Pengertian tindakan Tingkatan tindakan Faktor – faktor yang mempengaruhi tindakan

C. Tindakan

1. Pengertian tindakan

Tindakan adalah respon individu yang dapat diamati dan memiliki frekuensi spesifik, durasi, dan tujuan baik disadari maupun tidak disadari serta merupakan kumpulan berbagai faktor yang saling berinteraksi Wawan dan Dewi, 2010.

2. Tingkatan tindakan

Tindakan mempunyai beberapa tingkatan yaitu persepsi perception, respon terpimpin guided response, mekanisme mechanism, dan adopsi adoption. Persepsi perception merupakan mengenal dan memilih berbagai objek yang sehubungan dengan tindakan yang diambil. Respon terpimpin guided response, indikator untuk tingkatan tindakan yang kedua ini adalah individu dapat melakukan sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh. Mekanisme mechanism adalah tindakan tingkat tiga dengan indikator jika seseorang telah melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu yang sudah merupakan kebiasaan. Tindakan tingkat empat adalah adopsi adoption yang merupakan suatu tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Tindakan tersebut telah dimodifikasi namun tidak mengurangi kebenaran tidakan tersebut Notoatmodjo, 2007.

3. Faktor – faktor yang mempengaruhi tindakan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan tindakan perilaku kesehatan menurut teori Lawrence Green ditentukan oleh 3 faktor yaitu faktor predisposisi, faktor pendorong, dan faktor penguat Maulana, 2009. Faktor predisposisi predisposing factor. Faktor yang mempermudah terjadinya perilaku seseorang antara lain pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai dan tradisi, norma sosial, budaya dan sosio-demografi Maulana, 2009. Faktor pendorong enabling factor. faktor yang memungkinkan terjadinya perilaku atau tindakan. Hal ini dapat berupa lingkungan fisik, sarana kesehatan atau sumber-sumber khusus yang mendukung, dan keterjangkauan sumber dan fasilitas kesehatan Maulana, 2009. Faktor penguat reinforcing factors, faktor yang memperkuat terjadinya perilaku misalnya dengan adanya contoh dari para tokoh masyarakat yang menjadi panutan Maulana, 2009.

4. Cara pengukuran tindakan

Dokumen yang terkait

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan wanita pra lansia di Kecamatan Umbulharjo tentang antibiotika dengan metode CBIA.

1 8 113

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan pria usia lanjut di Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta tentang diabetes melitus dengan metode CBIA.

0 0 148

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan siswa smk di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman tentang diabetes melitus dengan metode CBIA.

0 1 156

Peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan remaja laki-laki di SMK Negeri 4 Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta tentang antibiotika dengan metode CBIA (Cara Belajar Insan Aktif).

1 11 148

Peningkatan pengetahuan sikap dan tindakan pria lansia tentang antibiotika dengan metode seminar di Kelurahan Baciro Kecamatan Gondokusuman Yogyakarta.

0 1 147

Peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan wanita usia dewasa tentang antibiotika dengan metode CBIA di Kelurahan Warungboto, Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta periode Desember 2014 – Maret 2015.

6 63 133

Peningkatan pengetahuan sikap dan tindakan pria dewasa di SMKN 2 Depok Yogyakarta mengenai diabetes melitus dengan metode CBIA.

0 0 137

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan pria dewasa tentang antibiotika di Kecamatan Gondokusuma Yogyakarta dengan metode seminar.

0 2 114

Peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan pria dewasa tentang antibiotika dengan metode CBIA (Cara Belajar Insan Aktif) di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta.

0 6 137

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan remaja wanita di Kecamatan Umbulharjo tentang antibiotika dengan metode CBIA.

0 2 122