan kekuatannya.
48 Oleh karena itu, mereka perlu menyalurkan keinginan tersebut dengan melakukan
hubungan seks yang normal Fatchiah Kertamuda, 2009: 109. i.
Masalah perubahan konsep diri Pria yang bercerai merasa bersalah karena membiarkan perkawinannya
membentur batu karang sehingga timbul rasa saling membenci. Perasaan yang tidak menyenangkan dapat dihindari dan akan selalu mewarnai konsep diri
mereka yang dapat mengakibatkan perubahan pribadi. Dari berbagai pandangan diatas dapat disimpulkan bahwa masalah-
masalah yang dihadapi pria menduda ketika berpisah dengan istrinya yakni masalah pada aspek pribadi seperti masalah seksual, psikologis, ekonomi, peran
dalam keluarga dan aspek sosial.
E. Penyesuaian Diri Terhadap Hilangnya Pasangan Pada Pria Menduda
Masalah utama yang dihadapi pria yang menduda setelah perceraian adalah masalah penyesuaian kembali terhadap peranan dalam keluarga serta
hubungan dengan lingkungan sosial Ihromi, 2004: 156. Hilangnya pasangan apakah karena kematian atau perceraian menimbulkan banyak masalah pada
penyesuaian diri pada pria yang menduda. Pria yang menduda harus menyesuaikan diri dengan kehidupan setelah tidak adanya istri sebagai
pendamping hidup.
Hurlock 1980: 310 mengemukakan hasil studi tentang akibat perceraian terhadap anggota keluarga menunjukkan bahwa akibat perceraian yang dirasakan
sangatlah besar, terutama selama tahun pertama setelah perceraian kemudian