kelompok saja yang bersedia maju ke depan kelas. Guru mempertimbangkan kelompok tersebut sudah sering menyajikan jawaban dan pendapatnya maka
guru meminta perwakilan kelompok lain untuk maju tetapi tidak ada satu pun yang bersedia untuk mempresentasikan jawabannya. Akhirnya guru
menunjuk salah satu perwakilan kelompok untuk mempresentasikan jawabannya.
Pada pertemuan ketiga peneliti mengisi pembelajaran dengan latihan soal, pembahasan serta tanya jawab mengenai hal-hal yang belum dimengerti
siswa. Hal tersebut karena ada empat siswa yang tidak mengikuti pembelajaran dan beberapa siswa masih mempunyai pertanyaan tentang
pembahasan pada pertemuan sebelumnya. Guru memberikan soal latihan yang harus diselesaikan siswa kemudian akan dibahas bersama-sama.
Dari pelaksanaan penelitian ada hambatan yang dialami peneliti, hambatan tersebut antara lain adanya perubahan rencana yang terjadi karena
adanya faktor teknis, kurangnya LCD sehingga harus membuang waktu untuk menunggu siswa berpindah kelas. Pada saat melakukan pembelajaran,
beberapa siswa tidak memperhatikan karena sibuk dengan kegiatannya sendiri, ada juga yang hanya duduk diam dan memperhatikan hal lain.
2. Analisis Hasil Belajar Siswa
Tes hasil belajar digunakan untuk melihat pencapaian hasil belajar siswa secara individu. Peneliti melakukan analisis untuk 25 siswa kelas VIII-A
SMP Kanisius 1 Surakarta sesuai dengan teknik analisis yang telah dijabarkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pada bab sebelumnya. Berdasarkan tes hasil belajar siswa, diperoleh nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 6 dengan rata - rata 27,2. Dari nilai yang telah
diperoleh siswa, 3 orang siswa mencapai nilai lebih dari 70 namun kurang dari 99, serta 22 siswa mendapat nilai kurang dari 70. Di bawah ini rincian
hasil belajar sebagai berikut:
Kode Siswa
Skor Total Persentase
Ketuntasan Kriteria
S1 9
9 Tidak Lulus
Sangat Rendah S2
90 90
Lulus Sangat Tinggi
S3 6
6 Tidak Lulus
Sangat Rendah S4
7 7
Tidak Lulus Sangat Rendah
S6 20
20 Tidak Lulus
Sangat Rendah S7
12 12
Tidak Lulus Sangat Rendah
S8 24
24 Tidak Lulus
Sangat Rendah S9
22 22
Tidak Lulus Sangat Rendah
S10 16
16 Tidak Lulus
Sangat Rendah S11
21 21
Tidak Lulus Sangat Rendah
S12 17
17 Tidak Lulus
Sangat Rendah S13
22 22
Tidak Lulus Sangat Rendah
S14 28
28 Tidak Lulus
Sangat Rendah S15
13 13
Tidak Lulus Sangat Rendah
S16 30
30 Tidak Lulus
Sangat Rendah S17
73 73
Lulus Tinggi
S19 31
31 Tidak Lulus
Sangat Rendah S21
22 22
Tidak Lulus Sangat Rendah
S22 70
70 Lulus
Tinggi S23
41 41
Tidak Lulus Rendah
S27 9
9 Tidak Lulus
Sangat Rendah S28
11 11
Tidak Lulus Sangat Rendah
S29 14
14 Tidak Lulus
Sangat Rendah S30
58 58
Tidak Lulus Cukup
S31 13
13 Tidak Lulus
Sangat Rendah Jumlah
skor dan ketuntasan
679 3
Rata-rata 27,2
Nilai hasil belajar siswa juga dianalisis ketuntasan nilainya berdasarkan KKM yang ditetapkan oleh SMP Kanisius 1 Surakarta yaitu 70. Dari 25 siswa
Tabel 4.16 : Presentase Skor dan Kriteria Hasil Belajar
kelas VIII-A yang dianalisis, berikut ini analisis tingkat pencapaian hasil belajar siswa berdasarkan ketercapaian KKM :
a Persentase siswa yang memenuhi KKM : ×
= b
Persentase siswa yang tidak memenuhi KKM : × =
Persentase skor hasil belajar siswa dianalisis kriteria pencapaian hasil belajar siswa berdasarkan tabel 3.8. Berdasarkan presentase hasil belajar
siswa pada tabel 4.16, maka diperoleh kesimpulan :
Tabel 4.17 : Tingkat Pencapaian Hasil Belajar Siswa
Kriteria Jumlah Siswa
Persentase
Sangat Tinggi ST 1
4 Tinggi T
2 8
Cukup C 1
4 Rendah R
1 4
Sangat Rendah SR 20
80
Untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil belajar seluruh siswa adalah sebagai berikut :
Tabel 4.18 : Tingkat Pencapaian Hasil Belajar Secara Kualitatif
Jumlah yang Memperoleh Nilai Efektivitas
ST ST+T
ST+T+C ST+T+C+R
ST+T+C+R+SR
4 12
16 20
100 Sangat Rendah
Berdasarkan tabel di atas, tingkat pencapaian hasil belajar siswa adalah sangat rendah.
3. Analisis Keaktifan Siswa a Pertemuan Pertama