Metode Pembinaan Akhlak Pembinaan Akhlak

ة ْفأا راصْبأا عْ هسْلا م ل عج ا ْيش لْعت ا ْم تا همأ طب ِم م جرْخأ َ . ر ْشت ْم هلعل Artinya :“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati agar kamu bersyukur ”. 39 Dari ayat tersebut di atas menunjukkan dengan jelas bahwa pelaksana utama dalam pendidikan baik formal maupun non formal adalah dari kedua orang tua. Pada hakikatnya, pembentukan akhlak ke arah akhlak al-karimah akan membawa dampak yang tidak hanya dirasakan oleh yang bersangkutan namun juga dirasakan oleh orang lain. Manfaat akhlak disebutkan di dalam al- Qur’an, seperti dalam An-Nahl: 97 ْم هني ْجنل ة ِيط ةايح ههنييْحنلف ٌ مْ م ه ث أ ْ أ رك ِم احلاص ع ْ م ل ْعي ْا اك ام سْحأب مهرْجأ ً َ Artinya: “Barangsiapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupu perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” 40 Surat Al-Kahfi ayat 88 ا رْمأ ْ م هل قنس ارْسي ءا ج هلف احلاص ع مآ ْ م اهمأ نْسحْلا 39 Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahannya, h. 276. 40 Ibid.,h. 279. Artinya: “Adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, maka baginya pahala yang terbaik sebagai balasan, dan akan kami titahkan kepadanya perintah yang mudah dari perintah- perintah kami.” 41 Surat Al- Mu’min ayat 40: ه ىث أ ْ أ رك ِم احلاص ع ْ م ا لْثم ها ْجي َف ة ِيس ع ْ م ك لْ أف ٌ مْ م ةهنجْلا لخْ ي اسح رْيغب ا يف ق ْري َ Artinya : “Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka dia tidak akan dibalasi melainkan sebanding dengan kejahatan itu. Dan barangsiapa mengerjakan amal yang saleh baik laki-laki maupun perempuan sedang ia dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezeki didalamnya tanpa hisab.” 42

D. Remaja

1. Pengertian Remaja

Menurut Monks Knoers, “masa remaja dapat dibedakan atas tiga bagian, yaitu: masa remaja awal atau pubertas 12-15 tahun, masa remaja pertengahan 15- 18 tahun, dan masa remaja akhir 18- 21 tahun.” 43 Remaja dalam bahasa Latin disebut adolescence, kata bendanya adolescentia yang bearti remaja yang bearti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Bangsa primitif memandangnya sebagai masa puber dan masa remaja tidak berbeda dengan periode-periode lain dalam rentang kehidupan, masa dimana manusia sudah mampu mengadakan reproduksi. 44 41 Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahannya, h. 375. 42 Ibid., h. 472. 43 Monk, Knoers, Psikologi Perkembangan, Yogyakarta: Gadjah Mada University, 2006, h. 262. 44 Elizabeth Hurlock, Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, Jakarta: Erlangga, 1980, h. 206. Istilah adolescence, seperti yang dipergunakan saat ini, mempunyai arti yanh lebih luas mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Pandangan ini diungkapkan oleh piaget dengan mengatakan: Secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak. Integrasi dalam masyarakat dewasa mempunyai banyak aspek efektif, kurang lebih berhubungan dengan masa puber. Termasuk juga perubahan intelektual yang khas dari cara berfikir remaja ini memungkinkannya untuk mencapai integrasi dalam hubungan sosial orang dewasa, yang kenyataannya merupakan ciri khas yang umum dari periode perkembangan ini. Masa remaja merupakan masa pencarian identitas diri dari peralihan atau transisi dari masa kanak-kanak menjadi masa dewasa. Dalam masa pencarian identitas diri ini remaja menempatkan idola yang menurutnya ideal untuk menjadi patokannya dalam berprilaku dalam pembentukan identitasnya. Sedangkan dalam setiap periode peralihan, status individu tidaklah jelas dan terdapat keraguan akan peran yang harus dilakukan. Jika berprilaku seperti anak-anak maka lingkungan menganggapnya tidak pantas karena dia tak lagi kanak-kanak. Tapi, ketika dia berprilaku seperti orang dewasa maka lingkungan akan menganggapnya dewasa sebelum waktunya. 45 Singgih Ny. S sebagaimana telah dikutip Elfi Yuliani Rochmah, menyatakan bahwa “masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa, meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan 45 Ibid., h. 207.