B. Kerangka Berpikir
Seorang individu akan lebih mudah mempelajari sesuatu bila yang dipelajari berasal dari pengalaman yang diperolehnya. Matematika merupakan konsep abstrak
yang tersusun secara hirarkis dan penalarannya deduktif. Sehingga untuk belajar suatu pokok bahasan matematika yang baru, pengalaman belajar yang lalu akan
mempengaruhi terjadinya proses belajar dalam pokok bahasan tersebut. Pernyataan tersebut memberikan tantangan tersendiri bagi para guru untuk memberikan fasilitas
belajar terbaik agar tercipta proses belajar mengajar yang kondusif dan menyenangkan sehingga memberikan hasil belajar terbaik bagi siswanya.
Pembelajaran matematika berbasis masalah pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel diharapkan dapat membantu siswa dalam menyusun
ide atau gagasan dalam pengambilan solusi pemecahan masalah yang disajikan serta dapat membantu siswa untuk lebih memahami pokok bahasan yang dipelajari.
Pembelajaran berbasis masalah ini dapat membantu siswa dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari. Model pembelajaran berbasis masalah ini merupakan
salah satu model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran ini, siswa lebih dapat untuk berpikir
kritis mencari solusi, terampil dalam pemecahan masalah dan juga melatih berbagai sikap yang dimiliki oleh siswa. Selain itu, siswa diharapkan untuk berani
mengajukan pertanyaan, berani mengungkapkan pendapat, aktif menjawab pertanyaan, bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas di kelompoknya. Jadi
dengan memilih model pembelajaran berbasis masalah diharapkan dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengetahui seberapa besar efektivitas model ini terhadap keaktifan dan hasil belajar siswa dan dalam pembelajaran ini, peneliti beranggapan bahwa model pembelajaran
berbasis masalah dilaksanakan dengan baik dan efektif, maka hasil belajar dan keaktifan siswa akan menjadi lebih baik.
37
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah untuk
mengetahui efektivitas penggunaan model pembelajaran yang dilihat dari hasil belajar dan keaktifan siswa kelas VIII-A SMP Kanisius 1 Surakarta tahun ajaran
20142015. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode
kualitatif digunakan untuk menggambarkan kondisi yang sebenarnya tentang proses pembelajaran yang diterapkan di kelas, sedangkan metode kuantitatif digunakan
untuk menganalisis data yang berupa angka-angka.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Kanisius 1 Surakarta yang beralamatkan Jalan Sugiyopranoto No 7 Surakarta, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Pasar
Kliwon, Kota Surakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April – Mei 2015.