Faktor Hambatan dan Faktor Pendukung Dalam Proses Pembinaan Akhlak

Selain menjalankan pembinaan akhlak di asrama, santri juga mendapatkan pembinaan lainnya seperti tahsin Al- Qur’an yang dilakukan setiap hari senin dan selasa. Juga ada kegiatan takhrij Al- Qur’an yang dilakukan setiap hari rabu dan sabtu. Kedua kegiatan tersebut dilakukan jam 18.30-21.30. Tahsin Al- Qur’an berarti belajar membaca Al-Qur’an dengan indah, sedangkan takhrij Al- Qur’an berarti mempelejari makhroj lafadz pengucapan huruf Al- Qur’an. 17 Selain itu juga ada kegiatan pembinaan lainnya seperti marawis, perkusi, karate, dan kursus komputer. Marawis berarti melantunkan nyanyian-nyanyian lagu rohani Islam, sedangkan perkusi berarti memainkan musik dari alunan-alunan alat sehari-sehari, misal panci, botol dan sebagainya. Untuk hari pelaksanaanya marawis dilakukan setiap hari kamis jam 16.00- 17.00 sedangkan perkusi setiap hari minggu jam 16.00-18.00. pelaksanaan kegiatan perkusi dan marawis ini untuk melatih kemampuan santri dalam bermusik dan menjalin kekompakan sesama santri. 18 Sedangkan kegiatan lainnya yakni karate dan kursus komputer yang dilakukan dengan bantuan lembaga pendidikan lainnya, dimana karate diadakan setiap hari minggu jam 20.00-22.00, sedangkan kursus komputer setiap hari selasa dan kamis jam 16.00-17.00. “Kreatifitas yang telah mereka pelajari selama di asrama bisa dimanfaatkan sewaktu mereka sudah tidak di asrama, dan bisa dipraktekkan dalam kehidupan mereka untuk membantu kemandirian ekonomi mereka”. 19 Melalui berbagai kegiatan pembinaan kreatifitas yang diajarkan di Pesantren Yatim Nurul Amanah Jagakarsa, 17 Observasi pribadi di Pesantren Nurul Amanah pada Senin 27-12-2015 18 Wawancara pribadi dengan Khoirul Umam pada Selasa, 27-01-2015. 19 Wawancara pribadi dengan Khoirul Umam pada Selasa, 27-01-2015. Jakarta Selatan, santri bisa mencari lahan pekerjaan sendiri untuk mendapatkan penghasilan yang halal, dan diharapkan keterampilan di asrama menimbulkan hasil yang baik bagi santri binaan. Untuk peran pembimbing agama dalam membina akhlak santri remaja di Pesantren Yatim Nurul Amanah Jagakarsa, Jakarta Selatan dapat dilihat dari cara membangun kehidupan yang lebih layak, manusiawi, normatif, produktif, serta mandiri. Program kegiatan di asrama bertujuan untuk menumbuhkan kemampuan dan kemauan santri untuk dapat mengembalikan dan mewujudkan produktifitas santri agar bisa hidup mandiri. 64

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian dengan tema peran bimbingan Agama dalam membina akhlak remaja di Pesantren Yatim Nurul Amanah Jagakarsa, Jakarta Selatan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Program Pembinaan Akhlak Santri Remaja di Pesantren Yatim Nurul Amanah Jagakarsa, Jakarta Selatan dilaksanakan setiap hari Senin, Selasa, Rabu, setelah sarapan pagi dari jam 08.00 – 11.00 bagi Santri Aliyah dan setelah Shalat Dzu hur berjama’ah 13.00 – 15.00 untuk Santri Tsanawiyah di Kelas dan Aula Pesantren Yatim Nurul Amanah Jagakarsa, Jakarta Selatan. Dengan dibimbing oleh Kepala Asrama sakaligus Pembimbing Agama yaitu Muhammad Khoirul Huda dan Staff Pembimbing Agama yaitu Khoirul Umam. Dan diberikan pengajaran tentang ilmu agama khususnya tentang pembinaan akhlak yang bersumber dari Al- Qur’an dan Hadits, dan juga beberapa buku-buku Islam khususnya yang mengenai akhlak. Dalam menjalankan pembinaan akhlak santri remaja di Pesantren Yatim Nurul Amanah Jagakarsa, Jakarta Selatan ada beberapa bentuk materi yang disisipkan dalam bentuk bimbingan agama di antaranya adalah materi Akhlak Nabawi, materi Akhlak, materi