5.1.1. Data Karakteristik Teknis Kritikal Track Link Aktual
Data karakteristik teknis kritikal track link yang diukur secara langsung adalah A, B sedangkan dan data karakteristik teknis kritikal track link’s hardness
index dan track link’s tensile strength diambil data hasil rekaman perusahaan. Data karakteristik teknis kritikal track link aktual untuk setiap karakteristik dapat
dilihat pada Tabel 5.1, Tabel 5.2, Tabel 5.3, dan Tabel 5.4.
Tabel 5.1. Data Karakteristik A Aktual Subgroup
X1 X2
X3 X4
X5
1 287,2
286,9 286,9
287,4 287,1
2 286,8
286,7 287,2
286,9 286,9
3 286,7
286,8 287,5
287,2 287,4
4 287,3
287,1 286,7
287,5 287,1
5 287,4
286,9 287,1
286,8 286,8
6 287,1
287 286,7
286,7 286,6
7 286,9
286,6 287,3
287,2 286,8
8 287,4
286,7 287,1
286,9 287
9 287,2
286,7 287,2
286,8 286,7
10 287,4
286,9 286,7
286,8 286,5
Tabel 5.2. Data Karakteristik B Aktual Subgroup
X1 X2
X3 X4
X5
1 91,2
90,6 91,0
91,3 91,3
2 91,1
91,1 91,0
90,9 91,1
3 91,1
91,1 91,2
91,1 90,8
4 91,2
90,5 90,8
91,1 90,7
5 90,6
91,2 91,0
90,7 90,6
6 91,0
90,7 91,4
91,1 90,8
7 90,6
90,7 91,0
90,7 91,3
Tabel 5.2. Data Karakteristik B Aktual Lanjutan Subgroup
X1 X2
X3 X4
X5
8 91,0
91,1 90,6
91,4 91,1
9 90,6
91,0 90,5
90,9 90,5
10 90,8
91,2 91,2
91,1 90,8
Tabel 5.3. Data Karakteristik Hardness Index Aktual Subgroup
X1 X2
X3 X4
X5
1 286
315 311
303 307
2 301
290 317
319 312
3 307
322 315
323 318
4 292
303 291
305 302
5 316
291 302
300 312
6 301
288 319
306 313
7 296
322 320
300 292
8 293
301 309
301 305
9 290
303 310
315 303
10 320
298 324
300 295
Tabel 5.4. Data Karakteristik Tensile Strength Aktual Subgroup
X1 X2
X3 X4
X5
1 103
99 103
100 95
2 98
97 100
98 105
3 100
99 97
99 99
4 99
102 97
96 105
5 98
98 103
102 100
6 102
102 101
103 101
7 105
98 102
102 101
8 97
101 102
104 96
Tabel 5.4. Data Karakteristik Tensile Strength Aktual Lanjutan Subgroup
X1 X2
X3 X4
X5
9 100
100 102
103 99
10 102
104 99
97 103
5.1.2. Data Loss Perusahaan Terkait Proses Rework Track Link
Loss perusahaan adalah biaya tambahan yang harus dikeluarkan perusahaan selama melakukan proses rework untuk memperbaiki karakterististik
teknis produk yang tidak sesuai spesifikasi. Data proses rework track link adalah data rekaman perusahaan dan didapatkan melalui wawancara terhadap pihak
perusahaan.
5.1.2.1. Data Proses Rework Track Link Proses rework track link ini terbagi ke dalam 2 bagian besar, yaitu:
1. Proses pengelasan dan penggerindaan.
Proses pengelasan bertujuan untuk menambahkan nilai panjang dari karakteristik A dan B. Sebaliknya, proses penggerindaan bertujuan untuk
mengurangi nilai panjang dari karakteristik A dan B. Proses rework ini berlangsung selama 5 menitunit track link dengan tambahan waktu
transportasi bahan selama 1 menitunit track link. 2.
Proses annealing. Proses annealing adalah proses dimana bahan dibakar sampai temperaturnya
mendekati nilai temperatur kritis baja kemudian didinginkan pada suhu ruangan.
Proses annealing utamanya dilakukan untuk memperbaiki nilai hardness index dan tensile strength dari track link. Proses ini berlangsung di dalam tungku
bakar selama 420 menit40 unit track link. Tahapan ini memerlukan penggunaan operator selama 10 menit untuk transportasi bahan dan 30 menit
untuk pengoperasian tungku bakar. Proses ini bisa juga digunakan untuk menghomogenkan hasil las-an yang
dilakukan ketika memperbaiki karakteristik A dan B. Proses ini berlangsung di dalam tungku bakar selama 180 menit40 unit track link. Tahapan ini
memerlukan penggunaan operator selama 10 menit untuk transportasi bahan dan 70 menit untuk pengoperasian tungku bakar.
5.1.2.2. Data Mesin untuk Proses Rework Track Link
Adapun mesin untuk proses rework track link adalah sebagai berikut: 1. Mesin las
Jumlah : 12 unit Rp.15.000.000,00
Umur Ekonomis : 60 bulan 2. Mesin Gerinda
Jumlah : 20 unit Rp.1.500.000,00
Umur Ekonomis : 60 bulan 3. Tungku Bakar
Jumlah : 5 unit Rp.30.000.000,00
Umur Ekonomis : 60 bulan
5.1.2.3. Data Umum Track Link dan Perusahaan
Adapun data umum track link dan perusahaan adalah sebagai berikut: 1.
Berat track link : 9kgunit
2. Waktu siklus pembuatan track link
: 3310 menit 3.
Output agregat perusahaan : 168.000bulan
4. Upah buruh
: Rp.80.0008 jam kerja 5.
Overhead perusahaan tanpa penyusutan mesin : Rp.150.000.000bulan
5.2. Pengolahan Data
5.2.1. Perhitungan Loss Karakteristik Teknis Kritikal Track Link
5.2.1.1. Pembuatan Peta Kontrol
Peta kontrol adalah alat yang digunakan untuk melihat apakah suatu proses berada dalam pengendalian statistik, memantau proses terus-menerus
sepanjang waktu agar proses tetap stabil dan hanya mengandung variasi penyebab umum, serta digunakan sebagai dasar perhitungan process capability. Pada
penelitian ini, peta kontrol yang digunakan adalah peta kontrol X
� – s, karena jumlah sampel yang dipakai adalah 50 n10 Besterfield D, 2000.
5.2.1.1.1. Pembuatan Peta Kontrol �� – s Karakteristik A
Perhitungan X
� dan s untuk subgroup 1 adalah:
X �
1
= ∑ X
i1
n =
287,2+286,9+286,9+287,4+287,1 5
=287,1
s
1
=� ∑ �X�
1
-X
i1
�
2
n-1
= �
287,1-287,2
2
+287,1-286,9
2
+287,1-286,9
2
+287,1-287,4
2
+287,1-287,1
2
5-1 =0,212
Adapun rekapitulasi hasil perhitungan X
� dan s karakteristik A ditunjukkan pada Tabel 5.5.
Tabel 5.5. Hasil Perhitungan �� dan s Karakteristik A
Karakteristik A Subgroup
Pengukuran mm Perhitungan mm
X1 X2
X3 X4
X5 ��
s
1 287,2
286,9 286,9
287,4 287,1
287,1 0,212
2 286,8
286,7 287,2
286,9 286,9
286,9 0,187
3 286,7
286,8 287,5
287,2 287,4
287,1 0,356
4 287,3
287,1 286,7
287,5 287,1
287,1 0,297
5 287,4
286,9 287,1
286,8 286,8
287,0 0,255
6 287,1
287 286,7
286,7 286,6
286,8 0,217
7 286,9
286,6 287,3
287,2 286,8
287,0 0,288
8 287,4
286,7 287,1
\286,9 287
287,0 0,259
9 287,2
286,7 287,2
286,8 286,7
286,9 0,259
10 287,4
286,9 286,7
286,8 286,5
286,9 0,336
SUM 2869,8
2,666 MEAN
286,98 0,267
UCL X
� = X�� + A
3
s ̅
UCL s = B
4
s ̅
= 286,98 + 1,427 0,267 = 2,089 0,267
= 287,36 = 0,5569
LCL X
� = X�� − A
3
s ̅
LCL s = B
3
s ̅
= 286,98 − 1,427 0,267
= 0 0,267 = 286,60
= 0 untuk jumlah sampel subgroup n = 5, A
3
= 1,427, B
3
= 2,089, B
4
= 0 Besterfield, D. 2000
Hasil pemetaan untuk karakteristik A dapat dilihat pada Gambar 5.2.
Gambar 5.2. Peta Kontrol �� − � Karakteristik A
Dari Gambar 5.2, dapat diketahui bahwa semua sampel telah berada dalam batas kontrol.
10 9
8 7
6 5
4 3
2 1
287.4 287.2
287.0 286.8
286.6 Sample
S a
m p
le M
e a
n
__ X=286.984
UCL=287.3645
LCL=286.6035
10 9
8 7
6 5
4 3
2 1
0.60 0.45
0.30 0.15
0.00 Sample
S a
m p
le S
tD e
v
_ S=0.2666
UCL=0.5569
LCL=0
Xbar-S Chart of Karakteristik A
5.2.1.1.2. Pembuatan Peta Kontrol �� – s Karakteristik B
Perhitungan X
� dan s untuk subgroup 1 adalah:
X �
1
= ∑ X
i1
n =
91,2+90,6+91,0+91,3+91,3 5
=91,1
s
1
=� ∑ �X�
1
-X
i1
�
2
n-1
= �
91,1-91,2
2
+91,1-90,6
2
+91,1-91,0
2
+91,1-91,3
2
+91,1-91,3
2
5-1 = 0,295
Adapun rekapitulasi hasil perhitungan X
� dan s karakteristik B
ditunjukkan pada Tabel 5.6. Tabel 5.6. Hasil Perhitungan
�� dan s Karakteristik B Karakteristik B
Subgroup Pengukuran mm
Perhitungan mm X1
X2 X3
X4 X5
�� s
1 91,2
90,6 91,0
91,3 91,3
91,1 0,295
2 91,1
91,1 91,0
90,9 91,1
91,0 0,089
3 91,1
91,1 91,2
91,1 90,8
91,1 0,152
4 91,2
90,5 90,8
91,1 90,7
90,9 0,288
5 90,6
91,2 91,0
90,7 90,6
90,8 0,268
6 91,0
90,7 91,4
91,1 90,8
91,0 0,274
7 90,6
90,7 91,0
90,7 91,3
90,9 0,288
8 91,0
91,1 90,6
91,4 91,1
91,0 0,288
9 90,6
91,0 90,5
90,9 90,5
90,7 0,235
10 90,8
91,2 91,2
91,1 90,8
91,0 0,205
SUM 909,5
2,382 MEAN
90,95 0,238
UCL X
� = X�� + A
3
s ̅
UCL s = B
4
s ̅
= 90,95 + 1,427 0,238 = 2,089 0,238
= 91,288 = 0,2534
LCL X
� = X�� − A
3
s ̅
LCL s = B
3
s ̅
= 90,95 − 1,427 0,238
= 0 0,238 = 90,608
= 0 untuk jumlah sampel subgroup n = 5, A
3
= 1,427, B
3
= 2,089, B
4
= 0 Besterfield, D. 2000
Hasil pemetaan untuk karakteristik B dapat dilihat pada Gambar 5.3.
Gambar 5.3. Peta Kontrol �� − � Karakteristik B
Dari Gambar 5.3, dapat diketahui bahwa semua sampel telah berada dalam batas kontrol.
10 9
8 7
6 5
4 3
2 1
91.20 91.05
90.90 90.75
90.60 Sample
S a
m p
le M
e a
n
__ X=90.948
UCL=91.2880
LCL=90.6080
10 9
8 7
6 5
4 3
2 1
0.48 0.36
0.24 0.12
0.00 Sample
S a
m p
le S
tD e
v
_ S=0.2382
UCL=0.4976
LCL=0
Xbar-S Chart of Karakteristik B
5.2.1.1.3. Pembuatan Peta Kontrol �� – s Karakteristik Hardness Index
Perhitungan X
� dan s untuk subgroup 1 adalah:
X �
1
= ∑ X
i1
n =
286+315+311+303+307 5
=304,4
s
1
=� ∑ �X�
1
-X
i1
�
2
n-1
= �
304,4-286
2
+304,4-315
2
+304,4-311
2
+304,4-303
2
+304,4-307
2
5-1 = 11,216
Adapun rekapitulasi hasil perhitungan X
� dan s karakteristik hardness index ditunjukkan pada Tabel 5.7.
Tabel 5.7. Hasil Perhitungan �� dan s Karakteristik Hardness Index
Karakteristik HI Subgroup
Pengukuran HB Perhitungan HB
X1 X2
X3 X4
X5 ��
s
1 286
315 311
303 307
304,4 11,216
2 301
290 317
319 312
307,8 12,153
3 307
322 315
323 318
317,0 6,442
4 292
303 291
305 302
298,6 6,580
5 316
291 302
300 312
304,2 9,960
6 301
288 319
306 313
305,4 11,887
7 296
322 320
300 292
306,0 14,000
8 293
301 309
301 305
301,8 5,933
9 290
303 310
315 303
304,2 9,418
10 320
298 324
300 295
307,4 13,520
SUM 3056,8
101,110 MEAN
305,68 10,111
UCL X
� = X�� + A
3
s ̅
UCL s = B
4
s ̅
= 305,68 + 1,427 10,111 = 2,089 10,111
= 320,11 = 21,122
LCL X
� = X�� − A
3
s ̅
LCL s = B
3
s ̅
= 305,68 − 1,427 10,111
= 0 10,111 = 291,25
= 0 untuk jumlah sampel subgroup n = 5, A
3
= 1,427, B
3
= 2,089, B
4
= 0 Besterfield, D. 2000
Hasil pemetaan untuk karakteristik hardness index dapat dilihat pada Gambar 5.4.
Gambar 5.4. Peta Kontrol �� − � Karakteristik Hardness Index
Dari Gambar 5.4, dapat diketahui bahwa semua sampel telah berada dalam batas kontrol.
10 9
8 7
6 5
4 3
2 1
320 310
300 290
Sample S
a m
p le
M e
a n
__ X=305.68
UCL=320.11
LCL=291.25
10 9
8 7
6 5
4 3
2 1
20 15
10 5
Sample S
a m
p le
S tD
e v
_ S=10.11
UCL=21.12
LCL=0
Xbar-S Chart of Karakteristik HI