19
pengucapan  dan  penggunaan  kosakata  dengan  meniru  sampai  akhirnya menjadi hapal.
m.
Practice-Theory  Method.
Dalam  metode  ini  yang  diutamakan  adalah praktek,  baru  kemudian  teori.  Metode  ini  sebenarnya  kelanjutan  dari
metode
mim-mem
. n.
Cognate  Method.
Siswa  mempelajari  kata  bahasa  Inggris  dasar  yang mirip dengan kata dalam bahasa ibu, baik dalam bentuk maupun arti.
o.
Dual-Language Method.
Agak mirip dengan metode kognasi berdasarkan persamaan  dan  perbedaan  antara  kedua  bahasa.Perbandingan  tersebut
tidak terbatas pada kata-kata, tetapi juga pada sistem bunyi dan gramatika kedua bahasa.
Selain  lima  belas  macam  metode  tersebut,  masih  ada  beberapa  metode pembelajaran  bahasa  Inggris  yang  merupakan  variasi  dari  metode-metode
tersebut  misalnya  metode  situasi
situation  method
,  metode  percakapan
conversation  method
,  dan  metode  dasar
basic  method
.Secara  garis  besar prosedur pengajaran bahasa Inggris ada dua yaitu langsung
direct method
dan tak  langsung
indirect  method
.    Dalam  suatu  pengajaran  bahasa  Inggris  juga tidak hanya bertumpu pada satu metode saja untuk proses pembelajaran secara
keseluruhan,  pengajaran  bahasa  Iggris  dapat  dilakukan  dengan  beberapa metode sesuai dengan konteks yang diajarkan.
4. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Inggris
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006, yaitu tentang standar kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan dasar
20
dan  menengah.  Standar  Kompetensi  Lulusan  Satuan  Pendidikan  SKLSP dikembangkan berdasarkan setiap satuan pendidikan. Untuk bahasa  Inggris  di
sekolah  dasar  antara  lain:  mendengarkan,  berbicara,  membaca,  dan  menulis. Hal  ini  sesuai  dengan  kemampuan  bahasa  yang  dimiliki  anak  antara  lain
keterampilan pemahaman
kemampuan
reseptif
dan keterampilan
pengungkapan  pikiran  kemampuan
produktif
.  Konsep  ini  dituangkan  dalam
denah sederhana berikut.
Gambar 2. Kemampuan
Reseptif
Bahasa Inggris Anak
a Kemampuan
Reseptif
Gambar 3. Kemampuan
Produktif
Bahasa Inggris Anak
b Kemampuan
Productif
B
Sumber: Ahmad Izzan 2010: 77 Keterangan:
M1 = Menyimak
M2 = Membaca
Suara
speech sound
Identifikasi suara fonem,
morfem Decoding
Tulisan Identifikasi
huruf kata, frasa, kalimat
Decoding Konsep
ide M1
Konsep ide
M2
Konsep ide
Menyusun bunyi jadi kata,
frasa, kalimat Encoding
Konsep ide
Menyusun huruf jadi kata,
frasa, kalimat Encoding
Suara speech
sound
Tulisan M3
21
M3 = Mengarang
B = Berbicara
Proses
decoding
ialalah  proses  mengidentifikasi  bunyi-  bunyi  dan mengubahnya menjadi ide tau konsep. Sementara proses
encoding
yaitu proses seleksi  bunyi,  fonem,  dan  morfem  yang  akan  disusun  dalam  bentuk  bahasa.
Kemampuan
reseptif
terdiri dari kegiatan menyimak dan membaca, sedangkan kemampuan
produktif
terdiri dari kegiatan menulis mengarang dan berbicara. Menurut  Yanuarita  Widi  Astuti  dan  Ali  Mustadi  2014:  250,
keempat keterampilan
berbahasa  tersebut  terkait  dan  saling  menunjang satu  sama  lain.
Setiap  keterampilan  erat  sekali hubungannya  dengan  ketiga  ketrampilan  yang
lainnya.  Dalam  memperoleh  keterampilan  berbahasa, kita  biasanya  melalui
suatu  hubungan urutan  yang  kronologis  dan  hirarkis,  yaitu
mula-mula  belajar menyimak,  lalu  berbicara,
sesudah  itu  belajar  membaca  dan  menulis.  Berikut beberapa kajian mengenai empat kegiatan yang mengembangkan keterampilan
bahasa Inggris bagi anak. a.
Listening
Kegiatan Mendengarkan Menyimak Iskandarwassid  dan  Dadang  Sunendar  2008:  281  menyatakan
tujuan  pembelajaran  keterampilan  menyimak  bagi  tingkat  pemula  yaitu dapat  memahami  tuturan  pernyataan  singkat  sederhana,  dengan
cakupan materi antara lain: benda-benda yang ada di dalam kelas, warna, binatang,  angka  1-100,  waktu  jam,  hari,  bulan,  tahun,  istilah
kekeluargaan, identifikasi diri, serta ungkapan salam dan sebagainya.
22
Menurut  Curtain  dan  Carol  Ann  Dahlberg  2010:  71,
Listening
merupakan  sarana  utama  bagi  kelas  rendah  dimana  siswa  melakukan kontak  awal  dengan  bahasa  Inggris  yang  mereka  pelajari.  Bagi  siswa
sekolah dasar, menyimak adalah suatu kegiatan yang tidak mudah karena kosakata  bahasa  Inggris  mereka  masih  terbatas.  Kesulitan  merekat
terbantu  ketika  apa  yang  disampaikan  guru  diiringi  dengan  gerakan tangan,  ekspresi  wajah,  dan  gerakan  tubuh.  Berikut  beberapa  contoh
kegiatan listening. 1
Listen and Imitate
Digunakan untuk
mempelajari kosakata
baru. Siswa
mendengarkan  dulu  apa  yang  dikatakan  oleh  guru  kemudian menirukan dengan ucapan yang benar.
2
Listen and Repeat
Kegiatan  ini  berupa  permainan.  Guru  membisikkan  kalimat frasa  dalam  Bahasa  Inggris  pada  siswa  pertama,  lalu  siswa  pertama
pertama  membisikkan  kalimat  frasa  tersebut  pada  siswa  kedua  dan seterusnya.  Guru  akan  mengecek  apakah  kalimat  yang  disampaikan
siswa terakhir sama dengan apa yang diberikan guru.
3 Listen and Follow Instructions
Dalam kegiatan ini siswa harus mendengarkan dengan seksama instruksi  yang  diberikan  guru  kemudian  diikuti  dengan  mengerjakan
kegiatan sesuai instruksi, misalnya
listen and guess
atau
listen and do something.
23 4
Listen and Match
Dalam  kegiatan  ini  siswa  memenghubungkan  gambar  dengan kalimat yang baru saja disampaikan guru.
b.
Speaking
Kegiatan Berbicara Gambar 4. Konsep Dasar Keterampilan Berbicara
Sumber: Iskandarwassid dan Dadang Sunendar 2008: 286
Menurut Iskandarwassid dan Dadang Sunendar 2008: 286 tujuan pembelajaran  keterampilan  berbicara  dapat  dirumuskan  bahwa  peserta
didik dapat: 1
melafalkan bunyi-bunyi bahasa, 2
menyampaikan informasi, 3
menyatakan setuju atau tidak setuju, 4
menjelaskan identitas diri, 5
menceritakan kembali hasil simakan atau bacaan, 6
menyatakan ungkapan rasa hormat, 7
bermain peran. Berbicara adalah keterampilan menyampaikan pesan
melalui bahasa lisan
Penyimak Sarana
Pembicaraan Media
Interaksi Prasarana
24
Dalam  kegiatan  speaking  guru  harus  memperhatikan  tujuan  dari kegiaan  tersebut.  Pada
speaking
terkontrol  tujuannya  adalah  untuk mempraktikkan bahasa yang dipelajari dengan benar dan mengutamakan
accuracy,
guru dapat mengoreksi kesalahan pada waktu itu juga. Dalam
speaking
yang bersifat lebih bebas, misalnya dalam kegiatan games,  role  play,  dan  questions  and  answer,  tujuannya  adalah
memberikan  semangat  kepada  siswa  untuk  mengemukakan  idenya  serta fokus  pada
content
dan  bukan  pada  struktur.  Kegiatan
speaking
bisa berupa:
short dialogue, questions and answer, games, role play, retelling story,
dan sebagainya. Menurut  Helenn  Curtain  dan  Carol  Ann  Dahlberg  2010:  36,
games
merupakan  metode  familiar  yang  diciptakan  guru  sekolah  dasar dan  menengah  untuk  pembelajaran  bahasa  asing.  Permainan  juga
menyediakan  hubungan  emosional  dan  indera  bermain  yang  dapat memperbanyak  pengetahuan  dan  memori.  Guru  memilih  atau
menciptakan  permainan  untuk  memperkenalkan    dan  mempraktekkan bahasa Inggris yang kemudian siswa bisa menerapkannya dalam konteks
yang natural untuk tujuan yang komunikatif. Sarana  lain  untuk  menghubungkan  bahasa  dengan
action
antara lain
songs, rhymes,
dan
finger-plays
yang melibatkan motorik fisik anak. c.
Reading
Keterampilan Membaca Prinsip  pembelajaran  keterampilan  membaca  yaitu
reading  for pleasure
dan
reading  for  information
.  Berdasarkan  hal  tersebut
25
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar 2008: 289 mengemukakan tujuan keterampilan membaca untuk tingkat dasar pemula sebagai berikut:
- mengenali lambang-lambang,
- mengenali kata atau kalimat,
- menemukan ide pokok dan kata kunci,
- menceritakan kembali isi bacaan pendek.
Dalam kegiatan membaca siswa tidak harus mengerti  arti  kata per kata  bahasa  Inggris,  yang  penting  mereka  dapat  mengerti  konteks  dari
suatu  bacaan.topik  bacaan  juga  hendaknya  berkaitan  dengan  dunia  anak dan  lingkugan  sekitarnya,  mengunakan  gambar  sebagai  alat  bantu,
sertakalimat-kalimat  yang  tidak  terlalu  panjang.  Kegiatan  membaca biasanya meliputi:
1 membaca wacana pendek dengan suara keras atau dalam hati,
2 memasang kata atau kalimat pada gambar yang cocok,
3 mencocokkan pertanyaan dan jawaban yang ada,
4 menjawab pertanyaan berdasarkan teks yang sudah dibaca,
5 melengkapi kalimat yang belum lengkap.
Menceritakan dan membaca cerita menurut Curtain dan Carol Ann Dahlberg  2010:  38  merupakan  salah  satu  hal  yang  disukai  anak,  dan
siswa  dari  segala  usia  bisa  terpikat  dalam  sebuah  cerita  yang  bagus. Struktur  kalimat  yang  mudah  dalam  cerita  dapat  membantu  untuk  lebih
memahami  artinya,  terutama  ketika  banyak  didukung  oleh  visual, gerakan, dan partisipasi siswa.
26
d.
Writing
Kegiatan Menulis Keterampilan  menulis  merupakan  keterampilan  yang  paling  tinggi
tingkat  kesulitannya  bagi  pembelajar  dibanding  dengan  ketiga keterampilan  lainnya.  Tujuan  pembelajaran  keterampilan  menurut
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar 2008: 292 antara lain: -
menyalin satuan-satuan bahasa sederhana, -
menulis satuan bahasa yang sederhana, -
menulis pernyataan dan pertanyaan yang sederhana, -
menulis paragraf pendek. Writing
merupakan keterampilan
yang kompleks
karena memerlukan  kemampuan  mengeja,  struktur,  dan  penggunaan  kosakata.
Menulis  hendaknya  disesuaikan  dengan  usia  dan  tingkat  kemampuan siswa. Menulis dapat dibedakan ke dalam dua kategori berikut.
1 Menyalin  kata,  kalimat,  atau  wacana  pendek.  Menyalin  diterapkan
untuk  pembelajar  bahasa  Inggris  pemula.  Materi  yang  dituliskan biasanya  terpatas  pada  kata  per  kata.  Tujuannya  untuk  dengan  ejaan
yang benar dan mengenal kosakata baru. 2
Menulis  yang menuntut  kreativitas, sebaiknya diterapkan siswa pada tingkat  lebih  tinggi.  Tujuannya  untuk  melatih  siswa  menulis  dan
mengeja, menggunakan tanda baca, dan mengenal kosakata baru serta struktur  atau  kalimat.  Materi  yang  ditulis  berupa  frasa  atau  kalimat
dengan satu pola yang telah dipelajari sebelumnya.
27
D. Penilaian Pembelajaran Bahasa Inggris