a. Tes Kemampuan Awal TKA
Tes Kemampuan Awal diikuti oleh 35 siswa. Terdapat 6 soal pada Tes Kemampuan Awal lampiran 1.9 dengan skor maksimal 5 persoal
sehingga skor maksimal untuk semua soal adalah 30, dan n = 35. Ketuntasan minimal KKM adalah 70. Sebagian besar siswa
mengerjakan soal tersebut dengan tenang. Ada beberapa siswa yang mengerjakannya dengan serius, tetapi ada juga siswa yang hanya
membiarkan soalnya saja, bahkan ada beberapa siswa yang tidur dan tidak menyelesaikan soal. Setelah ditanya ke siswa tersebut, mereka
membiarkan soal-soal tersebut dan tidak menyelesaikannya dengan alasan tidak dapat mengerjakannya sehingga mereka menyerah dan
tidak sanggup menyelesaikannya lagi. Dari hasil Tes Kemampuan awal, banyak siswa yang tidak menjawab soal nomor 1 yaitu tentang
pengertian jarak titik ke garis. Hal ini dikarenakan guru tidak membahas secara mendalam pengertian jarak titik ke garis. Padahal
pengertian tersebut merupakan dasar dalam memahami materi jarak titik ke garis dalam bangun ruang. Berikut ini adalah beberapa jawaban
siswa untuk soal nomor 1 :
Gb 4.1 Jawaban TKA soal no.1 siswa 1
Gb 4.2 Jawaban TKA soal no. 1 siswa 2
b. Proses Pembelajaran
a Pertemuan pertama : Jumat, 10 Mei 2013 pukul 07.00-08.20 WIB
Pada pertemuan pertama, peneliti memperkenalkan Program Cabri 3D mulai dari manfaatnya, toolbarnya, kegunaan tiap toolbarnya, dan cara
menggunakannya. Peneliti juga membagikan LKS lampiran 1.8 yang berisi penjelasan materi secara singkat dan soal-soal pada Tes
Kemampuan Awal yang akan dibahasdikerjakan bersama-sama di kelas. Tidak hanya itu saja, peneliti juga memberikan beberapa soal
tambahan sebagai latihan. Pada saat membahas soal-soal pada TKA, siswa-siswa aktif menanggapi pertanyaan peneliti, bahkan mereka
berebutan untuk menjawab pertanyaan peneliti.
Gb 4.3 Siswa aktif dalam pembelajaran
Materi yang dibahas secara bersama-sama :
1. Menentukan panjang diagonal sisi AH
Gb 4.4 Diagonal AH
Peneliti menanyakan bagaimana menentukan panjang diagonal sisi AH.
Sebagian besar siswa mampu menjawab tetapi dengan menghafal rumusnya, panjang diagonal sisi yaitu a√2 tanpa mengetahui
bagaimana cara
mendapatkan rumusnya.
Peneliti mulai
menjelaskan bagaimana cara mendapatkan rumus tersebut yaitu menggunakan rumus pythagoras. Rumus pythagoras ini penting
dipelajari karena sebagian besar materi jarak titik ke garis menggunakan rumus pythagoras. Peneliti membimbing siswa untuk
menentukan panjang diagonal sisi AH. Sebagian besar siswa dapat mengikuti penjelasan dari peneliti. Apabila masih kurang paham,
siswa juga bertanya pada temannya.
2. Menentukan panjang diagonal ruang DF
Gb 4.5 Diagonal DF
Beberapa siswa dapat menjawab berapa panjang diagonal ruang DF tetapi dengan menghafalkan rumusnya. Siswa mengetahui bahwa
rumus panjang diagonal ruang adalah a√3 tetapi tidak tahu bagaimana cara mengerjakannya.
Untuk menentukan panjang diagonal ruang juga menggunakan cara seperti di atas yaitu menggunakan rumus pythagoras. Apabila siswa
dapat memahami cara pengerjaan soal sebelumnya yaitu menentukan diagonal sisi, maka siswa juga dapat menentukan
panjang diagonal ruang. Siswa lebih lancar dan cepat menentukan panjang diagonal ruang tersebut karena siswa mulai dapat
memahami konsep.
3. Menentukan jarak titik A ke garis DH
Gb 4.6 Jarak titik A ke garis DH
Seperti yang dijelaskan di atas, sebagian besar materi jarak titik ke garis menggunakan rumus pythagoras, tetapi tidak semua soal. Soal
no.3 adalah contoh menentukan jarak titik ke garis tanpa menggunakan rumus pythagoras. Untuk menjawab soal no.3 harus
memahami definisi jarak titik ke garis dan bagaimana cara menentukan jarak titik ke garis. Dari sini, siswa ditanamkan konsep
jarak titik ke garis yaitu cara menentukan jarak titik ke garis adalah membuat garis yang melewati titik itu dan tegak lurus garis yang
dimaksud. 4.
Menentukan jarak titik G ke garis AD
Gb 4.7 Jarak titik G ke garis AD
Untuk menentukan jarak titik G ke garis AD, tidak perlu dihitung lagi karena yang diminta adalah panjang DG yang merupakan
diagonal sisi kubus yang telah diketahui. Di sini, siswa dituntut untuk dapat memahami soal yang diberikan. Soal ini tergolong soal
yang cukup mudah, tetapi perlu pemahaman materi yang baik untuk dapat mengerjakan soal tersebut.
5. Menentukan jarak titik H ke garis AC
Gb 4.8 Jarak titik H ke garis AC
Untuk menentukan jarak titik H ke garis AC, perlu dicari titik tengah garis AC dahulu kemudian titik tengah tersebut
dihubungkan dengan titik H. Di sini peneliti memperlihatkan bahwa sudut HPC merupakan sudut siku-siku.
Selain itu, 1 jam pelajaran berikutnya digunakan untuk mengerjakan soal secara berkelompok yang terdiri dari 5-6 anggota tiap kelompok.
Hal ini bertujuan untuk melihat sejauhmana pemahaman siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan program Cabri
3D. Dan siswa juga dituntut untuk mencoba mengerjakannya dalam kelompok, sehingga sesama siswa dapat saling berpendapat dan
bertukar pikiran dalam mengerjakan soal tersebut.
Soal-soal pada tugas Kelompok
6. Menentukan jarak titik Q ke garis AB, dengan titik Q adalah titik
tengah garis EH 7.
Menentukan jarak titik Q ke garis AG, dengan titik Q adalah titik tengah garis EH
Berikut ini gambar yang diharapkan dari pekerjaan siswa :
Gb 4.9 Jarak titik Q ke garis AB atau AG
8. Diketahui Limas ABCDE, dengan E adalah titik puncak limas.
Alas limas berbentuk persegi dengan luas 100 cm
2
, panjang rusuk tegaknya 15 cm. Gambarkan bangun yang diketahui dan tentukan
jarak titik E ke garis BD
Berikut ini gambar yang diharapkan dari pekerjaan siswa :
Gb 4.10 Limas segiempat
Gb 4.11 Siswa aktif berdiskusi
Gb 4.12 Peneliti membimbing siswa
b Pertemuan Kedua : Senin, 13 Mei 2013 pukul 08.00-08.45 WIB
Pada pertemuan kedua, peneliti memberitahukan kelompok mana yang hasil pekerjaan kelompoknya benar semua. Dari 6 kelompok, hanya ada
1 kelompok yang hasil pekerjaannya benar semua dan ada 1 kelompok yang hasil pekerjaannya hampir benar semua. Peneliti meminta 1
kelompok yang hasil pekerjaan kelompoknya benar semua untuk mempresentasikan
hasil pekerjaan
kelompok mereka.
Dalam mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok, mereka dibagi menjadi 2
bagian. Bagian yang pertama mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok yang telah mereka tulis di kertas karton. Bagian yang kedua
menjelaskan dengan menggunakan Cabri 3D dengan bimbingan peneliti mulai dari mengkontruksi bangun yang dimaksud, keterangan
yang dimaksud serta bagian yang ditanyakan. Siswa dituntut untuk mau mencoba menggunakan program Cabri 3D. Pada pertemuan kedua,
siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran bahkan ada 2 siswa yang
mempresentasikan hasil jawaban kelompok sambil menunjuk bagian bangun yang dimaksud pada layar.
Gb 4.13 Siswa mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok
Gb 4.14 Siswa mencoba menggunakan program Cabri 3D
Setelah membahas hasil pekerjaan kelompok, peneliti menjelaskan kembali cara menentukan jarak titik ke garis untuk bangun ruang yang
lain seperti balok dan prisma dengan menggunakan Cabri 3D.
Materi yang dibahas secara bersama-sama : 1.
Menentukan panjang diagonal sisi pada Balok
Gb 4.15 Diagonal sisi balok
Untuk menentukan panjang diagonal sisi atau menentukan jarak titik ke garis pada bangun ruang balok caranya sama dengan
menentukan jarak titik ke garis pada bangun ruang kubus. 2.
Menentukan panjang diagonal ruang
Gb 4.16 Diagonal ruang balok
Untuk menentukan panjang diagonal ruang atau menentukan jarak titik ke garis pada bangun ruang balok caranya sama dengan
menentukan jarak titik ke garis pada bangun ruang kubus.
c. Tes Hasil Belajar THB