Kapabilitas Proses Rancangan Perbaikan Proses untuk Menurunkan Losses Perusahaan dengan Menggunakan Taguchi’s Quality Loss Function dan Failure Mode and Effect Analysis

Tabel 3.1. Indeks Kapabilitas Proses dan Pencapaian Nilai Sigma Lanjutan Cp Nilai Sigma Defects Per Million Opportunity Cost Of Poor Quality Efektifitas 1,00 3σ 66.807 25-40 nilai penjualan 93,739 1,33 4σ 6.210 rata-rata industri USA 15-25 nilai penjualan 99,379 1,67 5σ 233 rata-rata industri Jepang 5-15 nilai penjualan 99,9767 2,00 6σ 3,4 industri kelas dunia 1 nilai penjualan 99,99966

3.4. Biaya Produksi

3 Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang di ukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Biaya produksi terbagi 2 jenis, yaitu biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung. Biaya produksi langsung dapat diidentifikasi langsung pada unit produk atau batch unit produksi dan bernilai relatif kecil. Biaya produksi tak langsung adalah biaya selain biaya produksi langsung. Biaya produksi langsung kemudian dapat dipisahkan menjadi biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung. 3 Lanen, William N, dkk. 2011. Fundamentals of cost accounting 3rd ed. The McGraw-Hill Companies. Maka, secara umum, biaya produksi dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu: 1. Biaya bahan langsung Biaya bahan langsung adalah segala biaya yang terkait dengan bahan produksi yang dapat langsung ditelusuri pada produk, 2. Biaya tenaga kerja Biaya tenaga kerja adalah segala biaya yang terkait dengan penggunaan tenaga kerja yang secara langsung berperan dalam mengkonversikan bahan mentah menjadi produk jadi 3. Segala biaya lain dalam proses konversi bahan mentah menjadi produk jadi. Sering diistilahkan dengan istilah overhead manufaktur. Beberapa contoh sumber overhead manufaktur yaitu: a. Tenaga kerja tak langsung, yaitu tenaga kerja yang tidak langsung berperan dalam proses konversi bahan, namun tetap diperlukan supaya pabrik tetap dapat beroperasi, misalnya supervisor, pekerja perawatan mesin, penjaga gudang. b. Bahan tak langsung, yaitu bahan yang berperan sebagai penolong proses produksi, seperti pelumas mesin dan komponen mesin. Bahan tak langsung tidak dapat ditelusuri dalam produk jadi namun harus ada agar proses produksi dapat berlangsung c. Biaya manufaktur lainnya, seperti depresiasi gedung pabrik dan peralatan, pajak aset pabrik, asuransi bangunan dan peralatan, energi dan lainnya yang dibutuhkan agar pabrik tetap dapat beroperasi.

3.5. Taguchi’s Quality Loss Function

4 Sebuah produk dijual jenis produk dan harganya. Jenis barang berhubungan dengan fungsi produk dan ukuran pasar. Kualitas produk berhubungan dengan kerugian dan ukuran pasar. Kualitas sering diartikan sebagai kesesuaian dengan spesifikasi. Bagaimanapun, Taguchi menujukkan sisi lain dari kualitas yang berhubungan dengan biaya dan kerugian dalam dollar, tidak hanya untuk pabrik pada saat produksi tetapi juga pada konsumen dan masyarakat secara kesuluruhan. Kerugian selalu dianggap sebagai biaya tambahan yang tejadi pada saat produk dikirim. Setelah itu, masyarakat yang menjadi konsumenlah yang membayar kerugiaan kualitas. Awalnya, perusahaan akan membayar dalam bentuk garansi. Setelah periode garansi habis, konsumen akan membayar ongkos perbaikan produk. Tetapi secara tidak langsung, perusahaan secara mutlak menerapkan harga sebagai respon terhadap reaksi negatif konsumen dam biaya yang sulit untuk dihitung seperti ketidakpuasan konsumen, waktu dan uang yang diberikan konsumen. Akhirnya, reputasi perusahaan akan rusak dan akan kehilangan pasarnya. Taguchi 2005 mengartikan kualitas sebagai kerugian yang disebabgkan oleh produk ke masyarakat mulai pada saat produk dikirim. Tujuan dari quality loss function adalah evaluasi secara kuantitatif terhadap kerugian yang disebabkan oleh variasi produk yang terjadi. 4 Taguchi’s Quality Engineering Handbook, John Wiley Sons, Inc., New Jersey, Genichi Taguchi. 2005

Dokumen yang terkait

Perancangan Perbaikan Kualitas Produk dengan Menggunakan Taguchi’s Quality Loss Function dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) pada PT. XYZ

5 63 76

Perancangan Perbaikan Kualitas Produk dengan Menggunakan Taguchi’s Quality Loss Function dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) pada PT. XYZ

3 12 76

Rancangan Perbaikan Proses untuk Menurunkan Losses Perusahaan dengan Menggunakan Taguchi’s Quality Loss Function dan Failure Mode and Effect Analysis

0 0 21

Rancangan Perbaikan Proses untuk Menurunkan Losses Perusahaan dengan Menggunakan Taguchi’s Quality Loss Function dan Failure Mode and Effect Analysis

0 0 1

Rancangan Perbaikan Proses untuk Menurunkan Losses Perusahaan dengan Menggunakan Taguchi’s Quality Loss Function dan Failure Mode and Effect Analysis

0 0 8

Rancangan Perbaikan Proses untuk Menurunkan Losses Perusahaan dengan Menggunakan Taguchi’s Quality Loss Function dan Failure Mode and Effect Analysis

0 0 29

Rancangan Perbaikan Proses untuk Menurunkan Losses Perusahaan dengan Menggunakan Taguchi’s Quality Loss Function dan Failure Mode and Effect Analysis

0 0 1

Perancangan Perbaikan Kualitas Produk dengan Menggunakan Taguchi’s Quality Loss Function dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) pada PT. XYZ

0 0 18

Perancangan Perbaikan Kualitas Produk dengan Menggunakan Taguchi’s Quality Loss Function dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) pada PT. XYZ

0 0 2

Perancangan Perbaikan Kualitas Produk dengan Menggunakan Taguchi’s Quality Loss Function dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) pada PT. XYZ

0 0 7