Penentuan Performance Rating Penyesuaian Tiap Jabatan Penentuan Allowance Kelonggaran Tiap Jabatan Penentuan Jumlah Karyawan Yang Sebenarnya

Analisa : Nilai N’ N, maka dapat disimpulkan bahwa data sudah cukup dan tidak perlu dilakukan pengamatan lagi Untuk selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6

4.3.2. Penentuan Performance Rating Penyesuaian Tiap Jabatan

Perhitungan Performace Rating Penyesuaian dapat dilakukan dengan menjumlahkan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan seseorang dalam melakukan pekerjaan dan ditambah nilai 1. Nilai satu ini suatu ketentuan dimana seseorang bekerja normal, seperti pada tabel berikut : Keterangan : - Ketrampilan +0.08 : Excelent B2 - Ketrampilan +0.06 : Good C1 - Ketrampilan +0.03 : Good C2 - Usaha +0.05 : Good C1 - Usaha +0.02 : Good C2 - Usaha +0.00 : Avarage D - Kondisi Kerja : Good C - Konsistensi +0.01 : Good C - Konsistensi 0.00 : Avarage D - Konsistensi -0.02 : Fair E

4.3.3. Penentuan Allowance Kelonggaran Tiap Jabatan

Penentuan Allowance Kelonggaran dapat dilakukan dengan menjumlahkan faktor-faktor luar yang mempunyai besarnya kelonggaran seseorang dalam melakukan pekerjaan dan nilai setiap faktor dapat disesuaikan dengan tabel kelonggaran, meliputi : Tenaga yang dikeluarkan, Sikap Kerja, Gerakan Kerja, Kelelahan Mata, Keadaan Temperatur Tempat Kerja, Keadaan Atmosfer, Keadaan lingkungan yang baik, dan Kebutuhan Pribadi adalah sebagai berikut : Keterangan : A : Tenaga yang dikeluarkan B : Sikap Kerja C : Gerakan Kerja D : Kelelahan Mata E : Keadaan Temperatur Tempat Kerja F : Keadaan Atmosfer G : Keadaan lingkungan yang baik H : Kebutuhan Pribadi

4.3.5. Penentuan Jumlah Karyawan Yang Sebenarnya

Dalam Perhitungan tingkat efisensi kerja pegawai berdasarkan beban kerjanya untuk tiap-tiap jabatan diatas dapat digunakan untuk menentukan jumlah pegawai yang sebenarnya, perhitungannya masing-masing bagian adalah sebagai berikut :

1. Proses Extruder

Rata-rata beban kerja pada bagian Operator Extruder Process: Total Beban Kerja = 92.45+95.07+95.63 = 283.45 Rata-rata Beban Kerja sebelum = 3 45 . 283 = 94.38 Rata-rata Beban Kerja sesudah = 2 45 . 283 = 141.72 Setelah jumlah karyawan pada Operator Extruder Process dikurangi 1 orang yang semula berjumlah 3 orang menjadi 2 orang, memiliki rata-rata beban kerja 141.72 dikatakan mempunyai beban kerja yang sangat tinggi, setelah dilakukan penelitian sebaiknya pada operator Extruder Process adalah tetap 3 orang dengan rata-rata beban kerja 94.38 dengan dilakukan penambahan tugas.

2. Proses Trimming.

Rata-rata beban kerja pada bagian Operator Trimming Process: Total Beban Kerja = 69.76 + 66.68 + 62.40 = 198.84 Rata-rata Beban Kerja Sebelum = 3 84 . 198 = 66.28 Rata-rata Beban Kerja Sesudah = 2 84 . 198 = 99.42 Jumlah operator pada proses Trimming sebelumnya adalah 3 operator dengan rata-rata beban kerja 66.28, setelah dilakukan penelitian sebaiknya pada proses Trimming cukup dengan 2 operator, dengan rata-rata beban kerja sebesar 99.42, dengan demikian dapat mengurangi waktu menganggur pada operator.

3. Proses Wellding.

Rata-rata besarnya beban kerja pada bagian operator Wellding Process : Total Beban Kerja = 69.32 + 72.51 + 73.76 + 69.10 = 284.69 Rata-rata Beban Kerja sebelum = 4 69 . 284 = 71.17 Rata-rata Beban Kerja sesudah = 3 69 . 284 = 94.89 Jumlah operator pada proses Wellding sebelumnya adalah 4 operator dengan rata-rata beban kerja 71.17, setelah dilakukan penelitian sebaiknya pada proses Wellding cukup dengan 3 operator, dengan rata-rata beban kerja sebesar 94.89, dengan demikian dapat mengurangi waktu menganggur pada operator.

4. Proses Sewwing.

Rata-rata besarnya beban kerja pada bagian Operator Sewwing Process : Total Beban Kerja = 96.73 + 99.09 + 99.64 = 295.46 Rata-rata Beban Kerja Sebelum = 3 46 . 295 = 98.48 Rata-rata Beban Kerja Sesudah = 2 46 . 295 = 147.73 Setelah jumlah karyawan pada Operator Sewwing Process dikurangi 1 orang yang semula berjumlah 3 orang menjadi 2 orang, memiliki rata-rata beban kerja 147.73 dikatakan mempunyai beban kerja yang sangat tinggi, setelah dilakukan penelitian sebaiknya pada operator Extruder Process adalah tetap 3 orang dengan rata-rata beban kerja 98.48 dengan dilakukan penambahan tugas.

5. Proses Packing.

Rata-rata besarnya beban kerja pada bagian Operator Packing Process : Total Beban Kerja = 95.99+98.22 = 194.21 Rata-rata Beban Kerja Sebelum = 2 21 . 194 = 97.10 Rata-rata Beban Kerja Sesudah = 1 21 . 194 = 194.21 Setelah jumlah karyawan pada Operator Packing dikurangi 1 orang yang semula berjumlah 2 orang menjadi 1 orang, memiliki rata-rata beban kerja 194.21 dikatakan mempunyai beban kerja yang sangat tinggi, setelah dilakukan penelitian sebaiknya pada operator Packing adalah tetap 2 orang dengan rata-rata beban kerja 97.10 dengan dilakukan penambahan tugas.

4.3.6. Hasil dan Pembahasan

Dokumen yang terkait

ANALISA BEBAN KERJA DAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. SURABAYA PERDANA ROTOPACK.

1 3 103

ANALISA BEBAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) UNTUK MENENTUKAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DI PT. X - SURABAYA.

0 5 127

ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. CLASSIC PRIMA CARPET.

14 27 96

ANALISIS BEBAN KERJA DAN JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. SEMESTA BUMINDO DJAYA SURABAYA.

1 1 99

ANALISIS BEBAN KERJA DAN JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENGEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS ( WLA ) DI PABRIK GULA CANDI BARU SIDOARJO.

5 12 188

Efisiensi Beban Kerja dan Optimalisasi Jumlah Karyawan Bagian Produksi Dengan Metode Work Load Analysis (WLA) di PT.Inti Daya Persada Waru - Sidoarjo.

2 13 99

KATA PENGANTAR - Efisiensi Beban Kerja dan Optimalisasi Jumlah Karyawan Bagian Produksi Dengan Metode Work Load Analysis (WLA) di PT.Inti Daya Persada Waru - Sidoarjo

0 0 13

ANALISIS BEBAN KERJA DAN JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. SEMESTA BUMINDO DJAYA SURABAYA

0 0 15

PENGUKURAN BEBAN KERJA DAN OPTIMALISASI JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) (Studi Kasus Di PT. ALTIA CLASSIC AUTOMOTIVE MANUFACTURING RUNGKUT INDUSTRI – SURABAYA)

1 0 15

ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. CLASSIC PRIMA CARPET

0 4 17