3 Tahap-tahap perkembangan mental anak melalui urutan-urutan
tertentu, namun jangka waktu berlatih dari satu tahapan ke tahapan lain tidak selalu sama pada setiap anak.
4 Perkembangan mental anak dipengaruhi oleh faktor : kematangan,
pengalaman, interaksi sosial, dan equilibration proses dari ketiga faktor sebelumnya secara bersama-sama untuk membangun dan
memperbaiki struktur mental 5
Ada 3 tahap perkembangan yaitu : berpikir secara intuitif ± 4 th,
beroperasi secara konkret ±7 th, dan beroperasi secara formal
±11 th
3. Kesulitan Belajar Siswa
Djamarah 2000:235 mengatakan bahwa kesulitan belajar adalah suatu kondisi dimana anak didik tidak dapat belajar secara wajar,
disebabkan adanya ancaman, hambatan ataupun gangguan dalam belajar. Muhibbin Syah Djamarah, 2000:235 meninjau kesulitan belajar siswa
dari dua aspek yaitu dari faktor intern dan faktor ekstern. Dari faktor intern yaitu faktor yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri,
yang meliputi : a.
Yang bersifat kognitif ranah cipta antara lain : 1
Rendahnya kapasitas intelektualintelegensi IQ anak didik 2
Bakat yang kurang atau tidak sesuai dengan bahan pelajaran yang dipelajari atau yang diberikan oleh guru
3 Aktivitas belajar yang kurang
4 Kebiasaan belajar yang kurang baik
5 Ketahanan belajar lama belajar tidak sesuai dengan tuntutan
waktu belajarnya 6
Pengetahuan dan keterampilan dasar yang kurang memadai atas bahan yang dipelajari
7 Tidak ada motivasi dalam belajar
b. Yang bersifat afektif ranah rasa antara lain faktor emosional yang
kurang stabil c.
Yang bersifat psikomotorik ranah karsa antara lain : 1
Keadaan fisik yang kurang menunjang, misalnya cacat tubuh 2
Kesehatan yang kurang baik, misalnya sakit kepala, sakit perut, sakit gigi, dan lain-lain
Jika dilihat dari faktor ekstern yaitu faktor yang bersumber dari luar diri individu, maka penyebab kesulitan belajar siswa meliputi :
a. Lingkungan keluarga, antara lain :
1 Kurangnya kelengkapan alat-alat belajar bagi anak di rumah
2 Ekonomi keluarga yang terlalu lemah atau tinggi yang membuat
anak berlebih-lebihan 3
Kesehatan keluarga yang kurang, misalnya orang tua yang sakit- sakitan
4 Perhatian orang tua yang tidak memadai
5 Anak yang mengikuti orang tua untuk bekerja
b. Lingkungan masyarakat, antara lain :
1 Mass Media, seperti bioskop, televisi, radio, surat kabar,
majalah, komik 2
Corak Kehidupan tetangga, seperti orang terpelajar dan cendekiawan, tetangga yang suka berjudi, pencuri, peminum,
dan sebagainya c.
Lingkungan sekolah, antara lain : 1
Pribadi guru yang kurang baik 2
Cara guru mengajar yang kurang baik 3
Metode pengajaran yang digunakan guru kurang bervariatif 4
Hubungan guru dengan anak didik kurang harmonis 5
Kurang tersedianya sarana dan prasarana yang menunjang 6
Waktu sekolah dan disiplin yang kurang
Untuk mengatasi kesulitan belajar siswa, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan pemberian treatment perlakuan. Perlakuan
disini maksudnya adalah pemberian bantuan kepada anak didik yang mengalami kesulitan belajar sesuai dengan program yang telah
direncanakan Djamarah,2000:253. Misalnya saja pembelajaran dengan menggunakan metode lain menggunakan alat peraga, belajar di luar
ruangan,dll. Ketepatan treatment yang diberikan kepada anak didik yang mengalami kesulitan belajar sangat tergantung kepada ketelitian dalam
pengumpulan data, pengolahan data, dan diagnosis. Evaluasi diperlukan
untuk mengetahui apakah treatment yang diberikan berhasil atau tidak. Artinya, anak terbantu keluar dari kesulitan belajar atau tidak. Berhasil
atau tidaknya treatment yang diberikan dapat diketahui sampai sejauh mana kebenaran jawaban anak terhadap soal-soal yang diberikan pada tes
hasil belajar Djamarah,2000:254. Evaluasi artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program Muhibbin Syah, 1999:197, tujuan evaluasi adalah : mengetahui tingkat kemajuan
yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu kurun waktu proses belajar tertentu, mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam
kelompok kelasnya, mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajar, mengetahui sejauh mana siswa telah mendayagunakan
kecerdasannya, mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode mengajar yang telah digunakan guru dalam proses belajar mengajar.
Persyaratan pokok penyusunan alat evaluasi yang baik dalam perspektif psikologi belajar meliputi dua macam yaitu reliabilitas dan validitas
Cross, 1974; Barlow, 1985; Butler, 1990 dalam Muhibbin Syah 1999:209. Menurut Nana Sudjana 1989:12 suatu alat penilaian
dikatakan mempunyai kualitas yang baik apabila alat tersebut memiliki atau memenuhi dua hal, yakni ketepatannya atau validitasnya dan
ketetapannya atau keajegannya atau reliabilitasnya.
4. Pemahaman Siswa