menggunakan uji chi kuadrat. Hasil kemampuan membaca karangan narasi siswa kelas VA di MIN 6 Jagakarsa adalah berdistribusi normal dengan uraian
sebagai berikut: diperoleh
hitung
= 2,56 ;
tabel
= 9,488 pada taraf signifikan α = 0,05 dan derajat kebebasan dk = k – 1 = 5 – 1 = 4, karena
hitung tabel
= 2,56 9,488. Hasil uji normalitas posttest siswa disajikan pada tabel di bawah ini :
2. Uji Homogenitas
Uji Homogenitas dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara dua populasi, uji homogenitas dilakukan dengan uji Fisher. Dari hasil perhitungan,
diperoleh nilai varian kelas eksperimen adalah 5,84 dan kelas kontrol adalah 4,53. Ternyata
0,05 2929 = 1,28 1,85, maka kedua variansi tersebut homogen.
Hasil pengujian diperoleh bahwa varians kedua kelompok tersebut homogen dengan
= 1,28. = 1, 5 dan taraf signifikan α = 0,05
dengan dk pembilang = 29 dan dk penyebut = 29. Karena tidak
melebihi maka H
diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari varian yang samahomogen.
Hasil uji homogenitas posttest siswa kedua kelas disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 4.12 Hasil Uji Homogenitas
Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Kelompok Varians
F
hitung
F
tabel
0,05 Keterangan
Eksperimen 5,84
1,28 1,85
Homogen Kontrol
4,53 Homogen
Setelah dilakukan pengujian prasyarat analisis data, diketahui bahwa data tersebut berdistribusi normal dan homogen, selanjutnya dilakukan pengujian
hipotesis statistik dengan mengunakan uji t. Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah rata-rata posttest siswa pada kelompok eksperimen yang pembelajarannya
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi dari rata-
rata posttest siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Pengujian tersebut diajukan hipotesis sebagai berikut :
H :
µ
E
=
µ
K
H
a
:
µ
E
µ
K
Keterangan :
µ
E
= posttest siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif.
µ
K
= posttest siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Hasil perhitungan
= 2,082, sedangkan = 2,002 pada taraf
signifikan α = 0,05 dengan derajat kebebasan adalah 5 . Berarti t
hitung
t
tabel
menyatakan diterima. Ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe pembelajaran STAD Student Team Achievement Division terhadap kemampuan membaca karangan narasi siswa kelas V MIN 6
Gandaria, Jakarta Selatan. Jika dituliskan dalam bentuk tabel seperti berikut :
Tabel 4.13 Hasil Uji Hipotesis Dengan Uji t
dK t
hitung
t
tabel
Kesimpulan 58
2,082 2,002
Tolak H
0,
Terima H
a
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Pada bab II terdahulu telah diuraikan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas dapat membuat siswa
meningkatkan keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah, siswa termotivasi pada hasil secara teliti karena bekerja dalam
kelompok, dapat membantu siswa yang lemah dan dapat meningkatkan hasil belajar khususnya dalam menyelesaikan soal yang berbentuk pemecahan
masalah. Hal tersebut terbukti saat pelaksanaan pembelajaran di lapangan. Pada saat peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan
model kooperatif tipe STAD, para siswa bekerjasama setelah guru menyampaikan materi pelajaran. Mereka boleh bekerja berpasangan dan
membandingkan jawaban
masing-masing, mendiskusikan
setiap ketidaksesuaian dan saling membantu satu sama lain jika ada yang salah
dalam memahami. Siswa bekerja dengan teman satu timnya, menilai kekuatan dan kelemahan mereka untuk membantu mereka berhasil dalam mengerjakan
kuis atau soal yang diberikan oleh guru. Meski mereka belajar bersama, tiap siswa harus mampu menguasai materinya. Tanggung jawab individual seperti
ini memotivasi siswa untuk memberi penjelasan dengan baik satu sama lain, karena satu-satunya cara bagi tim untuk berhasil adalah dengan membuat
semua anggota tim menguasai informasi atau kemampuan yang diajarkan. Pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD dapat lebih optimal jika disesuaikan dengan materi pelajaran, dan hal tersebut dapat lebih meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan
perolehan hasil belajar siswa yang dilakukan. Setelah seluruh proses pembelajaran berlangsung, rata-rata siswa memperoleh hasil yang
memuaskan. Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe STAD memiliki
kelebihan yaitu membantu siswa yang lemah dan dominasi guru dalam pembelajaran berkurang. Dalam arti lain dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa yang mampu menguasai materi dapat membantu siswa yang kurang menguasai materi dalam kelompoknya
oleh sebab itu dominasi guru berkurang karena dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa lebih mengandalkan teman sekelompoknya
terlebih dahulu sebelum bertanya kepada guru. Penggunaan model pembelajaran konvensional guru lebih monoton,
hal ini mengakibatkan pengetahuan yang dimiliki siswa akan terbatas pada apa yang diberikan guru. Dalam proses pembelajaran pun ditemukan beberapa
siswa yang mengobrol dengan teman sebangku dan ada pula siswa yang mengganggu temannya sehingga proses belajar tidak efektif. Hal tersebut
mengakibatkan siswa kurang dapat menangkap dan menerima materi yang diajarkan, sehingga berpengaruh pada hasil belajar yang kurang maksimal.
Dukungan terhadap teori penelitian ini sejalan dengan teorinya Tampubolon bahwasanya kemampuan membaca karangan narasi terbukti
setelah diberikan treatment dengan metode pembelajaran STAD Student Team Achievement Division. Berdasarkan teori motivasi menurut Slavin,
motivasi siswa dalam pembelajaran kooperatif terletak pada bagaimana bentuk penghargaan reward atau struktur pencapaian tujuan saat siswa
melaksanakan kegiatan pembelajaran.