Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pengajaran yang baik di dalam kelompok kecil dengan siswa yang memiliki tingkat
keahlian berbeda, menggunakan ragam aktivitas untuk meningkatkan pemahaman mereka pada sebuah subjek mata pelajaran. Dari
beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dimana siswa belajar dalam
kelompok kecil dengan keahlian berbeda, dan di dalam kelompok kecil tersebut siswa saling belajar dan bekerja sama untuk sampai
pada pengalaman belajar yang optimal baik pengalaman individu maupun pengalaman kelompok.
13
Di dalam kelompok tersebut siswa dapat berdiskusi dan saling membantu untuk memahami suatu bahan
pembelajaran, memeriksa dan memperbaiki jawaban teman, serta kegiatan lainnya dengan tujuan mencapai prestasi belajar tertinggi.
Teori yang melandasi pembelajaran kooperatif adalah teori konstruktivisme. Pada dasarnya pendekatan teori konstruktivisme
dalam belajar adalah suatu pendekatan di mana siswa harus secara individual menemukan dan menstransformasikan informasi yang
kompleks, memeriksa informasi dengan aturan yang ada dan merevisinya bila perlu Soejadi dalam Teti Sobari, 2006:15.
Berdasarkan teori tersebut, penerapan yang dimaksud yaitu dalam pembelajaran siswa secara individu dalam proses pembelajaran
menemukan informasi dari setiap materi pembelajaran dan menyesuaikan dengan aturan yang ada dan apabila informasi tersebut
tidak sesuai dengan aturan yang ada, siswa dapat merevisinya. Model pembelajaran ini dikembangkan dari teori belajar konstruktivisme
yang lahir dari gagasan Piaget dan Vigotsky. Berdasarkan penelitian Piaget yang pertama dikemukakan bahwa pengetahuan itu dibangun
dalam pikiran anak.
14
13
Prof. Dr. Henry Guntur Tarigan. Strategi Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa, Bandung: Angkasa, 2009, h. 159.
14
Ibid, h. 201
b. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Belajar kooperatif menekankan pada tujuan dan kesuksesan kelompok, yang hanya dapat dicapai jika semua anggota kelompok
mencapai tujuan atau penguasaan materi.
15
Johnson dan Johnson menyatakan bahwa tujuan pokok belajar kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan
prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun secara kelompok.
Zamroni mengemukakan bahwa manfaat penerapan belajar kooperatif adalah dapat mengurangi kesenjangan pendidikan
khususnya dalam wujud input pada level individual. Di samping itu, belajar kooperatif dapat mengembangkan solidaritas sosial di
kalangan siswa. Dengan belajar kooperatif, diharapkan kelak akan muncul generasi baru yang memiliki prestasi akademik yang
cemerlang dan memiliki solidaritas sosial yang kuat. Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi
pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Dengan bekerja secara kolaboratif untuk
mencapai sebuah tujuan bersama, maka siswa akan mengembangkan keterampilan berhubungan dengan sesama manusia yang akan sangat
bermanfaat bagi kehidupan di luar sekolah.
c. Karakteristik pembelajaran kooperatif
Secara umum pembelajaran kooperatif terdiri dari lima karakteristik, yaitu:
16
1 Siswa belajar bersama pada tugas-tugas umum atau aktivitas
untuk menyelesaikan tugas atau aktivitas pembelajaran. 2
Siswa saling bergantung secara positif aktivitas diatur sehingga siswa membutuhkan siswa lain untuk mencapai hasil bersama.
15
Trianto, M. Pd, Op.Cit, h. 57
16
Ibid, h. 62
Pembelajaran yang yang paling baik ditangani jika melalui kerja kelompok.
3 Siswa belajar bersama dalam kelompok kecil yang terdiri dari 2
sampai 5 siswa. 4
Siswa menggunakan perilaku kooperatif, pro-sosial. 5
Setiap siswa secara mandiri bertanggungjawab untuk pekerjaan pembelajaran mereka.
d. Ciri-ciri pembelajaran kooperatif
Menurut Carin bahwa pembelajaran kooperatif ditandai oleh ciri- ciri sebagai berikut:
17
1 Setiap anggota mempunyai peran
2 Terjadi interaksi langsung diatara siswa
3 Setiap anggota kelompok bertanggungjawab atas belajarnya dan
juga teman-teman sekelompoknya 4
Peran guru adalah membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan-keteranpilan interpersonal kelompok
5 Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.
e. Manfaat Pembelajaran Kooperatif
Menurut Anita Lie dalam Zulfiani, dkk ada beberapa manfaat proses pembelajaran kooperatif yaitu:
1 Siswa dapat meningkatkan kemampuannya untuk bekerja sama
dengan siswa yang lain 2
Siswa mempunyai lebih banyak kesempatan untuk menghargai perbedaan
3 Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran meningkat
4 Mengurangi kecemasan siswa kurang percaya diri
5 Meningkatkan motivasi, harga diri dan sikap positif
6 Meningkatkan prestasi belajar siswa
17
Ibid, h. 63
f. Keunggulan dan kelemahan pembelajaran kooperatif
Menurut Roger and David Johnson dalam Zulfiani, dkk pembelajaran kooperatif memiliki keunggulan, diantaranya:
1 Pembelajaran kooperatif lebih kuat menghasilkan pencapaian
tujuan pembelajaran dibanding pola interaksi kompetitif dan individual
2 Siswa lebih positif tentang sekolah, bidang mata pelajaran dan
guru. 3
Siswa lebih positif tentang satu sama lain ketika belajar secara kooperatif
4 Siswa lebih efektif antar pribadi, lebih mampu menerima
perspektif orang lain, dan memiliki keahlian interaksi yang lebih baik.
Selain memiliki kelebihan, pembelajaran kooperatif juga mempunyai beberapa kelemahan, diantaranya:
1 Dalam kelompok dengan keahlian campuran, seringkali siswa
yang lebih kuat harus mengajar siswa yang lebih lemah dan mengerjakan sebagian besar tugas kelompok
2 Waktu pada pembelajaran ini hanya cukup untuk fokus tugas
pada tingkatan yang paling mendasar 3
Strategi ini mungkin hanya mendukung pemikiran tingkat rendah dan mengabaikan strategi pemikiran kritis dan tingkat tinggi.
g. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif.