C. PEMBAHASAN
1. Kesulitan Belajar yang Dialami oleh Siswa dalam Memahami
Materi Jarak Titik ke Garis dalam Bangun Ruang
Dari data hasil penelitian dan analisis di atas dalam mempelajari materi jarak titik ke garis, peneliti menemukan macam-macam
kesalahan yang dialami oleh siswa dilihat dari tes kemampuan awal. Bentuk-bentuk kesalahan siswa dalam menyelesaikan masalah
matematika menurut Kostolan 2009:73 dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu sebagai berikut :
1 Kesalahan Konseptual :
a. Siswa tidak dapat mendefinisikan jarak titik ke garis dengan tepat
82 b.
Siswa tidak dapat menentukan garis yang saling tegak lurus 51
c. Siswa salah dalam menghitung bentuk akar 8
2 Kesalahan Prosedural :
a. Siswa tidak mengerjakan soal 35
b. Siswa tidak menggambarkan bangun yang diperintahkan,
langsung menuliskan jawabannya saja 11 c.
Siswa salah dalam menuliskan keterangan dalam soalsalah dalam memahami atau mencermati perintah soal 17
d. Siswa kurang teliti dalam melakukan perhitungan 11
e. Siswa tidak menyelesaikan jawaban soal 57
Sedangkan dilihat dari tes hasil belajar, banyak terjadi perubahan sehingga kesalahan yang dialami siswa semakin sedikit seperti yang
disimpulkan di bawah ini : 1
Kesalahan Konseptual : a.
Siswa tidak dapat menyebutkan cara menentukan jarak titik ke garis dengan tepat 11
b. Siswa salah dalam menentukan garis yang saling tegak lurus
45 c.
Siswa salah dalam menghitung bentuk akar 2 2
Kesalahan Prosedural : a.
Siswa tidak mengerjakan soal 2 b.
Siswa tidak menggambarkan bangun yang diperintahkan, langsung menuliskan jawabannya saja 11
c. Siswa salah dalam menuliskan keterangan dalam soalsalah dalam
memahami atau mencermati perintah soal 5 d.
Siswa kurang teliti dalam melakukan perhitungan 2 e.
Siswa tidak menyelesaikan jawaban soal 2
Dilihat dari proses pembelajaran di kelas ketika peneliti melakukan proses belajar mengajar, pendekatan kepada siswa ; peneliti
masuk dalam kelompok, dan pada saat peneliti mengobrol dengan siswa, maka peneliti menyimpulkan beberapa penyebab kesulitan belajar siswa.
Kesulitan belajar siswa tersebut disebabkan oleh beberapa faktor
menurut Muhibbin Syah Djamarah, 2000:235 yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu :
a. Siswa tidak menyukai pelajaran matematika
Kebanyakan dari siswa yang memiliki nilai yang rendah adalah mereka yang tidak menyukai pelajaran matematika. Karena tidak
menyukai pelajaran matematika, jadi mereka kurang termotivasi untuk belajar. Sesuatu yang dilakukan dengan senang maka akan
berbuah baik. Sedangkan jika pada dasarnya siswa tidak senang dengan matematika, maka hasilnya akan kurang memuaskan.
b. Siswa kurang memiliki kemampuan dasar
Kemampuan dasar itu merupakan kunci dalam mencapai keberhasilan belajar, karena untuk mencapai ilmu yang lebih
banyak harus memiliki dasar yang kuat. Jika kemampuan dasar ini rendah, maka hasil yang diperoleh juga akan rendah sehingga akan
mengalami kesulitan belajar pada tingkatan yang lebih tinggi. c.
Siswa merasa bahwa materi jarak titik ke garis adalah materi yang sulit.
Siswa yang tidak memahami konsep dan dasar dalam mempelajari materi jarak titik ke garis akan merasa bahwa materi tersebut
adalah materi yang sulit untuk dipelajari sehingga mereka enggan untuk mempelajarinya.
d. Situasi emosional yang dialami oleh siswa
Emosional yang dimaksud disini adalah perasaan yang sedang dialami oleh siswa, misalnya saja siswa merasa sedih, kecewa,
marah, dan lain-lain. Siswa yang sedang merasakan sedih biasanya akan malas untuk berbuat apa-apa termasuk belajar sehingga materi
yang dipelajari siswa akan sulit untuk dipahami. Sedangkan penyebab kesulitan siswa dilihat dari faktor eksternal yaitu
a. Faktor dari guru
Faktor dari guru ini seperti : metode pembelajaran guru yang kurang bervariasi bersifat monoton, cara penyampaian materi
yang kurang menarik, sikap guru misalnya gurunya galak, dll, terlambat masuk kelas sehingga jam pelajaran yang seharusnya
maksimal untuk belajar menjadi tidak maksimal sehingga materi yang diajarkan tidak selesai.
b. Faktor dari lingkungan sekolah
Faktor dari lingkungan sekolah seperti : sarana dan prasarana yang kurang lengkap, waktu belajar yang kurang tepat, situasi sosial di
sekolah. c.
Faktor dari lingkungan sosial Faktor dari lingkungan sosial seperti : adanya teman yang
mengganggu belajar, pengaruh media komunikasi misalnya handphone yang mengganggu konsentrasi belajar.
d. Faktor dari keluarga
Faktor dari keluarga seperti : adanya masalah dalam keluarga, kurangnya perhatian orang tua.
2. Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Program