Penyesuaian Secara Negatif Pola-Pola Penyesuaian Diri

32

b. Penyesuaian Secara Negatif

Menurut Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan 2006: 212 penyesuaian secara negatif merupakan proses pemenuhan kebutuhan atau upaya pemecahan masalah dengan cara-cara tidak wajar atau bertentangan dengan norma yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. Sedangkan bentuk reaksi dalam penyesuaian negatif sebagai berikut: 1 Reaksi bertahan defense reaction Individu berusaha untuk mempertahankan dirinya, seolah-olah tidak menghadapi kegagalan. Indidvidu selalu berusaha untuk menunjukkan bahwa dirinya tidak mengalami kegagalan. Bentuk reaksi ini antara lain: a Rasionalisasi, yaitu bertahan dengan mencari alasan-alasan dalam untuk membenarkan tindakan-tindakannya. Dalam hal ini, individu mereka-reka alasan untuk menutupi suasana emosional yang tidak nyaman, tidak dapat diterima, atau merusak keutuhan pribadi atau status. b Represi, yaitu berusaha untuk menekan pengalamannya yang dirasakan kurang enak ke alam tidak sadar, individu berusaha melupakan pengalamannya yang kurang menyenangkan. c Proyeksi, yaitu melemparkan sebab kegagalan dirinya kepada pihak lain untuk mencari alasan yang dapat diterima. d “Sour grapes”anggur kecut, yaitu dengan memutarbalikkan kenyataan. Sikap “sour grapes” ini merupakan indikasi ketidakmampuan, dan kelemahan pribadi karena mendistorsi kenyataan. 33 2 Reaksi menyerang aggressive reaction Agresi dapat diartikan sebagai sebuah bentuk respon untuk mereduksi ketegangan dan frustasi melalui media tingkah laku yang merusak, berkuasa, atau mendominasi. Reaksi-reaksi tampak dalam tingkah laku: selalu membenarkan diri sendiri, mau berkuasa dalam setiap situasi, mau memiliki segalanya, bersikap senang mengganggu orang lain, menggertak baik dengan ucapan maupun perbuatan, menunjukkan permusuhan secara terbuka, menunjukkan sikap menyerang dan merusak, keras kepala dalam perbuatannya, bersikap balas dendam, memperkosa hak orang lain, tindakan yang serampangan, dan marah secara sadis. 3 Reaksi melarikan diri escape reaction Dalam reaksi ini orang yang mempunyai penyesuaian diri yang salah akan melarikan diri dari situasi yang menimbulkan kegagalannya, reaksinya tampak dalam tingkah laku sebagai berikut: berfantasi, banyak tidur, minum-minuman keras, bunuh diri, menjadi pecandu ganja, narkotika, dan regresi yaitu kembali kepada tingkah laku yang semodel dengan tingkat perkembangan yang lebih awal. Dari beberapa pandangan diatas dapat disimpulkan bahwa individu yang memiliki pola penyesuaian diri yang baik cenderung melakukan pola reaksi yang positif yakni diantaranya penyesuaian dengan menghadapi masalah secara langsung, melakukan eksplorasi, mencari pengganti, menggali kemampuan pribadi, dengan belajar, dengan inhibisi atau dengan perencanaan yang tepat. Sedangkan individu yang memiliki penyesuaian diri buruk cenderung melakukan pola reaksi negatif yakni menggunakan mekanisme-mekanisme psikologis seperti 34 defense reaction rasionalisasi, represi, proyeksi, sour grapes, aggressive reaction, serta escape reaction.

5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri