71
D. Setting Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Depok. Penelitian dilaksanakan di lokasi tersebut dikarenakan setiap tahunnya tingkat perceraian mengalami
peningkatan dan didominasi oleh gugatan pihak isteri serta adanya kematian isteri sehingga tidak sedikit penduduk yang menduda. Setting penelitian ini dilakukan
di lingkungan rumah atau tempat tinggal subjek sehingga memudahkan proses wawancara dan observasi. Dengan demikian diharapkan peneliti dapat
mengumpulkan informasi dengan mudah dan lebih mendalam serta subyek dapat dengan leluasa menjawab pertanyaan yang diajukan peneliti.
E. Teknik Pengumpulan Data
Lofland Lexi J. Moleong, 2011: 157 menyatakan bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan. Dalam penelitian
ini, pengumpulan data dilakukan dengan metode: 1.
Wawancara Menurut Lexi J. Moleong 2011: 186 wawancara adalah percakapan
dengan maksud tertentu Percakapan tersebut dilakukan oleh pewawancara interviewer yang akan mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee
yang akan memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Secara garis besar Suharsimi Arikunto 2010: 270 membagi dua macam
pedoman wawancara yaitu: 1
Pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Pertanyaan biasanya tidak disusun
72 terlebih dahulu. Oleh karena itu kreativitas pewawancara sangat diperlukan.
Bahkan, hasil wawancara ditentukan oleh pewawancara. 2
Pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check-list. Pewawancara tinggal
membubuhkan tanda v check pada nomor yang sesuai. Pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara ini disusun sebelumnya dan didasarkan atas masalah dalam
rancangan penelitian. Sehubungan dengan paparan di atas, dalam penelitian ini pengumpulan
data menggunakan metode wawancara dengan pedoman wawancara tidak terstruktur sehingga diperoleh keterangan dan informasi dari subyek penelitian
tentang penyesuaian diri pada pria menduda. Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara yang berisi tentang garis besar pokok-pokok
yang ditanyakan dalam proses wawancara, yaitu meliputi: pokok-pokok pertanyaan pada penyesuaian diri pada pria menduda.
2. Pengamatan Observasi
Lexi J. Moleong 2011: 175 mengungkapkan bahwa metode pengamatan dilakukan karena ketika menggunakan metode pengamatan dapat mengoptimalkan
kemampuan peneliti dari segi perhatian dan kebiasaan. Menurut Guba dan Lincoln dalam Lexi J. Moleong, 2011: 174 pengamatan sangat perlu untuk
penelitian kualitatif karena: a.
Pengamatan adalah pengalaman secara langsung dan merupakan alat yang ampuh untuk mengetes suatu kebenaran
b. Pengamatan berarti melihat dan mengamati sendiri kemudian mencatat
perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebelumnya c.
Pengamatan memungkinkan peneliti untuk mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan yang diperoleh langsung dari data
73 d.
Pengamatan dapat digunakan untuk mengecek kepercayaan data karena terjadi bias atau kekeliruan
e. Pengamatan dapat menjadi alat yang ampuh untuk situasi-situasi yang rumit
dan untuk perilaku yang kompleks f.
Pengamatan dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat dimana teknik komunikasi yang lain tidak dimungkinkan.
Menurut Sugiyono 2009: 204 dari segi pelaksanaan pengumpulan data, observasi dibedakan menjadi:
a. Observasi berperanserta participant observation. Dalam observasi ini,
peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.
b. Observasi nonpartisipan. Dalam observasi ini, peneliti tidak terlibat dengan
kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati dan hanya sebagai pengamat independen. Jenis observasi ini dibedakan menjadi : 1 observasi terstruktur
dimana observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya. 2 Observasi tidak terstruktur
yakni observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi.
Dalam penelitian ini, pelaksanaan pengamatan menggunakan observasi nonpartisipan dimana peneliti tidak ikut terlibat dalam kegiatan yang dilakukan
subjek, tetapi observasi dilakukan saat wawancara. Pengamatan dilakukan menggunakan pengamatan terstruktur yakni dengan menggunakan pedoman
observasi pada saat pengambilan data.
74
F. Instrumen Penelitian