chemical analysis terhadap bahan dengan alat spectrometer baik itu bahan baku, setelah peleburan maupun setelah menjadi produk jadi yang bertujuan
untuk mengetahui apakah kandungan logam dan campuran sudah sesuai dengan permintaan konsumen sehingga tidak terjadi ketidaksesuaian pada
produk akhir. c. Kekuatan produk
Dalam ini, semakin kuat produk yang dihasilkan semakin baik kualitasnya. Hal ini ditandai dengan kecilnya kemungkinan patah melalui tempering pada
spectrometer yang bertujuan untuk meminimumkan kemungkinan patahnya produk.
d. Bentuk dan spesifikasi produk. Bentuk dan spesifikasi produk merupakan bagian dari kualitas produk yang
akan menjadi perhatian karena harus sesuai dengan standar yang diinginkan konsumen. PT. Karya Deli Steelindo akan selalu mengadakan kegiatan
inspeksi guna mendapatkan kualitas produk yang baik dan apabila terdapat kecacatan yang fatal pada produk maka produk tersebut akan dianggap sebagai
produk cacat.
2.4.3. Uraian Proses Produksi
Setelah adanya permintaan dari konsumen terhadap pesanan suatu produkbarang, maka bagian drawing akan menyiapkan gambar dari produk
sesuai dengan spesifikasi yang inginkan konsumen tersebut dan langsung dikonfirmasikan kepada bagian marketing untuk disetujui oleh pihak konsumen.
Kemudian gambar yang sudah disetujui tersebut akan dibuatkan pola pattern atau prototype dari spesifikasi yang sesuai dengan permintaan
konsumen. Selanjutnya proses produksi akan dilanjutkan ke bagian produksi. Adapun uraian proses produksi dalam proses pengecoran logam, sebagai
contoh dalam hal ini produk yang akan dibentuk adalah produk track link yaitu sebagai berikut:
1. Pattern Making
Pattern Making adalah proses pembuatan pola atau prototype dari produk yang akan dibuat. Pattern making pembuatan mal cetakan dimulai dari
persiapan bahan-bahan seperti kayu, lem, dempul, dan hardener pengeras. Kemudian kegiatan pembuatan mal cetakan pattern making dilanjutkan
dengan kegiatan: -
Pengukuran kayu dengan menggunakan mistar ukur. -
Pemotongan dan pembentukan kayu dengan menggunakan gergaji listrik, sebagai acuan adalah pola pattern yang akan dibentuk harus sesuai
dengan gambar produk yang telah disetujui oleh pihak marketing dari bagian drawing.
- Proses penggerindaan dengan menggunakan mesin gerinda yang bertujuan
untuk menghaluskan kayu dari pola pattern yang akan dibentuk. -
Hasil pengerindaan tersebut kemudian dirakit assembly dengan bantuan lem.
- Terakhir, pola yang telah terbentuk dihaluskan kembali dengan
menggunakan dempul campuran dempul dan pengeras atau hardener.
2. Pattern Inspection Pattern Inspection adalah proses pemeriksaan kembali pola atau prototype
yang telah dibuat dalam proses pattern making. Proses inspeksi dilakukan dengan cara memeriksa kembali dimensi dan ukuran dari pola yang telah
terbentuk dengan menggunakan jangka sorong sesuai dengan ukuran dan dimensi yang ada pada gambar produk yang telah diberikan oleh pihak
drawing. Inspeksi terhadap prototype dilakukan oleh bagian quality control yang bertujuan untuk menyesuaikan prototype dengan spesifikasi produk
pesanan sesuai dengan keinginan konsumen. 3. Molding
Molding adalah proses pembuatan cetakan yang terdiri dari rangka atas cup dan rangka bawah drag dengan ukuran dan bentuk sesuai dengan pola atau
prototype produk yang akan dibuat. Kegiatan molding atau pencetakan dimulai dari kegiatan:
- Persiapan cetakan dan pasir.
- Rangka atas drag dan rangka bawah cup diisi dengan pasir cetak,
kemudian masukkan pola cetakan pattern ke dalam rangka bawah, pasir diisi hingga penuh.
- Pastikan bahwa seluruh bagian telah tertutup oleh pasir dan pasir tersebut
diratakan dengan menggunakan balok. Setelah isi cetakan penuh, cetakan diisi dengan angin atau gas CO2 yang bertujuan sebagai pengeras cetakan,
sehingga pada saat penuangan cairan cetakan tidak pecah karena tekanan cairan logam yang kuat metallostatik.