Belajar Teori Belajar Kajian Teoritik

8

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini memuat kajian teoritik, kerangka berpikir, dan hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini. Berikut ini akan dijelaskan secara lengkap tentang keterangan setiap sub-bab.

A. Kajian Teoritik

1. Belajar

Dalam The Guidance of Learning Activities W.H Burton 1984 mengemukakan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri individu karena adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Belajar adalah sebuah proses yang kompleks yang di dalamnya terkandung beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut adalah : a. Bertambahnya jumlah pengetahuan b. Adanya kemampuan mengingat dan mereproduksi c. Ada penerapan pengetahuan d. Menyimpulkan makna Dengan demikian, seseorang dikatakan telah belajar kalau sudah terdapat perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tersebut terjadi sebagai akibat dari interaksi dengan lingkungannya, tidak karena pertumbuhan fisik atau kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan. Drs. Slameto Djamarah, 2000:13 juga merumuskan pengertian tentang belajar. Menurutnya belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

2. Teori Belajar

a. Teori Belajar Menurut J. Bruner Menurut Bruner belajar tidak untuk mengubah tingkah laku seseorang tetapi untuk mengubah kurikulum sekolah menjadi sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar lebih banyak dan mudah Slameto, 2010:11. Di dalam proses belajar Bruner mementingkan partisipasi aktif dari tiap siswa, dan mengenal dengan baik adanya perbedaan kemampuan. Untuk meningkatkan proses belajar perlu lingkungan yang dinamakan “discovery learning environment”, ialah lingkungan dimana siswa dapat melakukan eksplorasi, penemuan- penemuan baru yang belum dikenal atau pengertian yang mirip dengan yang sudah diketahui. Menurut J. Bruner Slameto, 2010:11 dalam lingkungan banyak hal yang dapat dipelajari siswa, hal tersebut dapat digolongkan menjadi : 1 Tahap Enaktif Dalam tahap ini penyajian yang dilakukan melalui tindakan anak secara langsung terlihat dalam memanipulasi objek. 2 Tahap Ikonik Dalam tahap ini penyajian dilakukan berdasarkan pada pikiran internal dimana pengetahuan disajikan melalui serangkain gambar-gambar atau grafik yang dilakukan anak, berhubungan dengan mental yang merupakan gambaran dari objek-objek yang dimanipulasinya. 3 Tahap Simbolik Dalam tahap ini bahasa adalah pola dasar simbolik, anak memanipulasi simbol-simbol atau lambang-lambang objek tertentu. b. Teori belajar menurut Piaget Pendapat Piaget mengenai perkembangan proses belajar pada anak-anak adalah sebagai berikut Slameto, 2010:12 : 1 Anak memerlukan pelayanan sendiri dalam belajar, karena struktur mental anak berbeda dengan orang dewasa. 2 Perkembangan mental pada anak melalui tahap-tahap tertentu, menurut suatu urutan yang sama bagi semua anak. 3 Tahap-tahap perkembangan mental anak melalui urutan-urutan tertentu, namun jangka waktu berlatih dari satu tahapan ke tahapan lain tidak selalu sama pada setiap anak. 4 Perkembangan mental anak dipengaruhi oleh faktor : kematangan, pengalaman, interaksi sosial, dan equilibration proses dari ketiga faktor sebelumnya secara bersama-sama untuk membangun dan memperbaiki struktur mental 5 Ada 3 tahap perkembangan yaitu : berpikir secara intuitif ± 4 th, beroperasi secara konkret ±7 th, dan beroperasi secara formal ±11 th

3. Kesulitan Belajar Siswa

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MODEL MMP BERBANTUAN CABRI 3D TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIFMATEMATIS SISWA KELAS X SMA PADA MATERI DIMENSI TIGA

0 6 349

Pemanfaatan program Cabri 3D dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan kedudukan titik garis dan bidang dalam ruang dimensi tiga kelas X SMA Negeri 4 Yogyakarta.

0 2 243

Upaya mengatasi kesulitan belajar topik menentukan jarak dalam ruang dimensi tiga dengan pembelajaran remedial yang memanfaatkan program CABRI 3D untuk siswa kelas X.3 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 1 11

Pemanfaatan program Cabri 3D dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan kedudukan titik garis dan bidang dalam ruang dimensi tiga kelas X SMA Negeri 4 Yogyakarta

0 1 241

Pengaruh penggunaan program Cabri 3D terhadap pemahaman siswa dalam menentukan jarak titik ke garis pada ruang dimensi 3 untuk siswa kelas X SMA N 1 Jogonalan Klaten

8 48 223

Menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis, danbidang dalam ruang dimensi tiga.

1 1 11

X — dimensi 3 jarak titik garis bidang

0 4 42

Upaya mengatasi kesulitan belajar topik menentukan jarak dalam ruang dimensi tiga dengan pembelajaran remedial yang memanfaatkan program Cabri 3 D untuk siswa kelas X.3 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta - USD Repository

0 0 209

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN PROGRAM CABRI 3D DIBANDING PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA TOPIK JARAK GARIS DENGAN BIDANG DALAM BANGUN RUANG KELAS X SMA N 1 DEPOK YOGYAKARTA

0 0 183

Pemanfaatan program Cabri 3D dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan menentukan besar sudut antara dua garis dalam ruang dimensi tiga di kelas X semester II SMA Marsudi Luhur Yogyakarta - USD Repository

0 0 163