5. Memeriksa kesahihan suatu argumen
6. Menentukan pola atau sifat dari gejala matematis untuk membuat
generalisasi.
B. Acuan Teori Rancangan-Rancangan Alternatif Atau Desain-Desain
Alternatif Intervensi Tindakan Yang Dipilih
Dalam belajar tentunya para siswa mempunyai kendala atau problem yang berbeda-beda yang menjadi penghambat tercapainya tujuan belajar
mengajar itu sendiri. Misalnya pada pelajaran matematika, banyak anak yang mengalami kesulitan dalam belajar matematika karena kebanyakan dari
mereka bukan memahami konsepnya melainkan hanya menghafalnya. Kemungkinan penyebab kesulitan siswa belajar matematika dapat dipengaruhi
oleh dua faktor. Faktor itu adalah bersumber dari diri siswa sendiri dan dari luar siswa. Faktor dari siswa adalah sikap, perkembangan kognitif, gaya
kognitif, kemampuan dan jenis kelamin. Sedang dari luar diri siswa adalah pendekatan atau metode mengajar, materi matematika dan lingkungan sosial.
Namun demikian, tentunya para siswa tersebut memiliki kemampuan yang membuat dirinya tetap bertahan.
Rendahnya kemampuan siswa dalam memahami soal-soal yang pengerjaannya membutuhkan penalaran merupakan salah satu kesulitan siswa
dalam belajar matematika yang juga merupakan masalah yang umum dimiliki siswa. Dalam hal ini tugas seorang guru adalah memberikan atau menawarkan
suatu inovasi baru yakni pembelajaran yang dapat meningkatkan daya nalar matematika siswa.
Pendekatan pemecahan masalah adalah cara untuk mengatasi masalah tersebut karena pembelajaran dengan pendekatan pemecahan masalah dapat
meningkatkan kemampuan penalaran matematika siswa. Atau dengan kata lain, kamampuan penalaran matematika siswa yang diberi pembelajaran
dengan pendekatan pemecahan masalah akan meningkat. Karena hakikat dari belajar pemecahan masalah itu sendiri adalah belajar berpikir dan bernalar.
Dalam hal ini pendekatan pemecahan masalah yang dimaksud adalah
pendekatan pemecahan masalah model Polya yang didalamnya terdapat empat langkah pokok, yaitu memahami masalah, menyusun rencana, melaksanakan
rencana dan meninjau kembali. Dalam empat langkah inilah kemampuan penalaran matematika siswa akan meningkat karena dalam langkah-langkah
tersebut siswa mulai mengajukan dugaan, melakukan manipulasi matematika, menyusun bukti, memberikan alasan atas jawaban yang benar dan menarik
kesimpulan. Secara sederhana, rancangan-rancangan alternatif tersebut dapat
dideskripsikan dalam bagan berikut:
42
Bagan 2.1 Bagan Rancangan-Rancangan Alternatif
C. Bahasan Hasil-Hasil Penelitian Yang Relevan