9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Belajar Matematika
Dalam kehidupan sehari-hari kegiatan atau proses belajar selalu kita jumpai dan kita lakukan. Belajar adalah proses yang menimbulkan terjadinya
suatu perubahan dalam tingkah laku. Kemampuan proses perubahan dari “belum” menuju “sudah” dan proses tersebut terjadi dalam kurun waktu yang
cukup lama. Pola perubahan perilaku tersebut yang disebut sebagai belajar. Belajar matematika pada hakekatnya adalah belajar yang berkaitan dan
berkenaan dengan ide-ide, struktur-struktur dan hubungan-hubungannya yang diatur menurut urutan yang logis. Jadi matematika berkenaan dengan konsep-
konsep abstrak Herman Hudojo,2001: 80. Mempelajari konsep B yang mendasar kepada konsep A, seseorang perlu memahami lebih dulu konsep A,
tanpa memahami konsep A, tidak mungkin orang itu dapat memahami konsep B. Matematika juga dipandang sebagai suatu struktur dari hubungan-
hubungan, maka simbol-simbol formal diperlukan untuk mewakili hal-hal yang terkandung dalam matematika. simbolisasi memberikan fasilitas
komunikasi dan dari komunikasi itu kita mendapatkan sejumlah besar informasi. Dari informasi-informasi ini kita dapat membentuk konsep-konsep
baru. Dengan demikian, simbol-simbol bermanfaat untuk kehematan
intelektual, sebab simbol-simbol itu dapat digunakan mengkomunikasikan ide-ide secara efektif dan efisien. Agar simbol itu berarti, kita harus
memahami ide yang terkandung di dalam simbol tersebut. Karena itu, hal terpenting adalah bahwa ide-ide harus dipahami sebelum ide itu sendiri
disimbolkan. Bila prosedur ini tidak diikuti, penggunaan simbol mungkin sangat membahayakan. Jika aturan-aturan ini tidak diikuti pengertian yang
mendasari ide-ide tersebut, maka kerja yang dilakukan itu bukanlah jenis aktivitas berpikir, melainkan suatu latihan yang merupakan hafalan belaka.
Herman Hudojo, 2001:81. Menurut Herman Hudojo Herman Hudojo, 2001:92 “Belajar
merupakan suatu proses aktif dalam memperoleh pengalamanpengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku”. Belajar adalah suatu
aktivitas mentalpsikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan-
pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap, perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas W.S Winkel, 2004:59. Menurut James O. Whittaker
syaiful bahri, 2011 :12-13 merumuskan belajar sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
Cronbach berpendapat bahwa learning is shown by change in behavior as a result of experience.
Belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Learning is the
process by which behavior in the broader sense is originated or changed through practice or training.
Belajar adalah proses dimana tingkah laku dalam arti luas ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.
Sedangkan menurut Drs. Slameto belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada beberapa perubahan tertentu yang dimasukkan ke dalam ciri-ciri belajar menurut Syaiful Bahri,
2011 hal 15-16 yaitu : 1.
Perubahan yang Terjadi Secara Sadar Individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu
atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya.
2. Perubahan dalam Belajar Bersifat Fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung terus menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang
terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya.
3. Perubahan dalam Belajar Bersifat Positif dan Aktif
Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu selalu bertambah dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik
dari sebelumnya. 4.
Perubahan dalam Belajar Bukan Bersifat Sementara Perubahan yang bersifat sementara temporer yang terjadi hanya
untuk beberapa saat saja, seperti berkeringat, keluar air mata, menangis, dan sebagainya tidak dapat digolongkan sebagai
perubahan dalam pengertian belajar. Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Ini berarti tingkah
laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap. 5.
Perubahan dalam Belajar Bertujuan atau Terarah Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada
tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari.
6. Perubahan Mencakup Seluruh Aspek Tingkah Laku
Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika
seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan,
keterampilan, pengetahuan, dan sebaginya.
B. Matematika