J. Analisis Hasil
1. Uji normalitas
Sebelum dilakukan analisis untuk mencari korelasi antar kedua variabel penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan uji normalitas. Uji normalitas yang
dilakukan pada data penelitian ini guna mengetahui apakah data dalam penelitian ini normal atau tidak.
Pengujian normalitas pada data ini dengan menggunakan statistic nonparametric yaitu dengan menggunakan teknik Shapiro-Wilk. Menurut
Istyastono 2012, uji normalitas menggunakan uji Shapiro-Wilk, dimana hipotesis null-nya H
adalah “data terdistribusi normal” dan hipotesis alternatifnya H
1
adalah “data tidak terdistribusi normal”, memakai taraf kepercayaan 95. Jika nilai p p-value 0,05 maka H
ditolak dan H
1
diterima, dan sebaliknya jika nilai p p-value
≥0,05 maka H diterima dan H
1
ditolak. Data yang diuji normalitasnya adalah ketiga aspek yang ada di pre, post
I, post II, dan post III. Uji normalitas dilakukan dengan bantuan aplikasi perangkat lunak statistik R 2.14.0. Dari hasil uji normalitas ditemukan satu data
yang normal, yaitu data pengetahuan pre. Hal ini disebabkan karena sebelum diberikan intervensi CBIA, mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuannya
tergolong sedang dan rendah. Setelah intervensi CBIA, banyak responden yang tingkat pengetahuannya bertambah dengan pesat mencapai kategori tinggi, namun
masih ada beberapa responden yang memiliki tingkat pengetahuan yang tergolong rendah. Hal ini menjadikan data tidak normal sesudah intervensi. Pada tabel V
ditampilkan hasil uji normalitas setiap aspek.
Tabel V. Hasil Uji Normalitas Aspek
Test p-value
Kesimpulan Pengetahuan
Pre 0,067
Normal Post I
0,001 Tidak Normal
Post II 0,000
Tidak Normal Post III
0,001 Tidak Normal
Sikap
Pre 0,005
Tidak Normal Post I
0,013 Tidak Normal
Post II 8,663e-05
Tidak Normal Post III
0,002 Tidak Normal
Tindakan
Pre 0,002
Tidak Normal Post I
4,738e-05 Tidak Normal
Post II 0,000
Tidak Normal Post III
0,029 Tidak Normal
2. Uji hipotesis
Uji hipotesis dilakukan menggunakan uji Wilcoxon sebab distribusi data yang diperoleh tidak normal Dahlan, 2009. Setelah uji normalitas menggunakan
Shapiro-Wilk, diketahui bahwa distribusi data tidak normal kecuali pada data pre pengetahuan, sehingga digunakan uji hipotesis Wilcoxon. Uji hipotesis bertujuan
untuk mengetahui apakah hipotesis penelitian ini dapat diterima dilihat dari indikator nilai p p-value.
Apabila nilai p p value 0,05 maka hipotesis null H
ditolak, dan hipotesis alternatif H
1
diterima Dahlan, 2009. Pada penelitian ini H
-nya adalah tidak ada perbedaan hasil secara signifikan antara sebelum dan sesudah CBIA, sedangkan H
1
-nya adalah ada perbedaan hasil secara signifikan antara sebelum dan sesudah CBIA. Data diolah
secara berpasangan dan dibantu dengan aplikasi statistik R 2.14.0. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa semua nilai p 0,05, sehingga
dapat ditarik kesimpulan bahwa H ditolak dan H
1
diterima. Artinya, ada
perbedaan hasil secara signifikan antara sebelum dan sesudah CBIA. Hasil uji hipotesis ditampilkan pada tabel VI.
Tabel VI. Hasil Uji Hipotesis Aspek
Test p-value
Kesimpulan Pengetahuan
Pre – Post I
5,29e-05 Ada peningkatan
Pre – Post II
0,005 Ada peningkatan
Pre – Post III
0,040 Ada peningkatan
Sikap
Pre – Post I
0,000 Ada peningkatan
Pre – Post II
0,013 Ada peningkatan
Pre – Post III
0,050 Ada peningkatan
Tindakan
Pre – Post I
0,001 Ada peningkatan
Pre – Post II
0,005 Ada peningkatan
Pre – Post III
0,043 Ada peningkatan
K. Keterbatasan Penelitian