1. Hasil penelitian Utu Rahim dan Hasnawati dengan judul “Perbandingan
Hasil Tes Keterampilan Penalaran Formal Mahasiswa Sebelum dan Sesudah Perkuliahan Pengantar Dasar Matematika” yang dilaksanakan
pada bulan April 2006 sampai dengan November 2006 di Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Unhalu,
menunjukkan bahwa rata-rata hasil tes mahasiswa sesudah perlakuan mengalami peningkatan dibandingkan sebelum perlakuan yaitu dari 4,74
meningkat menjadi 6,21. Persentase tertinggi diantara 5 tahap operasi formal mahasiswa sebelum dan sesudah adalah penalaran proporsional dan
ada peningkatan persentase untuk kelima tahap operasi formal sesudah perkuliahan PDM.
2. Hasil penelitian Lia Kurniawati, M.Pd. dengan judul “Pembelajaran
dengan Pendekatan
Pemecahan Masalah
untuk Meningkatkan
Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematik Siswa SMP” yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Ciparay tahun ajaran 20042005,
menyimpulkan bahwa peningkatan kemampuan pemahaman dan penalaran matematik siswa yang mendapat pembelajaran dengan pendekatan
pemecahan masalah lebih baik dari siswa yang mendapat pembelajaran biasa.
3. Hasil penelitian Drs. I Wayan Sudiana, M.Pd. 2005 dengan judul
“Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas II Melalui Pembelajaran Pemecahan Masalah Model Polya Terhadap Soal Cerita Matematika pada
SD 5 Banjar Jawa Singaraja ”, yang menunjukkan adanya peningkatan
terhadap prestasi belajar siswa melalui pembelajaran pemecahan masalah.
D. Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan
Konseptual perencanaan tindakan yang diajukan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
“Pendekatan pemecahan masalah dapat meningkatkan kemampuan penalaran matematika
siswa”.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri MAN 12 Jakarta yang beralamat di Jl. Duri Kosambi Raya No. 3 Cengkareng Jakarta
Barat pada tahun ajaran 20102011. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 4 Oktober 2010 sampai 10 Desember 2010.
B. Metode dan Disain Intervensi TindakanRancangan Siklus Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan peneliti adalah penelitian tindakan kelas atau classroom action research, yaitu penelitian tindakan
action research yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik dan pembelajaran di kelasnya.
43
Penelitian ini lebih menekankan pada proses tindakan penelitian. Oleh sebab itu, berhasil atau tidaknya suatu penelitian
dapat dilihat dari proses tindakannya. Agar proses ini berjalan dengan lancar, peneliti harus mempersiapkan dengan matang segala sesuatu yang menjadi
pendukung keberhasilan dalam sebuah proses. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa siklus, tiap siklus
terdiri dari empat tahapan, yaitu:
44
1. Perencanaan Planing
2. Tindakan Action
3. Pengamatan Observation
4. Refleksi Reflecting
Adapun rancangan dari setiap aspek pokok yang akan menjadi gambaran dari proses penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan
a. Mengidentifikasi masalah tentang proses belajar siswa.
43
Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, h. 58.
44
Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan …, hlm. 20.
b. Melakukan wawancara terhadap guru bidang studi matematika.
c. Data yang telah diidentifikasi, dianalisis berdasarkan hasil wawancara
kemudian disimpulkan. d.
Merencanakan tindakan yang lebih tepat berdasarkan akar penyebab masalah tersebut dengan menyiapkan skenario pembelajaran dan
instrumen penelitian. 2.
Tindakan Pada tahap ini, peneliti mulai melaksanakan tindakan dengan
berkolaborasi dengan guru bidang studi. Rancangan pembelajaran dan skenario yang sudah didiskusikan bersama akan diterapkan disini.
3. Pengamatan
Pada tahap ini, observer melakukan monitoring terhadap proses tindakan kelas, situasi kelas dan sikap siswa dengan menggunkan pedoman
observasi yang telah disiapkan. Selain itu, peneliti juga mencatat semua hal yang terjadi dan diperlukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung.
4. Refleksi
Data-data yang diperoleh pada saat observasi, dikumpulkan dan dianalisis kemudian dievaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Jika
terdapat masalah dari proses refleksi maka dilakukan pengkajian ulang melalui siklus berikutnya.
Bagan 3.1 Desain Penelitian Tindakan Kelas
C. SubjekPartisipan yang Terlibat dalam Penelitian