Implementasi FMEA Failure Mode and Effect Analysis FMEA

Slight kegagalan dapat diabaikan Produk. Tabel 3.2. Penilaian Severity FMEA yang Disarankan Lanjutan Severity R a n k Kriteria Slight 3 User mungkin dapat memperhatikan efek kegagalan, namun efek tersebut sangat kecil Proses dan Produk. Minor 4 Proses lokal selanjutnya mungkin akan kena dampak Proses. User akan mengalami efek negatif yang minor Produk. Modera te 5 Dampak akan terasa sepanjang proses selanjutnya Produk. Performansi produk yang rendah, user kecewa Produk Severe 6 Gangguan terhadap proses selanjutnya Proses. Produk akan mengalami degradasi seiring berjalannya waktu, user kecewa Produk. High Severity 7 Downtime yang signifikan Proses. Performansi produk terkena efek yang parah, user sangat kecewa Produk. Very High Severity 8 Downtime yang signifikan dan dampak finansial yang besar Proses. Produk tak dapat dioperasikan namun masih aman, user sangat kecewa Produk. Extreme Severity 9 Kegagalan berujung dampak yang berbahaya sangat mungkin terjadi. Keselamatan dan peraturan menjadi perhatian Proses dan Produk. Maximu m Severity 1 Kegagalan berujung dampak yang berbahaya dapat dipastikan akan terjadi Proses. Keselamatan dan peraturan terlanggar Produk. e. Potential causesmechanisms of failure Untuk mencapai sistem yang handal, diperlukan pemahaman dari pihak design engineer mengenai penyebab kegagalan, sehingga penelusuran defisiensi dan ketidaksesuaian dalam sistem dapat mengenali penyebab dan mengambil tindakan korektif sehingga pencapaian kehandalan sistem yang tinggi dapat diraih. Ada beberapa faktor utama yang menjadi penyebab terjadinya kegagalan, antara lain: 1. Defisiensi dalam desain, kegiatan, dan usaha engineering serta perubahan dalam desain, upgrading komponen, dan kriteria desain yang tidak cukup. 2. Defisiensi material. 3. Kesalahan dalam perakitan. 4. Kondisi kerja yang tidak layak. 5. Pemeliharaan yang tidak memadai. f. Occurrence Occurrence merupakan seberapa sering suatu penyebab kegagalan dapat terjadi. Nilai ranking dari Occurrence ditunjukkan dalam Tabel 3.3. Tabel 3.3. Penilaian Occurrence FMEA yang Disarankan Occurrence Rank Kriteria Extremely Unlikely 1 Kegagalan sangat jarang terjadi Remote Likelihood 2 Kegagalan jarang terjadi Very Low Likelihood 3 Kegagalan sangat sedikit terjadi Low Likelihood 4 Kegagalan sedikit terjadi Moderately Low Likelihood 5 Kegagalan kadang-kadang terjadi Medium Likelihood 6 Kegagalan yang terjadi secara moderat Moderately High 7 Kegagalan yang lumayan banyak terjadi Likelihood High Likelihood 8 Kegagalan yang banyak terjadi Very High Likelihood 9 Kegagalan yang sangat banyak terjadi Extremely Likely 10 Kegagalan yang hampir dapat dipastikan akan terjadi g. Current control Current control mendeskripsikan tindakan pengendalian yang dapat ataupun telah dilakukan pada saat ini. h. Detection Detection merupakan suatu pembobotan kemungkinan bahwa current process control yang diusulkan akan mampu mendeteksi moda kegagalan potensial sebelum bagian atau komponen meninggalkan area operasi manufaktur atau lokasi perakitan. Nilai ranking deteksi untuk FMEA Proses ditunjukkan dalam Tabel 3.4. Tabel 3.4. Penilaian Detection FMEA yang Disarankan Detection Rank Kriteria Extremely Likely 1 Kontrol dapat dipastikan akan mendeteksi kegagalan. Very High Likelihood 2 Kontrol memiliki peluang yang tinggi untuk mendeteksi kegagalan. High Likelihood 3 Kontrol memililki efektifitas yang tinggi untuk mendeteksi kegagalan Moderately High Likelihood 4 Kontrol memililki efektifitas lumayan tinggi untuk mendeteksi kegagalan Medium Likelihood 5 Kontrol memililki efektifitas menengah untuk mendeteksi kegagalan Moderately Low Likelihood 6 Kontrol memililki efektifitas lumayan rendah untuk mendeteksi kegagalan Low Likelihood 7 Kontrol memililki efektifitas rendah untuk mendeteksi kegagalan Very Low Likelihood 8 Kontrol memililki efektifitas yang sangat rendah untuk mendeteksi kegagalan Tabel 3.4. Penilaian Detection FMEA yang Disarankan Lanjutan Detection Rank Kriteria Remote Likelihood 9 Kontrol memiliki peluang yang sangat kecil untuk mendeteksi kegagalan. Extremely Unlikely 10 Kontrol dapat dipastikan tidak akan mendeteksi kegagalan. i. Risk priority number RPN Risk priority number merupakan hasil dari perkalian severity S, occurrence O, dan detection D, dimana persamaan matematisnya dapat dinyatakan sebagai berikut: RPN = Severity × Occurence × Detection j. Recommended action Recommended action bertujuan untuk mengurangi satu atau lebih kriteria severity, occurrence, detection yang menyusun RPN. BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Karya Deli Steelindo yang berlokasi di Jalan Pulau Tanah Masa, Kawasan Industri Medan Tahap II, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara. Penelitian dilakukan mulai dari 3 April 2015 sampai 17 Juni 2015.

4.2. Objek Penelitian

Objek penelitian yang diteliti oleh peneliti adalah produk track link yang dihasilkan oleh PT. Karya Deli Steelindo. Track link adalah komponen bagian dari rantai roda kendaraan tempur tank. Track link yang diproduksi pada PT. Karya Deli Steelindo memiliki 4 karakteristik teknis kritikal yaitu A, B, track link’s hardness index, dan track link’s tensile strength.

4.3. Jenis Penelitian

6 Ditinjau dari tujuan penelitian, penelitian ini disebut penelitian terapan applied research dikarenakan penelitian ini dilakukan untuk pemecahan masalah nyata yang terjadi di pabrik yaitu permasalahan kualitas. Penelitian ini akan merancang perbaikan untuk menurunkan variasi karakteristik yang ada. 6 Sukaria Sinulingga. Metode Penelitian. Cet II, Medan: USU Press, 2013, hlm. 26.

4.4. Variabel Penelitian

Varibel penelitian yang akan diamati dalam penelitian ini yaitu: 1. Variabel Independen, yang merupakan variabel yang mempengaruhi dan menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel akibat. Variabel independen pada penelitian ini adalah variasi karakteristik teknis kritikal track link. Karakteristik teknis kritikal track link adalah data variabel yang menjadi properti dari track link tersebut. Track link yang diproduksi pada PT. Karya Deli Steelindo memiliki 4 karakteristik teknis kritikal yaitu A, B, track link’s hardness index, dan track link’s tensile strength. 2. Variabel Dependen, yang merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi variabel akibat dari variabel independen. Variabel dependen pada penelitian ini adalah loss perusahaan. Loss perusahaan yang dimaksud adalah loss yang terjadi karena adanya variasi karakteristik kritikal track link yang dihasilkan sesuai dengan konsep Taguchi’s Quality Loss Function.

4.5. Kerangka Konseptual

Penelitian dilakukan dengan dasar adanya permasalahan perusahaan yang berupa tingginya variasi karakteristik teknis kritikal dari track link. Variasi ini akan mengakibatkan loss perusahaan sesuai konsep Taguchi’s Quality Loss Function. Maka dari itu, penelitian dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat rancangan perbaikan proses untuk menurunkan variasi tersebut dengan melakukan Failure Mode and Effect Analysis. Adapun kerangka konseptual dalam melakukan penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.1. Gambar 4.1. Kerangka Konseptual

4.6. Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan mengikuti langkah-langkah berikut: 1. Penelitian diawali dengan mengumpulkan data kondisi serta masalah pada perusahaan, proses produksi, dan informasi lainnya yang ditunjang dengan literatur dan teori pendukung metode pemecahan masalah. 2. Tahapan berikutnya adalah pengumpulan data karakteristik teknis kritikal track link aktual dan proses produksi. Data sekunder yang berupa data karakteristik teknis kritikal track link ekspektasi, dan data biaya terkait proses produksi perusahaan. 3. Tahapan berikutnya adalah dilakukan pengolahan data dari data yang diperoleh dengan konsep Taguchi’s Quality Loss Function dan Failure Mode and Effect Analysis. 4. Tahapan berikutnya adalah dilakukan analisis pemecahan masalah denga input hasil pengolahan data. 5. Diambil kesimpulan dan diberikan saran pada perusahaan. Flow Chart penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.2. Penyebab variasi karakteristik teknis kritikal track link Variasi karakteristik teknis kritikal track link Loss proses produksi

Dokumen yang terkait

Perancangan Perbaikan Kualitas Produk dengan Menggunakan Taguchi’s Quality Loss Function dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) pada PT. XYZ

5 63 76

Perancangan Perbaikan Kualitas Produk dengan Menggunakan Taguchi’s Quality Loss Function dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) pada PT. XYZ

3 12 76

Rancangan Perbaikan Proses untuk Menurunkan Losses Perusahaan dengan Menggunakan Taguchi’s Quality Loss Function dan Failure Mode and Effect Analysis

0 0 21

Rancangan Perbaikan Proses untuk Menurunkan Losses Perusahaan dengan Menggunakan Taguchi’s Quality Loss Function dan Failure Mode and Effect Analysis

0 0 1

Rancangan Perbaikan Proses untuk Menurunkan Losses Perusahaan dengan Menggunakan Taguchi’s Quality Loss Function dan Failure Mode and Effect Analysis

0 0 8

Rancangan Perbaikan Proses untuk Menurunkan Losses Perusahaan dengan Menggunakan Taguchi’s Quality Loss Function dan Failure Mode and Effect Analysis

0 0 29

Rancangan Perbaikan Proses untuk Menurunkan Losses Perusahaan dengan Menggunakan Taguchi’s Quality Loss Function dan Failure Mode and Effect Analysis

0 0 1

Perancangan Perbaikan Kualitas Produk dengan Menggunakan Taguchi’s Quality Loss Function dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) pada PT. XYZ

0 0 18

Perancangan Perbaikan Kualitas Produk dengan Menggunakan Taguchi’s Quality Loss Function dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) pada PT. XYZ

0 0 2

Perancangan Perbaikan Kualitas Produk dengan Menggunakan Taguchi’s Quality Loss Function dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) pada PT. XYZ

0 0 7