4. Pemahaman Siswa
Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa, dapat dilihat dari hasil belajar siswa.
Arikunto 2009: 118 menyatakan bahwa pemahaman comprehension
adalah bagaimana
seorang mempertahankan,
membedakan, menduga
estimates, menerangkan,
memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan, memberikan contoh, menuliskan
kembali, dan memperkirakan. Menurut Patria 2007:21 apa yang dimaksud pemahaman konsep adalah kemampuan siswa yang berupa
penguasaan sejumlah materi pelajaran, dimana siswa tidak sekedar mengetahui atau mengingat sejumlah konsep yang dipelajari, tetapi
mampu mengungkapkan kembali dalam bentuk lain yang mudah dimengerti, memberikan interprestasi data dan mampu mengaplikasikan
konsep yang sesuai dengan struktur kognitif yang dimilikinya. Menurut Nana Sudjana 1989:24 Pemahaman dapat dibedakan ke dalam
tiga kategori, yaitu : a.
Pemahaman terjemahan, yakni menerjemahkan dalam arti yang sebenarnya dengan bahasa sendiri.
b. Pemahaman
penafsiran, yakni
menghubungkan bagian-bagian
terdahulu dengan yang diketahui berikutnya. c.
Pemahaman ekstrapolasi. Dengan ekstrapolasi diharapkan seseorang mampu melihat dibalik yang tertulis, dapat membuat ramalan tentang
konsekuensi atau dapat memperluas presepsi dalam arti waktu,
dimensi, kasus, ataupun masalahnya. Bukan saja berarti mengetahui yang sifatnya mengingat saja, tetapi mampu mengungkapkan kembali
ke dalam bentuk lainnya yang mudah dimengerti, memberi interpretasi, serta mampu mengaplikasikannya.
Karakteristik soal-soal pemahaman sangat mudah dikenal. Misalnya mengungkapkan tema, topik, atau masalah yang sama dengan yang pernah
dipelajari atau diajarkan soal berbeda tetapi tingkat kesukaran samase tipe. Indikator pemahaman Muhibbin Syah,1999:217 yaitu : 1 dapat
menyebutkan dan menunjukkan hal yang diketahui, 2 dapat mendefinisikan sesuatu.
Menurut Purnomo 2012 Prestasi belajar dapat meningkat dengan didukung pemahaman materi yang baik.
5. Bentuk-bentuk Kesalahan Siswa