11
C. Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Inggris
Pelaksanaan pembelajaran Syaiful Bahri dan Aswan Zain, 2010: 1 adalah suatu kegiatan yang bersifat edukatif, dikarenakan pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentuyang telah dirumuskan sebelum pelaksanaan pembelajaran dimulai. Pelaksanaan
pembelajaran merupakan operasionalisasidari perencanaan pembelajaran, sehingga tidak terlepas dari perencanaan pembelajaran yang telah disusun.
Proses pembelajaran berlangsung dalam suasana tertentu yakni situasi belajar mengajar yang terdapat faktor yang saling berhubungan, antara lain: tujuan
pembelajaran, siswa yang belajar, guru yang mengajar, bahan yang diajarkan, metode yang digunakan, alat bantu mengajar, prosedur penilaian serta suasana
mengajar.
1. Komponen Pembelajaran Bahasa Inggris
Dalam pembelajaran bahasa, baik bahasa pertama, kedua, atau bahasa asing, pengajaran komponen bahasa merupakan komponen dari program
bahasa. Meskipun mengajar praktis di lapangan berlangsung secara terpadu, pendidik perlu memahami konsep penting yang berkaitan dengan ketiga
komponen bahasa, terutama mengenai komponen bahasa Inggris. Kasihani K.E Suyanto
2010: 57 mengungkapkan, pada umumnya komponen bahasa terdiri
dari tiga, yaitu
grammar
tata bahasa,
vocabulary
kosakata, dan
pronounciation
pengucapan.
12 a.
Grammar
Tata Bahasa Tata bahasa merupakan aturan yang harus diikuti dalam
mempelajari suatu bahasa dengan benar. Komponen ini adalah kerangka bahasa yang harus diikuti agar bahasa bisa diterima. Istilah structure atau
grammar
sering dipakai dalam pembelajaran bahasa Inggris untuk komponen pertama ini.
Kegiatan pembelajaran bahasa Ingrris pada tingkat sekolah dasar sebaiknya tidak memberikan
grammar
dalam bentuk rumus, pola kalimat, atau aturan bahasa yang harus dihafalkan oleh siswa.
Grammar
baiknya diajarkan dalam bentuk terintegrasi dengan kosakata
vocabulary
dalam kalimat pernyataan, misalnya melalui tanya jawab atau wacana yang
langsung diberikan sebagai suatu bentuk bahasa yang utuh dan bermakna. Berikut beberapa teknik pengajaran
grammar
di sekolah dasar. 1
Menyajikan pola atau kaidah berbahasa Inggris yang sederhana, misalnya penggunaan tenses
simple present
, pola kalimat sehari-hari subyek + kata kerja + obyek, bentuk
singular-plural
, kata ganti, dan lain sebagainya.
2 Menyajikan pola-pola yang paling sederhana terlebih dahulu dan
urutkan materi dari yang mudah, setahap demi setahap menuju ke materi yang lebih sulit.
3 Menyajikan butir
grammar
dalam konteks yang bermakna bagi siswa, seperti kalimat yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
13
4 Memberikan kesempatan pada siswa untuk menerapkan pola tersebut,
misalnya siswa diminta bertanya kepada temannya atau pada guru. 5
Drill dapat dilakukan untuk memantapkan siswa mengenai pola tertentu.
6 Gunakan gambar bila perlu.
b. Vocabulary
Kosakata Kosakata merupakan kumpulan kata yang dimiliki oleh suatu
bahasa dan memberikan makna bila ketika digunakan. Kosakata bahasa Inggris yang perlu dipelajari oleh siswa pada tingkat sekolah dasar
diperkirakan sebanyak lebih kurang 500 kata. Pada umumnya, anak-anak lebih cepat belajar katakata bila
ditunjang dengan alat peraga, misalnya gambar atau benda nyata. Selain itu kosakata perlu disajikan dalam konteks. Kenyataan menunjukkan
bahwa bila kata disajikan dalam konteks dan bukan kata lepas , pembelajaran akan berlangsung lebih konkret dan lancar sebab siswa
mempunyai pemahaman yang utuh, terutama konteks yang berkaitan dengan dunia anak.
Secara sederhana pembelajaran kosakata dapat dilakukan melalui empat tahap seperti ditunjukkan dengan gambar berikut.
14
Gambar 1. Tahap Pembelajaran Kosakata
Sumber: Kasihani K.E. Suyanto 2010:48 1.
Introducing : memperkenalkan kata baru dengan ucapan yang
jelas dan benar, menggunakan gambar atau benda nyata. 2.
Modeling : memberikan contoh dengan bertindak sebagai model. 3.
Practicing : melatih siswa untuk menirukan dan berlatih. 4.
Applying : memberi kesempatan siswa untuk menerapkan dalam situasi yang tepat dengan bantuan guru.
Pembelajaran kosakata untuk kelas rendah
lower classes
lebih banyak digunakan dengan teknik
Listen And Repeat
, sedangkan untuk
upper classes
, memperkenalkan kosakata yang lebih bervariasi. Menurut Curtain dan Carol Ann Dahlberg 2010: 50, pemula
pembelajar bahasa Inggris mengerti apa yang mereka dengar dan baca dalam hal kosakata yang mereka kenali, serta kemampuan
mengekspresikan arti terbatas pada kosakata yang telah mereka dalami. Kata tunggal sejatinya merupakan salah satu bagian dari pengembangan
kosakata. Kata tunggal merupakan petunjuk pertama untuk dapat mengartikan bagi pembelajar pemula, dan pondasi utama untuk
1. Introducing
3. Practicing 2. Modeling
4. Applying
15
mengekspresikan arti suatu kalimat atau bacaan.
Storytelling
dan
story reading
menyediakan jembatan untuk mempelajari kosakata baru.
c. Pronounciation
Pengucapan
Pronounciation
merupakan cara mengucapkan kata-kata suatu bahasa. Ucapan bahasa Inggris sangat berbeda dengan sistem ucapan
bahasa ibu atau bahasa Indonesia. Untuk siswa sekolah dasar perlu diberikan perhatian khusus untuk huruf tertentu yang sering
menimbulkan kesulitan ucapan a-e, g-j, h-r, dan y-z. Selain itu ada tekanan stress dalam bahasa Inggris, sebagian besar pada kata benda,
kerja, sifat dan keterangan. Secara umum, ada dua intonasi dalam kalimat bahasa Inggris, yaitu
rising intonation intonasi naik dan falling intonation intonasi turun. Intonasi dalam bahasa Inggris dapat juga bermakna lain. Pelafalan yang
benar perlu diberikan sejak awal. Hal ini akan berpengaruh pada keterampilan berbicara.
Pengajaran
pronounciation
secara langsung bagi siswa kelas rendah menurut Curtain dan Carol Ann Dahlberg 2010: 60 mendorong
siswa untuk fokus pada segi permukaan bahasa dari pada artinya. Metode ini merupakan cara mengajak siswa
listen for speaking
daripada
listen for meaning,
mendukung mereka untuk sekedar
parrot language
daripada benar- benar mengembangkan kompetensi berbahasa.
16
2. Tahap Pembelajaran Bahasa Inggris