BAB IV: TEMUAN DAN ANALISIS DATA: Dalam bab ini terdiri dari deskripsi
dan analisis data program bimbingan agama dalam pembinaaan akhlak santri remaja, peran pembimbing agama dalam pembinaan akhlak santri
remaja, dan faktor penghambat dan faktor pendukung dalam pembinaan akhlak santri remaja di Pesantren Yatim Nurul Amanah Jagakarsa,
Jakarta Selatan.
BAB V: PENUTUP: Pada bab ini yaitu bab terakhir yang meliputi kesimpulan dan
saran.
11
BAB II LANDASAN TEORI
A. Teori Peran
1. Pengertian Peran
Berbicara tentang peran, tentunya tidak dapat dipisahkan dengan status kedududkan, walaupun keduanya berbeda akan tetapi saling berhubungan erat
antara satu sama lain. Karena yang yang satu tergantung pada yang lainnya begitu juga sebaliknya, maka peran diibaratkan sebagai dua sisi mata uang yang berbeda
akan tetapi kedekatannya sangat erat sekali. Seseorang dapat dikatakan berperan atau memiliki peran dikarenakan seseorang tersebut mempunyai status dalam
masyarakat walau kedudukan ini berbeda antara satu orang dengan orang lain. Dalam
“Kamus Besar Bahasa Indonesia”, peran adalah “perangkat tingkah laku yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat
”.
1
Pengertian lain peran menurut Soerjono Soekanto, peran dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat.
2
Teori peran Role Theory adalah teori yang merupakan perpaduan berbagai teori, orientasi, maupun disiplin ilmu. Dalam teorinya Biddle Thomas membagi
peristilahan dalam teori peran dalam empat golongan, yaitu istilah-istilah yang menyangkut orang-orang yang mengambil bagian dalam interaksi sosial, perilaku
yang muncul dalam interaksi tersebut, Kedudukan orang-orang dalam perilaku, Kaitan antara orang dan perilaku.
3
1
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia ,Jakarta: Balai Pustaka, 1998, h. 854.
2
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Balai Pustaka, 1998, h. 667.
3
Sarlito Wirawan Sarwono, Teori-Teori Psikologi Sosial, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006, h. 215.
Sedangkan menurut Sarlito Wirawan Sarwono dalam bukunya yang berjudul Teori-teori Psikologi Sosial, peran adalah harapan-harapan lain pada
umumnya tentang perilaku-perilaku yang pantas dan semestinya dilakukan oleh seseorang yang memiliki peran tertentu.
4
Sedangkan menurut Abu Ahmadi dalam bukunya yang berjudul psikologi sosial menerangkan bahwa peran adalah peran adalah suatu penghargaan manusia
terhadap cara individu harus bersikap dan berbuat dalam situasi tertentu berdasarkan status dan fungsi sosialnya, walaupun kedudukannya ini berbeda
antara satu dengan yang lainnya tersebut, akan tetapi masing-masing dirinya berperan sesuai dengan statusnya
5
. Dari beberapa definisi di atas maka jelaslah bahwa peran merupakan suatu
kegiatan yang berkaitan dalam kehidupan manusia karena peran seseorang merupakan bagian dalam interaksi sosial dan dalam interaksi tersebut akan
memunculkan perilaku. Perilaku yang diharapkan tidak berdiri sendiri, melainkan selalu berkaitan dengan adanya orang lain yang dimiliki oleh orang yang
berkedudukan di masyarakat.
B. Pembimbing Agama
1. Pengertian Pembimbing dan Agama
Menurut kamus bahasa Indonesia pembimbing adalah orang yang membimbing atau menuntun.
6
Pengertian harfiyyah pembimbing adalah menunjukkan, memberi jalan, atau menuntun orang lain ke arah tujuan bermanfaat
bagi hidupnya di masa kini, dan masa mendatang. Istilah bimbingan merupakan terjemahan dari bahasa Inggris “guidence”. Kata guidance dalam masalah
4
Sarlito Wirawan Sarwono, Teori-teori psikologi sosial, Jakarta: CV. Rajawali, 1984, h. 235.
5
Abu Ahmadi, Psikologi Sosial, Jakarta: Rineka Cipta, 1991, h. 14.
6
Anton, Dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Depdikbud: Balai Pustaka, h. 117.